Siang dan malam merupakan bagian dari kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Dua belas jam siang dan dua belas jam malam. Itu yang terjadi di area ekuator. Ketika kita berada di lintang tinggi, kondisinya akan berbeda. Ada kalanya siang lebih panjang dan ada pula saat ketika malam jauh lebih lama.
Unduh:Â Infografik: Siang dan Malam
Untuk kita yang berada di ekuator, hanya ada dua musim, kemarau dan hujan. tapi lagi-lagi untuk masyarakat yang berada di lintang tinggi, ada 4 musim.
Bagaimana semua itu bisa terjadi?
Jawabannya ada pada rotasi dan revolusi Bumi. Rotasi Bumi menjadi jawaban bagi terjadinya siang dan malam.  Saat Bumi berputar, ada sisi Bumi yang berhadapan dengan Matahari dan ada yang tidak menerima sinar Matahari. Inilah yang kita kenal sebagai siang dan malam. Selain itu poros Bumi yang miring 23,5º dan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, jadi jawaban atas perbedaan musim yang terjadi di lintang tinggi dan perbedaan panjang siang dan malam. Yang harus diingat, Bumi Belahan Selatan akan selalu mengalami musim yang sebaliknya dari masyarakat yang tinggal di Bumi belahan Utara.
Ktika Matahari berada pada titik tertinggi utara atau selatan yang kita kenal sebagai titik balik utara atau selatan, maka siang akan jadi lebih panjang dibanding malam. Â Dan saat Matahari di ekuator, lama waktu siang dan malam akan sama. Pada saat ini, kita juga bisa melakukan perhitungan keliling Bumi seperti yang dilakukan Erasthotenes pada zaman dahulu.
Untuk lebih lengkap, silakan baca:
- Bagaimana Terjadinya Siang dan Malam
- Berapa Lamakah Satu Hari di Bumi?
- Vernal Equinox
- Makna Ekuinok Musim Semi dan Musim Gugur serta Kulminasi-Atas Matahari di Zenith Tugu Khatulistiwa
- Hoax Tentang Dampak Matahari di Ekuinoks
- Matahari Menyebrang Ekuinok Di Antara Dua Gerhana
- Summer Solstice 21 Juni 2011
- Ayo Mengukur Keliling Bumi! – bagian 1
2 komentar