fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Maret 2016

Fenomena Langit Bulan Maret 2016

Bulan Maret menjadi bulan yang paling ditunggu para pengamat langit. Tentunya karena kita di Indonesia akan dapat menyaksikan fenomena alam yang tidak setiap saat melintasi Indonesia. Apalagi kalau bukan Gerhana Matahari Total.

Simulasi Gerhana Matahari Total. Kredit: Star Walk
Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. Kredit: Star Walk

Planet

Di sepanjang bulan Maret ada beberapa planet yang bisa dinikmati dengan mata tanpa alat. Di Bulan Maret, planet Merkurius tidak akan tampak bagi para pengamat. Tapi kita masih bisa menikmati Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.

Venus
Di Bulan Maret 2016, Venus berada cukup rendah di ufuk. Di awal maret, Venus terbit jam 04:18 WIB di rasi Capricornus. Di akhir Maret, Venus akan terbit pukul 04:48 WIB di rasi Capricornus dan tampak cemerlang di langit dengan kecerlangan dari -3,34 magnitudo di awal bulan dan -3,32 magnitudo di akhir bulan.

Mars
Planet merah ini akan terbit lewat tengah malam pada pukul 22:46 WIB di timbangan rasi Libra. Pada akhir bulan Maret, Mars akan terbit pukul 21:24 WIB di capit si rasi kalajengking Scorpius. Kecerlangannya juga bertambah dari 0,48 ke -0.31 magnitudo selama bulan Maret.

Jupiter
Di awal Maret, Jupiter akan terbit di timur pada pukul 18:36 WIB dan memiliki kecerlangan -2,02 magnitudo. Planet terbesar di Tata Surya tersebut akan tampak berada tak jauh dari kaki rasi Leo. Di penghujung bulan Maret, Jupiter akan terbit di kaki Leo, si Singa pada pukul 16:25 WIB dengan kecerlangan -1,98 magnitudo. Para pengamat juga akan dapat menikmati Bintik Merah Raksasa Jupiter.

Saturnus
DI bulan Maret, Saturnus akan tampak berada di selatan rasi Ophiuchus atau tepat berada di antara kaki si Pembawa Ular. Saturnus terbit tengah malam pukul 00:02 WIB dengan kecerlangan 0,68 magnitudo. Di akhir bulan Maret Saturnus akan terbit pada pukul 22:02 WIB dengan kecerlangan 0,55 magnitudo.

Peristiwa

1 Maret — Bulan – Mars
Mars dan Bulan berpapasan dekat dan hanya terpisah 3,9 derajat ke arah selatan sehingga keduanya akan tampak berpasangan. Tapi Mars tetap sebuah titik di angkasa.

2 Maret — Bulan – Saturnus
Kali ini giliran Saturnus dan Bulan berpapasan dekat dan hanya terpisah 3,9 derajat ke arah selatan sehingga keduanya akan tampak berpasangan. Tapi Mars tetap sebuah titik di angkasa.

2 Maret – Bulan Perbani Akhir
Bulan terbit tengah malam (00:09 WIB) dan tenggelam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

7 Maret — Bulan – Venus
Bulan sabit tipis akan tampak berpasangan dengan Venus dan hanya terpisah 3,5º S.  Bulan sabit akan terbit lebih dahulu pada pukul 04:00 WIB disusul Venus pada pukul 04:25 WIB.

8 Maret — Oposisi Jupiter
Malam sebelum Gerhana Matahari di tahun 2016, Jupiter akan mengalami oposisi, atau Bumi berada di antara Matahari dan Jupiter. Jupiter akan terbit di timur saat Matahari terbenam, dan terbenam di barat kala Matahari terbit keesokan paginya. Di tengah malam, Jupiter akan berada di zenit atau tepat di atas kepala kita dan planet terbesar di tata Surya ini akan tampak sangat terang di langit malam. Kedua paling terang setelah Venus yang akan terbit sejam sebelum Matahari terbit. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter sepanjang malam beserta satelit-satelit Galilean pengiringnya.

Baca juga:  Mengapa Pluto Punya Atmosfer dan Bulan Tidak?

Oposisi Jupiter terjadi setiap 13 bulan sekali dan oposisi berikut akan terjadi 7 April 2017. Oposisi Jupiter juga menandai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni sekitar 664 juta km. Di bulan maret planet Jupiter akan tampak sepanjang malam.

9 Maret — Bulan Baru
Bulan terbit di pagi hari saat Matahari terbit dan terbenam bersama Matahari. Artinya, tidak ada Bulan di malam hari dan langit bebas dari cahaya Bulan. Saat terbaik untuk melakukan pengamatan.

9 Maret — Gerhana Matahari Total
Ketika Bulan Baru terjadi, konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan bisa membentuk kesejajaran hingga terjadilah Gerhana Matahari. Gerhana Matahari Total 9 Maret, menandai awal musim gerhana di tahun 2016.

Peta lintasan GMT 9 Maret 2016. Kredit: gerhana.info/langitselatan

Satu keistimewaan untuk Indonesia, lintasan totalitas GMT 9 Maret 2016 hanya akan melintasi Indonesia dan berakhir di Samudera Pasifik. Garis total GMT 9 Maret 2016 akan dimulai dari Pulau Pagai Utara dan Selatan di Sumatera Barat, kemudian mengarah ke Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,  Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Jalur Gerhana akan berakhir di kota Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Masyarakat yang tidak berada di jalur total GMT akan bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian.  Terakhir kali Indonesia mengalami Gerhana Matahari Total adalah tahun 1995 saat lintasan total melintasi Sangihe. Sebelum itu, pada era 80-an, Indonesia mengalami 3 Gerhana Matahari Total yakni 1983 yang melintasi Jawa, 1984 yang melintasi Papua dan 1988 yang melintasi Sumatera dan Kalimantan.

16 Maret — Bulan Perbani Awal
Bulan akan tenggelam tengah malam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan sampai jelang dini hari sambil menikmati kehadiran planet-planet.

20 Maret – Ekuinoks
Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.

22 Maret — Papasan dekat Bulan & Jupiter
Bulan dan Jupiter hanya terpisah 2,3º di langit malam. Keduanya akan tampak berpasangan sejak terbit sampai terbenam di ufuk barat.

23 Maret — Bulan Purnama
Saatnya bermandikan cahaya Bulan sepanjang malam

Gerhana Bulan Penumbral 23 Maret 2016. Kredit: langitselatan23 Maret – Gerhana Bulan Penumbra
Dua minggu setelah GMT, kala Bulan Purnama, kita kembali bisa menikmati gerhana. Kali ini adalah gerhana bulan penumbra yang terjadi saat Bulan melintasi penumbra Bumi. Saat gerhana penumbra, Bulan akan tampak sedikit gelap. Seluruh Indonesia bisa menikmati Gerhana Bulan Penumbra. Untuk Indonesia Barat dan tengah, Bulan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit.

Baca juga:  Bulan, Sasaran Lomba Penguasaan Teknologi Antariksa

24 Maret — Bulan – Jupiter
Setelah berpapasan dengan Merkurius, Venus dan Mars, kali ini Bulan akan berpapasan dekat dengan Jupiter. Jarak keduanya 1,9º.

28 Maret — Papasan dekat Bulan – Mars – Saturnus
Bulan akan tampak dekat dengan Mars dan Saturnus di langit malam dan hanya terpisah 4,6º dengan Mars dan 3,8º dengan Saturnus. Ketiganya akan tampak membentuk segitiga. Ketiganya dapat diamati setelah terbit secara berurutan dimulai dari Bulan yang terbit pukul 21:30 WIB disusul  Mars pukul 21:33 WIB dan Saturnus pukul 22:14 WIB.

Papasan dekat Bulan - Saturnus - Mars. Kredit: Star Walk
Papasan dekat Bulan – Saturnus – Mars. Kredit: Star Walk

Konstelasi

Rasi bintang yang bisa diamati di sepanjang bulan Maret di antaranya adalah: Orion, Taurus, Leo, Canis Mayor, Eridanus, Virgo, Cancer, Scorpius, Centaurus, Crux, Sagittarius, Ophiuchus,  Lyra, Hercules, Bootes

[divider_adv topwidth=”12″ bottomwidth=”12″ linecolor=”#dcdcdc” ]
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini