fbpx
langitselatan
Beranda » Para Pemburu Supernova

Para Pemburu Supernova

Hei, lihat deh foto galaksi ini! Ini adalah foto paling detil yang pernah diambil. Gambarnya terlihat seperti suatu tempat yang tenang, tapi astronom telah mendeteksi ledakan dahsyat dari dua bintang di sana selama 30 tahun.

Galaksi Spiral. Kredit : ESO
Galaksi Spiral. Kredit : ESO

Ledakan dari sebuah bintang yang sangat besar disebut supernova. Kejadian ini salah satu di antara kejadian-kejadian energetik di alam semesta. Supernova juga sangat terang sampai-sampai selama beberapa minggu atau beberapa bulan bersinar lebih terang dari galaksi itu sendiri, sebelum akhirnya meredup. Dalam jangka waktu yang singkat itu, supernova bisa melepaskan energi sebanyak energi yang akan dipancarkan Matahari sepanjang hayatnya.

Supernova pertama yang dideteksi di galaksi tersebut ditemukan oleh astronom profesional dengan menggunakan teleskop besar yang berada di sebuah gurun di Chili, Amerika Selatan. Namun, supernova teranyar ditemukan tahun 2007 oleh Berto Monard dari Afrika Selatan, seseorang yang gemar mengamati langit guna berburu ledakan semacam ini dengan menggunakan teleskop pribadinya. Dialah
salah seorang dari para pemburu supernova sedunia yang melakukan perburuan ini sebagai hobi!

Bagaimana kalian bisa menemukan supernova? Prinsipnya, dengan memotret galaksi menggunakan teleskop lalu membandingkannya dengan foto versi terdahulu. Adanya perubahan kecerlangan di suatu bagian galaksi bisa menandakan bahwa sebuah bintang telah meledak.

Fakta menarik: Tahun lalu, seorang gadis kecil berumur 10 tahun dari Kanada bernama Kathryn Aurora Gray menjadi penemu-supernova termuda. Kalian bisa mengalahkan rekornya, lho! Dan kalau kalian tidak punya teleskop, kalian bisa berburu supernova dengan menggunakan foto-foto yang tersedia di www.zooniverse.org/project/supernovae.

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Baca juga:  Debu Yang Meredupkan Bintang Betelgeuse
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini