Wahana IBEX (Interstellar Boundary Explorer) milik NASA, yang ditujukan untuk mengamati batas terluar wilayah Tata Surya kita, telah berhasil memetakan wilayah heliosfer Tata Surya kita dan mendapatkan sebuah temuan yang menarik, yaitu adanya sebuah pita cerlang yang melengkung melingkupi Tata Surya kita.
Pita yang dalam gambar tampak cerlang, tetapi itu bukanlah terang karena pendaran dari sumber cahaya, sebagaimana pengamatan visual, alih-alih hasil pengamatan visual, sumber tersebut berasal dari dari partikel atom netral ber-energi (energetic neutral atoms/ENA), yang bisa dideteksi oleh IBEX dan diproduksi di wilyah luar heliosfer saat angin surya melambat dan bercampur dengan materi antar bintang dari luar sistem Tata Surya
Untuk bisa mendapatkan gambaran besar tepi Tata Surya, IBEX diletakkan pada posisi mengorbit Bumi. Dari pemetaan tersebut, diperoleh informasi adanya struktur halus filamen dari emisi ENA yang hanya selebar beberapa derajat. Pita itu sendiri bergerak pada jalur yang tegak lurus arah medan magnetic galaksi tepat di luar heliosfer.
Menurut peneliti tamu Heliofisika NASA dari Universitas Alabama, Jacob Heerikhuisen, bentuk pita tersebut mungkin disebabkan oleh adanya pantulan dari angin surya yang mengarah pada ruang antar bintang terpantulkan kembali ke arah Tata Surya karena adanya medan magnetik galaksi. Pemantulan terjadi karena adanya reaksi “pertukaran muatan” antara proton dan atom Hidrogen. Partikel dari angin surya yang lolos dari wilayah Tata Surya, pada jarak sekitar ~ 100 Satuan Astronomi (mencapai 15 milyar kilometer) bertemu dengan medan magnet antar bintang. Gaya magnetik akan memotong partikel yang lolos dan mengembalikannya ke dalam Tata Surya.
Pemahaman kita akan heliosfer sangat penting dalam mengetahui perannya dalam melindungi sistem Tata Surya kita dari hujan sinar kosmis. Ukuran dan bentuknya menjadi faktor kunci dalam menentukan kekuatan perlindungan, dan berapa banyak sinar kosmis yang sampai ke Bumi. Dengan mengetahui itu maka, dapat dipahami bagaimana heliosfer merespon ketika berinteraksi dengan awan antar bintang dan medan magnetic galaksi.
Studi ini penting karena Tata Surya melalui wilayah dalam Bima Sakti yang dipenuhi oleh sinar kosmis dan awan antar bintang. Medan magnetik Matahari yang dikembangkan oleh dorongan angin surya menjadi suatu lingkup yang disebut heliosfer, melindungi semua yang ada dalam Tata Surya dari sinar kosmis di luar. Medan magnetik kuat di luar Tata Surya bisa saja menekan heliosfer dan berinteraksi dengan sistem heliosfer, tetapi kita belum memahami bagaimana interaksinya. (Gambar 5)
Sumber:Â NASA
Mas Sungging, there’s a lot of mistery in our universe
Bahkan di tata surya pun masih ada hal-hal yang unik dan misterius
Makasih buat tulisannya
mas, maksh infonya
tp maaf saya baru belajar astronomy dan saya agak kesulitan dgn istilah-istilah dlm astronomy yg digunakan.
Yang ingin saya ketahui adalah apa yang dimaksud dgn heliosfer dan hujan sinar kosmis?
terima kasih mas atas jawabannya
@Vina, mengenai istilah2 yang kamu tanyakan, bisa dicari pada situs ini:
Heliosfer:
http://id.wikipedia.org/wiki/Heliosfer
Sinar Kosmis:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_kosmis
semoga membantu 🙂