Jangan lewatkan kesempatan melihat Jupiter yang sedang dekat Bumi dan Hujan Meteor Lyrid, serta planet-planet lainnya dalam di langit bulan April 2017!
Planet
Merkurius. Awal bulan April jadi waktu terbaik untuk mengamati planet terdekat Matahari di kala senja. Mengawali bulan April, Merkurius berada pada titik elongasi timur maksimumnya. Setelah minggu pertama, Merkurius akan tenggelam di balik cahaya Matahari. Baru di penghujung bulan April, Merkurius tampak bersama Venus sebelum Matahari terbit.
Venus. Selama bulan April, si bintang kejora akan setia berada di rasi Pisces dan tampak sebelum fajar menyingsing. Dari hari ke hari, Venus akan semakin tinggi di langit timur dan semakin mudah ditemukan oleh para pengamat. Tanggal 24 April, Venus dan Bulan akan tampak berpasangan di langit timur saat keduanya beriringan terbit sebelum Matahari bangkit dari peraduannya.
Mars. Planet merah Mars masih menjadi teman setia di langit setelah Matahari terbenam. Di awal bulan April, Mars bisa ditemukan di rasi Aries sebelum kemudian bergeser ke rasi Taurus mulai pertengahan April.
Jupiter. Planet gas raksasa di Tata Surya ini bisa jadi atraksi paling menarik di sepanjang bulan April. Planet terbesar di Tata Surya ini bisa dinikmati oleh pengamat sepanjang malam selama bulan April. Tanggal 8 April, Jupiter akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi sehingga tampak lebih terang. Dan di tanggal 11 April, Jupiter akan berpasangan dengan Bulan Purnama sepanjang malam. Kesempatan buat pengamat unutk melihat satelit Galilean yang mengiringi Jupiter.
Saturnus. Planet yang terkenal karena cincinnya ini akan tampak sepanjang bulan April meski hanya dimulai jelang tengah malam. Saturnus bisa ditemukan di rasi Aquarius. Tanggal 17 April, Bulan akan berkonjungsi dengan Saturnus mulai dari keduanya terbit di ufuk timur sampai ketika Matahari terbit.
Uranus & Neptunus. Bagi yang punya teleskop, planet es Uranus tampak setelah Matahari terbenam di awal bulan April. Planet yang bergerak menggelinding ini kemudian menghilang di balik Matahari dan tampak sebelum fajar di akhir April.
Untuk planet Neptunus, pengamat bisa menikmati kehadirannya dengan teleskop setiap malam sepanjang bulan April sebelum fajar menyingsing.
Bulan
Awal bulan April akan ditandai dengan kehadiran Bulan sabit tipis yang sedang menuju fase seperempat awal.
3 April. Bulan Kuartir Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari sambil menikmati kehadiran Jupiter dan Saturnus.
11 April. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.
15 April. Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 405,475 km
19 April. Bulan Kuartir Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari pada pukul 12:02 WIB. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.
26 April. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari.
27 April. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 359,327 km.
Hujan Meteor
22 April — Hujan meteor Lyrid
Pengamat langit bisa menikmati kehadiran hujan meteor Lyrid yang akan tampak datang dari rasi Lyra dengan rata-rata 18 meteor setiap jamnya. Hujan meteor Lyrid akan dimulai tanggal 16 – 25 April dengan puncak pada tanggal 22 April jam 11:00 WIB – 22:00 WIB.
Meskipun malam puncak diperkirakan tanggal 22 April, Hujan meteor Lyrid bisa berlangsung cukup intens dengan laju rata-rata 18 – 23 meteor per jam selama 3 hari. Hujan meteor Lyrid berasal dari sisa komet C/1861 G1 Thatcher dan rasi Lyra yang menjadi radian hujan meteor ini akan terbit pada pukul 22:00 waktu lokal di arah timur laut.
Hujan meteor Lyrid dapat dinikmati pengamat di Indonesia. Keuntungan lain, Bulan sabit tipis yang terbit tengah malam tidak akan mengganggu pengamat dengan cahayanya. Bulan sedang menuju fase Bulan Baru pada tanggal 26 April. Hujan meteor Lyrid memiliki kemungkinan untuk menghasilkan fireballs atau meteor yang sangat terang dan bahkan bisa seterang Bulan.
Peristiwa
1 April — Bulan — Aldebaran
Bulan dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan berpasangan di langit sejak Matahari terbenam. Keduanya terbit pagi hari dan saat Matahari terbenam, pengamat bisa menemukan pasangan ini di langit barat. Keduanya tampak berpasangan pada jarak 0,3º sejak Matahari terbenam sampai keduanya tenggelam pukul 21:50 WIB.
7 April — Bulan — Regulus
Bulan cembung besar dan Regulus, bintang paling terang di rasi Leo ini akan tampak berpasangan sejak Matahari terbenam. Keduanya terbit setelah Matahari terbenam dan akan tampak sepanjang malam sampai keduanya terbenam.
8 April – Oposisi Jupiter
Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter sepanjang malam beserta satelit-satelit Galilean pengiringnya.
11 April — Bulan — Jupiter
Jupiter terbit pukul 17:35 WIB disusul Bulan pada pukul 18:03 WIB dan keduanya akan berpasangan di langit hanya terpisah 2,4º sampai Matahari terbit keesokan harinya. Pasangan Jupiter dan Bulan Purnama bisa diamati di ufuk timur saat terbit dan keduanya akan terus beriringan ke arah barat.
14 April — Konjungsi Uranus
Uranus akan berada pada posisi terjauh dari Bumi dan Matahari ada di antara kedua planet ini. Akibatnya, pengamat di Bumi tidak akan bisa melihat planet cincin yang menggelinding tersebut, karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari.
17 April — Bulan — Saturnus
Bulan dan Saturnus akan tampak berpasangan di langit malam sejak keduanya terbit jelang tengah malam. Saturnus akan terbit terlebih dahulu pada pukul 21:44 WIB disusul Bulan pukul 22:31 WIB. Tengah malam, keduanya bisa ditemukan di ufuk timur hanya terpisah 3,6º. Pengamat bisa mengamati pasangan planet yang terkenal dengan cincinnya dan Bulan cembung besar si langit sampai Matahari terbit keesokan harinya, dan keduanya tenggelam dalam cahaya sang Surya.
20 April — Konjungsi Inferior Merkurius
Merkurius akan mengalami konjungsi inferior, saat dimana Merkurius dan Bumi mengalami papasan terdekat dan Merkurius berada di antara Matahari dan Bumi. Merkurius tidak akan tampak bagi pengamat karena planet terdekat Matahari ini akan terbit dan terbenam hampir bersamaan dengan Matahari.
21 April — Mars — Pleiades
Planet Mars akan tampak berpasangan dengan gugus bintang Pleiades setelah Matahari terbenam dengan jarak 3,5º. Keduanya bisa dilihat di ufuk barat sampai Mars dan Pleaides terbenam beriringan pada pukul 20:30 WIB.
24 April — Bulan — Venus
Bulan Sabit tipis dan Venus si bintang Kejora akan berpasangan saat keduanya terbit jelang dini hari. Keduanya terbit beriringan dan hanya terpisah 5,3º. Venus akan terbit terlebih dahulu pada pukul 03:31 waktu lokal disusul Bulan sabit pada pukul 03:35 waktu lokal. Pengamat bisa melihat keduanya dengan mata tanpa alat sampai jelang fajar. Matahari terbit pukul 05:51 WIB.
28 April — Bulan — Aldebaran — Mars
Bulan, Mars dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan tampak membentuk segitiga di langit sejak Matahari terbenam. Ketiganya bisa diamati dengan mata tanpa alat di ufuk barat. Mars akan terbenam lebih dahulu pada pukul 19:21 WIB disusul Aldebaran dan kemudian Bulan pada pukul 20:37 WIB.
Rasi Bintang & Bima Sakti
Awal dan akhir bulan April menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam. Bimasakti dapat diamati membentang dari Timur Laut ke Barat Daya.
Bintang Sirius di rasi Canis Major, Betelguese dan Rigel di rasi Orion juga Aldebaran di rasi Taurus sebagai panduan. Tengah malam, ada Rigel Kentaurus di rasi Centaurus, Spica di Virgo, Vega di rasi Lyrae, juga Arcturus di rasi Boötes yang dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.
Peta Bintang 1 April 2017
Peta Bintang 15 April 2017
Kampanye Langit Gelap
Di bulan April, kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 18 – 27 April. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut. Pengamatan bisa dilakukan di area tanpa polusi cahaya maupun area perkotaan yang penuh polusi cahaya.
Pengamat langit utara bisa melakukan pengamatan rasi Leo,, sedangkan pengamat di langit selatan bisa mengamati rasi Crux.
Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.
Seluruh fenomena langit di bulan April bisa disimak di Almanak.
kalau bintang merah tidak berkedip di langit timur itu mars atau bukan? soalnya setelah saya baca fenomena langit bulan april tadi, mars ada di rasi taurus di arah barat