fbpx
langitselatan
Beranda » Gerhana Bulan Total 4 April 2015

Gerhana Bulan Total 4 April 2015

Akhir pekan ini ketika umat Kristiani bersiap menyambut Paskah, masyarakat Indonesia bisa turut menikmati indahnya Gerhana Bulan Total yang akan berlangsung pada tanggal 4 April 2015.

Gerhana bulan Total (GBT) 4 April 2015 merupakan gerhana bulan pertama dalam rangkaian gerhana tahun 2015. Secara umum, GBT 4 April dapat dilihat dari seluruh Indonesia ketika Bulan terbit.

Gerhana Bulan Total yang tampak kemerahan. Kredit: Fred Espenak
Gerhana Bulan Total yang tampak kemerahan. Kredit: Fred Espenak

Gerhana Bulan Tetrad ke-3
Gerhana Bulan Total 4 April 2015 selain menjadi gerhana bulan pertama di tahun 2015, GBT ini juga merupakan gerhana bulan total ke-3 dari rangkaian 4 GBT yang terjadi berurutan.  Seri gerhana bulan total yang diisi oleh 4 gerhana bulan total ini dikenal juga dengan sebutan seri tetrad.  Dalam rangkaian seri tetrad tersebut, GBT pertama dan kedua telah terjadi pada tanggal 15 April 2014 dan 8 Oktober 2014.

Dalam 5000 tahun semenjak tahun -1999 sampai dengan 3000, terjadi 4378 gerhana penumbral (36,3%), 4207 gerhana bulan sebagian (34,9%) dan 3479 gerhana bulan total (28,8%). Dari keseluruhan gerhana bulan total yang terjadi dalam selang tersebut, 16,3 atau 563 gerhana dari gerhana bulan total merupakan bagian dari 142 seri tetrad yang terjadi dalam periode tersebut. Seri gerhana tetrad sebelum periode 2014-15 terjadi pada tahun 2003-04 dan seri berikutnya baru akan terjadi 20 tahun lagi yakni tahun 2032-33.

Seri gerhana Bulan tetrad pertama dalam millenium ke 3 telah berlangsung 12 tahun silam yaitu gerhana Bulan total 16 Mei dan 9 November 2003 dan 4 Mei dan 28 Oktober 2004. Walaupun seri gerhana Bulan total tetrad pertama dan kedua berjarak 11 tahun seri gerhana bulan Total tetrad berikutnya akan berlangsung 18 tahun kemudian, yaitu 25 April dan 18 Oktober 2032 dan 14 April dan 8 Oktober 2033. Keempat gerhana bulan total dalam seri tetrad ke 3 dalam millenium ke 3 tersebut dapat disaksikan dari wilayah Indonesia.

Jarak antara satu seri gerhana bulan total tetrad yang satu ke seri berikutnya bisa berjarak 7 tahun, 11 tahun, 18 tahun dan 22 tahun; namun juga bisa berjarak 311 tahun dan 293 tahun.

Dalam millenium ke 3 terdapat 32 seri gerhana bulan Total tetrad, 5 diantaranya berjarak 7 tahun, 13 diantaranya berjarak 11 tahun, 10 diantaranya berjarak 18 tahun, 1 berjarak 22 tahun dan satu berjarak 311 tahun dan satu berjarak 293 tahun. Seri tetrad yang panjang adalah perubahan dari tetrad ke 12 menuju tetrad ke 13 berjarak 293 tahun yaitu seri tetrad 12 yang terdiri dari GBT 19 Maret dan 11 September 2155 dan GBT 7 Maret & 31 Agustus 2156 ke seri tetrad 13 yang terdiri dari GBT 17 Juni 2448 & 10-11 Desember 2448 dan GBT 6-7 Juni 2449 & 30 November 2449. Di masa tersebut tetap ada gerhana Bulan Total, namun yang tidak ada adalah gerhana Bulan tetrad, empat gerhana Bulan Total yang berlangsung secara berurutan.

Perubahan seri tetrad ke tetrad berikutnya yang terpanjang dalam millenium 3 tersebut adalah perubahan seri tetrad ke 31 GBT 22 Maret dan 14 September 2676 dan GBT 11 Maret dan 3-4 September 2677 menuju kelompok tetrad ke 32 yaitu GBT 2 Juli 26 Desember 2987 dan GBT 21 Juni & 14 Desember 2988.

Baca juga:  Bagaimana Menghitung Faktor Korelasi Bintik Matahari?

Perlu diingat, seri tetrad merupakan 4 gerhana bulan total yang terjadi berurutan, dan tidak berarti setelah itu tidak ada gerhana bulan total yang terjadi sampai seri tetrad berikutnya. Gerhana Bulan Total masih akan terjadi tapi tidak berurutan 4 gerhana seperti dalam seri tetrad melainkan diselingi gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbral.

Gerhana Bulan Pertama 2015
Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan. Gerhana Bulan biasanya terjadi kala Bulan Purnama. Tapi, tidak setiap Bulan Purnama gerhana Bulan akan terjadi. Ini dikarenakan orbit Bulan yang memiliki kemiringan 5º terhadap orbit Bumi.  Gerhana Bulan Total terjadi saat Bulan memasuki umbra Bumi, area dimana Bumi menghalangi seluruh cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.

Skema terjadinya Gerhana Bulan. Kredit: MrEclipse/ Fred Espenak
Skema terjadinya Gerhana Bulan. Kredit: MrEclipse/ Fred Espenak

Pada saat Gerhana Bulan Total, Bulan akan memasuki bayangan Bumi dan seharusnya menghilang karena Bulan tidak lagi memperoleh sinar Matahari yang terhalang oleh Bumi. Tapi bukan itu yang terjadi. Bulan justru tampak berwarna merah karena saat Bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, cahaya Matahari secara tidak langsung masih bisa lolos dan mencapai Bulan. Tapi, cahaya Matahari ini harus terlebih dahulu melewati atmosfer Bumi yang menyaring / menyebarkan hampir semua cahaya biru/hijaunya. Sehingga hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan menyinari Bulan meskipun sebagian cahaya merah tersebut ada yang dibiaskan atau dibelokkan.

Untuk Gerhana Bulan Total 4 April 2015, fase gerhana total hanya akan berlangsung selama 4 menit 43 detik dari keseluruhan proses gerhana yang akan berlangsung selama hampir 3,5 jam dimulai saat Bulan memasuki Umbra sampai keluar dari Umbra. Proses keseluruhan gerhana mulai dari gerhana penumbra sampai Bulan meninggalkan penumbra Bumi mencapai 5 jam 57 menit.  Untuk masyarakat di Indonesia bagian barat, Bulan akan terbit dalam kondisi gerhana sebagian dan sekitar 1 jam kemudian gerhana total akan dimulai. Bagi masyarakat di Indonesia bagian tengah dan timur, Bulan akan terbit dalam kondisi gerhana penumbra. Tahun 2015,  masyatrakat Indonesia hanya berkesempatan menikmati Gerhana Bulan Total 4 April 2015. Baru di tahun 2016, kita bisa menikmati Gerhana Matahari Total melintasi negeri kita.

Waktu Indonesia Bagian Barat
Awal Gerhana Penumbral : 16:01:27 wib (Bulan di bawah horison, tidak dapat diamati)
Awal Gerhana Sebagian : 17:15:45 wib (Bulan di bawah horison, tidak dapat diamati)
Awal Gerhana Total :18:57:54 wib
Akhir Gerhana Total :  19:02:37  wib
Akhir Gerhana Sebagian : 20:44:46 wib
Akhir Gerhana Penumbral: 21:58:58 wib

Waktu Indonesia Bagian Tengah
Awal Gerhana Penumbral : 17:01:27 wita (Bulan di bawah horison, tidak dapat diamati)
Awal Gerhana Sebagian : 18:15:45 wita
Awal Gerhana Total :19:57:54 wita
Akhir Gerhana Total :  20:02:37  wita
Akhir Gerhana Sebagian : 21:44:46 wita
Akhir Gerhana Penumbral: 22:58:58 wita

Waktu Indonesia Bagian Timur
Awal Gerhana Penumbral : 18:01:27 wit
Awal Gerhana Sebagian : 19:15:45 wit
Awal Gerhana Total : 20:57:54 wit
Akhir Gerhana Total :  21:02:37  wit
Akhir Gerhana Sebagian : 22:44:46 wit
Akhir Gerhana Penumbral: 23:58:58 wit

Seri Saros 132
Gerhana Bulan Sebagian 4 April 2015 bagian dari Seri Saros 132, yang terdiri dari rangkaian 71 gerhana yakni :

8   gerhana penumbral
21 gerhana sebagian
12 gerhana total
11 gerhana sebagian
19 gerhana penumbral

Siklus Saros merupakan periode terjadinya gerhana Bulan ataupun gerhana Matahari yang memiliki geometri yang sama dalam dan terjadi dalam rentang waktu 18 tahun 11 hari 8 jam. Ketika dua gerhana terjadi dalam satu periode Saros, mereka akan terjadi pada titik yang sama dengan Bulan berada pada jarak yang hampir sama dari Bumi dan di waktu yang sama di tahun tersebut. Kesamaan inilah yang kemudian digunakan untuk mengklasifikasikan gerhana dalam satu keluarga atau satu rangkaian. Dalam satu seri saros terdapat lebih dari 70 gerhana bulan dimana satu seri Saros akan berakhir dalam rentang 12 – 15 abad.

Baca juga:  Cerita Dawn dari Orbit Ceres

Gerhana Bulan yang ada di seri Saros 132 terjadi saat Bulan berada pada titik naik dan bergerak ke arah selatan dalam setiap gerhana. Seri Saros 132, dimulai oleh Gerhana Bulan Penumbral dekat tepian penumbra pada tanggal 12 Mei 1492 dan berakhir dengan gerhana penumbral 26 Juni 2754 di tepi selatan penumbra.

Total durasi seri Saros 132 adalah  1262.11 tahun

Pengamatan Gerhana Bulan Total di Indonesia
Pada saat Gerhana Bulan Total 4 April 2015, komunitas astronomi di berbagai daerah juga melakukan pengamatan gerhana. Untuk rekan-rekan di daerah tersebut silahkan bergabung.

Jakarta:
Planetarium Jakarta : 4 April, 17.45 – 22.00 wib
Kegiatan Sitole bersama FOSCA di SMAN 10 Jakarta : 4 – 5 April. HTM: Rp. 70000
Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) TMII Jakarta: 4 April 2015, 17.00 – 20.00 wib. PP-IPTEK juga menyiapkan Bus Listrik antar jemput dari pintu gerbang utama, TMII ke PP-IPTEK pukul 16.30 wib.

Bandung:
Observasi Gerhana Bulan bersama Observatorium Bosscha dan HIMASTRON ITB di Alun – Alun Kota Bandung: 4 April, 18.00 – 20.00 wib
Pengamatan Gerhana Bulan Total bersama PUSPA IPTEK SUNDIAL Kota Baru Parahyangan: 4 April, 17.00 – 21.00 wib. HTM: Rp. 15000

Yogyakarta:
Pengamatan Gerhana Bulan bersama Penjelajah Langit di Alun-alun selatan kota Yogyakarta: 4 April, 17.00 – 21.00 wib
Observation of Total Lunar Eclipse di Kampus 4 Universitas Akhmad Dahlan: 4 April, 17.00 wib. – selesai.

Semarang:
Pengamatan GBT bersama Himpunan Astronomi Amatir Semarang di Gombel (lapangan Sebelah Hotel Motel Alam Indah): 4 April, 17.00 – 20.00 wib

Surabaya:
Cak Mat [Cangkruk lan Ngamat] : Gerhana Bulan Total bersama Surabaya Astro Club di Kenpark: 4 April, 17.00 – 22.00 wib

Ambon:
Star Party Amboina Astronomy Club di Lapangan Merdeka Ambon: 4 April, 18.00 – 21.30 wit

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini