fbpx
langitselatan
Beranda » Hujan Meteor Orionid 2012

Hujan Meteor Orionid 2012

Di bulan Oktober, seperti biasa Bumi akan melintas sisa debu ekor komet Halley, dan Bumi kembali akan dikunjungi oleh hujan meteor Orionid yang dimulai dari 2 Oktober – 7 November 2012.

Hujan meteor tahunan yang biasanya tampak muncul dari rasi Orion tersebut akan mencapai puncaknya pada tanggal 21 Oktober dengan maksimum 25 meteor per jam menurut International Meteor Organization.

Hujan meteor Orionid yang akan mencapai puncaknya tanggal 21 Oktober 2012. Kredit: Star Walk

Pada malam puncak hujan meteor Orionid, Bulan sedang berada pada fase memasuki kuartir awal dan terbit jam 10.00 wib. Bulan terbenam jam 22.00 wib ketika rasi Orion terbit jam 10 malam. Dengan demikian cahaya Bulan tidak akan menjadi penghalang bagi pengamatan hujan meteor Orionid.  Hujan meteor ini akan tampak datang dari bawah bintang Betelguese di rasi Orion si Pemburu dan bergerak sangat cepat dibanding meteor lainnya. Diperkirakan untuk para pengamat di langit selatan,  waktu yang pas untuk menikmati hujan meteor Orionid ini berkisar antara pukul 00.00 – 05.00 wib ketika Rasi Orion sudah berada cukup tinggi di atas horison dan bisa dilihat datang dari arah Timur Laut.

Selain Hujan meteor Orionid, para pecinta langit juga bisa menikmati Nebula Orion, Planet Jupiter, dan bintang-bintang terang seperti Rigel, Betelguese, Sirius dll.

Pengamatan sebaiknya dilakukan dari area yang bebas polusi cahaya dan siapkanlah jaket, peta bintang, cemilan, kopi panas, dan tentunya alat pemutar musik untuk menemanimu berburu meteor.

Sejarah Hujan Meteor Orionid
Hujan meteor orionid pertama kali ditemukan oleh E.C. Herrick (Connecticut, USA) pada kisaran tahun 1839 saat ia membuat pernyataan ambisius bahwa aktivitas hujan meteor tersebut terjadi tanggal 8 – 15 Oktober. Pernyataan yang serupa kembali terlontar di tahun 1840 saat ia berkomentar kalau “waktu yang tepat dari hujan meteor dengan frekuensi yang besar di Bulan Oktober masih belum betul-betul diketahui, namun kemungkinannya aktivitas meteor tersebut bisa ditemukan antara tanggal 8 – 25 Oktober”.

Pengamatan hujan meteor Orionid secara presisi pertama kali dilakukan oleh A. S. Herschel pada tanggal 18 Oktober 1864 saat 14 meteor ditemukan tampak berasal dari rasi Orion. Dan di tahun 1865 tanggal 20 Oktober, Herschel mengkonfirmasi radian hujan Meteor tersebut memang berasal dari Rasi Orion.

Baca juga:  Bintang : Penunjuk Arah di Langit
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

4 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • saya sekarang sering melihat Rasi orion di arah barat bukan pada arah timur laut, sebab saya sering melakukan pengamatan pada pukul 4 dinihari dan saya berada pada bumi belahan selatan

    • kan disitu ditulis DATANG DARI ARAH TIMUR LAUT, mungkin jam 4 shubuh emang udah ada di Barat.