Workshop Menulis Sains Populer bersama langitselatan akhirnya terselenggara pada tanggal 8 April 2017 di Hotel Kytos, Bandung.
Dalam Workshop Menulis Sains Populer, perserta bersama-sama belajar menulis sains dalam bahasa yang bisa dipahami masyarakat. Bagaimana membahasakan sains yang teknis dan rumit dalam bahasa sehari-hari. Kelas Workshop Menulis Sains Populer ini diikuti oleh 11 peserta dari tingkat pendidikan dan profesi yang berbeda-beda. Para peserta Workshop terdiri dari siswi SMP Mutiara Bunda yang menyukai mikrobiologi, mahasiswa Matematika ITB dari anakbertanya.com, mahasiswa astronomi dari HIMASTRON ITB, mahasiswa pascasarjana Astronomi ITB, Peneliti Atmosfer dari LAPAN, dan Peneliti Anggrek dari LIPI.
Workshop dimulai pukul 09:15 WIB, agak terlambat dari yang dijadwalkan. Sesi pertama diisi oleh Avivah Yamani dari langitselatan yang menceritakan pentingnya komunikasi sains bagi publik. Sesi berikutnya diisi oleh M. Zaid Wahyudi dari Kompas yang mengajarkan teknik menulis berita dan artikel sains dalam bahasa yang populer untuk bisa dipahami masyarakat.
Sesi terakhir diisi dengan latihan menulis yang dilakukan oleh para peserta dan kemudian dipresentasikan di depan seluruh peserta lainnya. Akhirnya, seluruh rangkaian Workshop Menulis Sains Populer bersama langitselatan berakhir pada pukul 17:45 WIB.
Sampai bertemu di Workshop selanjutnya…
Persiapan. Kredit: langitselatan
Suvenir ala langitselatan. Kredit: langitselatan
Avivah bercerita tentang pentingnya komunikasi sains. Kredit: Fikry Maulana
Zaid berbagi tentang bagaimana menulis sains populer yang baik. Kredit: langitselatan
Suasana makan siang. Kredit: Avivah Yamani
Zaid sedang menunjukkan cara mencari sumber untuk berita. Kredit: langitselatan
Peserta sedang mengerjakan tulisan. Kredit: langitselatan
Presentasi Ibu Sofi dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya tentang BUnga Raflesia. Kredit: langitselatan
Joice dari anakbertanya.com sedang membahas tentang Anxiety Disorder di Indonesia. Kredit: langitselatan
Ratna dari langitselatan sedang memoderasi presentasi peserta. Kredit: langitselatan
Hans dari anakbertanya.com sedang bercerita tentang Makanan Nyamuk. Kredit: langitselatan
Deasy dari anakbertanya.com menceritakan Mengapa manusia bisa melupakan sesuatu yang baru diingatnya? Jawaban untuk Azkia di Sumedang. Kredit: langitselatan
Fanny dari LAPAN sedang menceritakan tentang Black Karbon dan kesulitan untuk memperoleh padanan yang tepat. Kredit: langitselatan
Zahra, siswi SMP peserta termuda sedang membahas Manusia itu bukan robot. Cerita menarik tentang masalah tekanan yang dihadapi remaja masa kini. Kredit: langitselatan
Ibu Riama, Dosen DKV ITB sedang bercerita tentang ketertarikannya pada folklore astronomi dari Indonesia. Khususnya tentang rasi Pemburu yang punya banyak interpretasi di seluruh dunia. Kredit: langitselatan
Ade dari HIMASTRON ITB sedang membahas Lubang Hitam. Kredit: langitselatan
Zaid sedang memberi umpan balik untuk artikel setiap peserta. Kredit: langitselatan
Anggia dari anakbertanya.com sedang bercerita mengapa Bumi itu bulat dari sudut pandang Matematika. Kredit: langitselatan
Saras dari Astronomi ITB berbagi cerita tentang perubahan iklim, turbulensi dan nasib para pelancong. Kredit: langitselatan
Indah dari LAPAN sedang membahas tentang debu. Kredit: langitselatan
Penyerahan sertifikat untuk Zaid sebagai pembicara. Kredit: langitselatan
Mantap acaranya, kapan ya langit selatan adakan juga acara serupa di sumatera