fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Desember 2024

Fenomena Langit Bulan Desember 2024

Sebelum menutup tahun 2024, langit menyuguhkan waktu terbaik mengamati Jupiter, papasan Saturnus dan Bulan serta hujan meteor Geminid. 

Hujan meteor Geminid yang dipotret dari Danau Topaz oleh Jeff Sullivan. Kredit: Jeff Sullivan/International Meteor Organisation website
Hujan meteor Geminid yang dipotret dari Danau Topaz oleh Jeff Sullivan. Kredit: Jeff Sullivan/International Meteor Organisation website

Planet

Merkurius. Planet terdekat dari Matahari ini akan tersembunyi di balik cahaya Matahari di paruh awal bulan Desember. Merkurius baru mulai menampakan diri di timur kala fajar mulai pertengahan Desember dan bisa diamati sampai akhir tahun 2024. Di bulan Desember, Merkurius akan menjelajah rasi Ophiuchus, Scorpius, dan Ophiuchus. Merkurius akan membentuk segitiga di langit fajar bersama Bulan dan Antares, di penghujung Desember. 

Venus. Bintang Kejora ini masih jadi primadona kala senja sampai tiga jam setelah Matahari terbenam. Venus bisa dengan mudah ditemukan di arah barat setelah Matahari terbenam dan berpapasan dengan Bulan di awal Desember. Di awal Desember, Venus bisa diamati di rasi Sagittarius dan terus bergeser ke Capricornus pada pertengahan sampai akhir Desember. 

Mars. Venus terbenam, Mars pun terbit. Planetmerah ini bisa diamati mulai jelang tengah malam sampai saat fajar menyingsing, Mars terus menanjak naik di langit malam di sepanjang bulan Desember. Planet ini bisa diamati di rasi Cancer selama Desember dan berpapasan dengan bulan pada pertengahan bulan. 

Jupiter. Desember jadi waktu terbaik untuk mengamati planet terbesar di Tata Surya ini saat Jupiter sedang oposisi. Planet Jupiter tampak sepanjang malam saat planet ini terbit kala Matahari terbenam dan baru terbenam saat Matahari terbit. Jupiter yang tampak di rasi Taurus selama bulan Desember akan berpapasan dengan Bulan jelang akhir tahun 2024. 

Saturnus. Planet yang terkenal karena cincinnya ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah malam di rasi Aquarius. Saturnus juga akan berpapasan dengan Bulan pada pertengahan Desember. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Uranus bisa diamati di rasi Taurus setelah Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Sementara itu, Neptunus di rasi Pisces bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah malam. 

Bulan

Fase Bulan Desember 2024. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

1 Desember. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

8 Desember. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

12 Desember. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 365.361 km.

15 Desember. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam. 

23 Desember. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

24 Desember.  Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 404.485 km

31 Desember. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

Hujan Meteor

2 Desember — Hujan Meteor Pheonicid

Hujan meteor Phoenicid pada tanggal 2 Desember pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor Phoenicid pada tanggal 2 Desember pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Pheonicid berlangsung dari tanggal 28 November – 9 Desember dan mencapai puncak pada tanggal 2 Desember. Hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Pheonix ini memiliki laju meteor per jam yang beragam saat mencapai maksimum. Meskipun demikian, pengamat bisa mengamati setidaknya 12 meteor per jam saat malam puncak hujan meteor. 

Hujan meteor Pheonicid berasal dari puing-puing komet D/1819 W1 (Blanpain) dan bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai kisaran pukul 03:01 WIB. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Pheonicid adalah pukul 20:00 WIB saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit. Bulan Baru memberikan kesempatan pada pengamat untuk berburu meteor.

7 Desember — Hujan Meteor Puppid-Velids

Hujan meteor Puppid-Velids pada tanggal 7 Desember pukul 22:00 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor Puppid-Velids pada tanggal 7 Desember pukul 22:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Puppid-Velids berlangsung dari tanggal 1 – 15 Desember dan mencapai puncak pada tanggal 7 Desember. Hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Puppis ini memiliki laju 10 meteor per jam saat mencapai maksimum.

Hujan meteor Puppid-Velids baru bisa diamati setelah rasi Puppis yang jadi radian hujan meteor ini terbit pada pukul 20:33 WIB dan bisa diamati sampai fajar menyingsing. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Puppid-Velids adalah pukul 03:07 WIB saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit. Bulan jelang fase seperempat awal masih ada di langit sampai jelang tengah malam. 

13-14 Desember – Hujan Meteor Geminid

Hujan meteor Geminid pada tanggal 13 Desember pukul 22:00 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor Geminid pada tanggal 13 Desember pukul 22:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Geminid akan menjadi merupakan atraksi menarik di langit malam dengan 150 meteor per jam pada saat mencapai maksimum.

Hujan meteor yang tampak datang dari rasi kembar Gemini ini berlangsung dari tanggal 4— 20 Desember dengan intensitas maksimum akan terjadi tanggal 14 Desember. Hujan meteor Geminid  yang berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaethon, melaju dengan kecepatan 35 km/detik dan bisa dinikmati kehadirannya setelah rasi Gemini terbit pukul 20:01 WIB. Bulan cembung besar baru terbenam pukul 04:01 WIB, dan jadi tantangan tersendiri untuk berburu meteor.

21-22 Desember – Hujan Meteor Ursid

Hujan meteor Ursid pada tanggal 22 Desember pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium
Hujan meteor Ursid pada tanggal 22 Desember pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Ursid akan jadi atraksi terakhir tahun 2024. Hujan meteor Ursid yang berlangsung dari tanggal 13 – 24 Desember, akan tampak datang dari rasi Ursa Minor.  Artinya, hanya pengamat di belahan Bumi Utara atau di atas garis khatulistiwa yang bisa menikmati lintasan meteor Ursid. 

Rasi Ursa Minor akan terbit lewat tengah malam bagi pengamat di belahan Bumi Utara. Untuk pengamat di belahan Bumi Selatan, Ursa Minor terbit hampir bersamaan dengan Matahari terbit. Jadi hujan meteor Ursid tidak akan teramati oleh pengamat yang tinggal di bawah garis khatulistiwa.

Puncak hujan meteor Ursid terjadi tanggal 21-22 Desember 2023 dan meteor yang melintas di langit akan bergerak dengan kecepatan 33 km/jam. Saat mencapai intensitas maksimum, pengamat hanya bisa melihat 10 meteor per jam dari sisa komet 8P/Tuttle yang dilintasi Bumi. Hujan meteor Ursid terbit pukul 04:07 WIB dari Bandung. Tapi untuk pengamat Indonesia di belahan bumi Utara atau di utara khatulistiwa seperti di Banda Aceh, hujan meteor ini bisa mulai diamati sejak pukul 01:22 WIB

Peristiwa

8 Desember –- Oposisi Jupiter

Oposisi Jupiter. Planet Jupiter bisa diamati sepanjang malam. Ini peta posisi Jupiter pada tanggal 8 Desember pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium
Oposisi Jupiter. Planet Jupiter bisa diamati sepanjang malam. Ini peta posisi Jupiter pada tanggal 8 Desember pukul 18:30 WIB. Kredit: Stellarium

Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Saat oposisi, Jupiter akan berada pada jarak 4,09 SA dengan diameter piringan 47,1 detik busur. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter di rasi Taurus dengan kecerlangan -2,7 magnitudo sejak Matahari terbenam sampai jelang fajar. Pengamat juga bisa mengamati satelit-satelit galilean yang mengitari planet raksasa tersebut.

8 Desember — Bulan — Saturnus

Papasan bulan dan Saturnus tanggal 8 Desember dilihat pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan bulan dan Saturnus tanggal 8 Desember dilihat pukul 21:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Saturnus dengan jarak 1,6º. Pasangan Bulan dan Saturnus ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai tengah malam di rasi Aquarius. Pada saat Matahari terbenam, pasangan Bulan dan Saturnus berada 78º di atas horison barat. Saturnus terbenam pukul 23:42 WIB disusul Bulan pukul 23:58 WIB.

Untuk sebagian area Maluku Utara dan sebagian Papua, pengamat di area ini bisa menyaksikan Saturnus menghilang di balik Bulan pada pukul 16:49 – 18:20 WIT.

14 Desember — Bulan — Jupiter

Papasan Bulan dan Jupiter tanggal 14 Desember dilihat pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Bulan dan Jupiter tanggal 14 Desember dilihat pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Jupiter dan keduanya terpisah jarak 5º. Pasangan ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai saat fajar menyingsing.

18 Desember — Bulan — Mars

Papasan Bulan dan Mars tanggal 18 Desember dilihat pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium
Papasan Bulan dan Mars tanggal 18 Desember dilihat pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Mars dan terpisah jarak 4º. Pasangan ini bisa diamati sekitar pukul sembilan malam sampai saat fajar menyingsing. Mars terbit pukul 20:42 WIB dan disusul Bulan pada pukul 20:56.

21 Desember – Solstice (Winter Solstice – Belahan Utara ; Summer Solstice – Belahan Selatan)

Matahari saat Solstis Musim Dingin atau Solstis Desember pada pukul 11:19 WIB. Kredit: Stellarium
Matahari saat Solstis Musim Dingin atau Solstis Desember pada pukul 11:19 WIB. Kredit: Stellarium

Titik balik musim dingin bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim panas bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan siang terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah malam terpanjang.

Titik balik musim dingin akan terjadi tanggal 21 Desember pukul: 11:19 WIB, ketika Matahari berada di rasi Sagittarius. 

25 Desember — Elongasi Barat Maksimum Merkurius

Merkurius pada posisi tertinggi di ufuk timur ketika Matahari terbit pada tanggal 25 Desember pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium
Merkurius pada posisi tertinggi di ufuk timur ketika Matahari terbit pada tanggal 25 Desember pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium

Merkurius dan Matahari membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Elongasi Barat maksimum yang dicapai Merkurius 22º. Artinya, Merkurius akan berada tinggi 22º di arah timur Matahari. Merkurius akan terbit pukul 04:04 WIB, ~1,5 jam sebelum Matahari terbit pada pukul 05:34 WIB. 

29 Desember — Merkurius – Bulan – Antares

Segitiga Merkurius, Bulan, Antares sebelum fajar pada tanggal 29 Desember pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium
Segitiga Merkurius, Bulan, Antares sebelum fajar pada tanggal 29 Desember pukul 04:30 WIB. Kredit: Stellarium

Merkurius, Bulan, dan bintang Antares membentuk segitiga sebelum fajar menyingsing. Antares terbit lebih dahulu pada pukul 03:33 WIB, disusul Bulan pada pukul 03:48 WIB dan Merkurius pada 04:05 WIB.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal dan akhir Desember menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru.

Setelah Matahari terbenam ada bintang terang Altair di rasi Aquila, Deneb di rasi Cygnus, Archenar di rasi Eridani yang bisa diamati sampai pukul sembilan malam. Setelah itu, ada Aldebaran di rasi Taurus, Rigel dan Betelgeue di rasi Orion, Sirius di rasi Canis Major, Capella di rasi Auriga, Canopus di rasi Carina, Procyon di rasi Canis Minor, serta Pollux dan Castor di Gemini, yang bisa diamati sampai lewat tengah malam. 

Lewat tengah malam sampai jelang dini hari, ada bintang terang Regulus di rasi Leo, Rigil Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus, rasi Crux, Spica di rasi Virgo, dan Arcturus di Bootes, yang bisa diamati sampai jelang fajar. Dan dini hari ada Antares di rasi Scorpius yang bisa diamati juga sampai jelang fajar. 

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Peta Bintang 1 Desember 2024

Peta Bintang 15 Desember 2024

Kampanye Langit Gelap

22-31 Desember — Kampanye Globe At Night

Di bulan Desember, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 22 – 31 Desember. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye tanggal 22-31 Desember, pengamat di utara bisa mengamati rasi Pegasus dan rasi Perseus sedangkan pengamat di selatan mengamati rasi Orion. Pengamatan dilakukan mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini