fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Juni 2024

Fenomena Langit Bulan Juni 2024

Jangan lewatkan parade planet di sepanjang bulan Juni sebelum Matahari terbit dan tentunya papasan Bulan dengan planet dan bintang. 

Nebula Laguna (M8) yang bisa diamati sepanjang malam di bulan Juni. Kredit: langitselatan

Planet

Merkurius & Venus. Kedua planet dalam ini tidak tampak di langit fajar karena terlalu rendah di ufuk timur atau sudah menghilang di balik cahaya Matahari. Keduanya mencapai posisi konjungsi superior di bulan Juni. 

Merkurius masih tampak di ufuk timur jelang fajar di awal Juni tapi sudah sangat rendah di horison,  sebelum akhirnya menghilang di balik cahaya Matahari. Di awal Juni, Merkurius yang sedang turun di ufuk timur berpapasan dengan Jupiter yang sedang menanjak naik di timur. 

Venustak lagi bisa diamati kala fajar karena menuju konjungsi superiornya dengan Matahari. Di penghujung bulan Juni, planet Venus mulai menampakkan diri di ufuk barat setelah matahari terbenam. Akan tetapi Venus masih sangat rendah sehingga tidak teramati.  

Mars, Jupiter, Saturnus. Selama bulan Juni, planet merah Mars dan planet cincin Saturnus masih setia menemani para pengamat sebelum Matahari terbit. Sementara itu, Jupiter juga muncul di ufuk timur sebelum Matahari terbit dan terus menanjak naik di langit selama bulan Juni. 

Ketiga planet juga akan berpapasan dengan Bulan secara bergantian. Di awal Juni, ketiga planet ini akan tampak seperti membentuk satu garis dengan Merkurius, Uranus, dan Neptunus. Akan tetapi, posisi Merkurius dan Jupiter masih rendah di ufuk timur sehingga tidak teramati oleh pengamat. Sementara itu, Uranus dan Neptunus terlalu redup untuk diamati dengan mata telanjang. 

Di awal Juni, planet Mars bisa diamati di rasi Pisces dan kemudian planet ini bisa diamati di rasi Aries mulai pertengahan sampai akhir Juni. Sementara itu, Jupiter bisa diamati sedang berkelana di rasi Taurus selama bulan Juni, dan Saturnus masih berada di rasi Aquarius. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Uranus bisa diamati di rasi Taurus mulai jelang dini hari di ufuk timur, sedangkan Neptunus yang terbit terlebih dahulu di rasi Pisces bisa diamati mulai tengah malam sampai sata Matahari terbit.

Bulan

Fase Bulan Mei 2024
Fase Bulan Mei 2024. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

2 Juni. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 368.102 km.

6 Juni. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

14 Juni. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

14 Juni.  Bulan di titik apogee. Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 404.077  km

22 Juni. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

27 Juni. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 369.286 km.

29 Juni. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Peristiwa

3 Juni — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars tanggal 3 Juni 2024. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Mars tanggal 3 Juni 2024. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Mars di ufuk timur jelang dini hari. Bulan dan Mars terpisah 2º.  Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 02:35 WIB disusul Mars enam menit kemudian pada pukul 02:41 WIB. Pasangan ini bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 05:56 WIB dengan Bulan dan Mars berada 39º di atas horison timur saat Matahari terbit.

3 Juni — Parade Planet

Parade planet 3 Juni 2024. Kredit: Stellarium
Parade planet 3 Juni 2024. Kredit: Stellarium

Saturnus, Neptunus, Mars, Uranus, Merkurius, Jupiter, tampak segaris jika bisa diamati dengan mata telanjang. Akan tetapi, tidak semua planet bisa diamati. Planet Merkurius dan Jupiter masih sangat rendah di ufuk timur karena baru terbit pada pukul 04:59 WIB dan 05:51 WIB, sementara planet Uranus dan Neptunus terlalu redup untuk bisa diamati dengan mata tanpa alat. Kedua planet ini membutuhkan teleskop untuk bisa diamati. Sementara itu Saturnus bisa diamati mulai tengah malam dan Mars yang sedang papasan dengan Bulan yang bisa diamati mulai jelang dini hari.

4 Juni — Merkurius — Jupiter

Pasangan Merkurius dan Jupiter tanggal 4 Juni 2024 pukul 05:30 WIB. Kredit: Stellarium
Pasangan Merkurius dan Jupiter tanggal 4 Juni 2024 pukul 05:30 WIB. Kredit: Stellarium

Planet Merkurius yang semakin rendah di ufuk timur berpapasan dengan Jupiter yang justru sedang menanjak naik di timur. Kedua planet ini sukar untuk diamati karena cukup rendah di ufuk timur. Merkurius terbit pukul 05:04 WIB disusul Jupiter tiga menit kemudian.

4 Juni — Konjungsi Superior Venus

Venus tampak berada sangat dekat dengan Matahari saat Konjungsi Superior. Kreditt: Stellarium
Venus tampak berada sangat dekat dengan Matahari saat Konjungsi Superior. Kreditt: Stellarium

Venus akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Venus dan Bumi, dan hanya terpisah 0,1° dari Matahari.  Venus berada pada sisi terjauhnya dari Bumi, dan terjadi dalam satu siklus sinodik planet tersebut (584 hari). Jika Venus bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 9,6 detik busur.

Peristiwa konjungsi superior Venus juga menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi. Ketika Venus sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,74 AU dari Bumi. 

14 Juni — Konjungsi Superior Merkurius

Merkurius tampak berada sangat dekat dengan Matahari saat Konjungsi Superior. Kreditt: Stellarium
Merkurius tampak berada sangat dekat dengan Matahari saat Konjungsi Superior. Kreditt: Stellarium

Merkurius akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Merkurius dan Bumi, dan hanya terpisah 1°dari Matahari. 

Ketika Merkurius sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,32 AU dari Bumi. Jika Merkurius bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 5,1 detik busur.

Peristiwa konjungsi superior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi.

20 Juni — Antares — Bulan (Okultasi Antares oleh Bulan di Papua)

Pasangan Bulan dan Antares pada tangga 20 Juni 2024 pukul 18:30 WIB. Kredit Stellarium
Pasangan Bulan dan Antares pada tangga 20 Juni 2024 pukul 18:30 WIB. Kredit Stellarium

Bulan akan tampak melintas di depan Antares, bintang terang di rasi Scorpius, dan menutupi bintang ini selama 4 jam 19 menit mulai pukul 16:10 WIB sampai pukul 20:25 WIB. Singkatnya Antares akan menghilang di balik Bulan dan kemudian muncul lagi seiring pergerakan Bulan yang melintasi Antares. 

Pengamat di sebagian kecil wilayah Papua bisa menyaksikan peristiwa ini mulai pukul 16:44 WIB atau 18:44 WIT — 17:24 WIB atau 19:24 WIT.

Untuk wilayah lainnya di Indonesia, Bulan dan Antares akan tampak berpasangan di langit malam. Bulan dan Antares bisa diamati setelah matahari terbenam sampai jelang fajar. Bulan terbenam pukul 05:02 WIB sedangkan Antares terbenam pukul 04:39 WIB. 

28 Juni — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus yang berpapasan tanggal 28 Juni 2024. Kredit: Stellarium
Pasangan Bulan dan Saturnus yang berpapasan tanggal 28 Juni 2024. Kredit: Stellarium

Bulan berpapasan dengan Saturnus di ufuk timur jelang dini hari. Bulan dan Saturnus hanya terpisah 1,5º.  Saturnus terbit lebih dahulu pada pukul 22:45 WIB disusul Bulan tiga menit kemudian pada pukul 22:48 WIB. Keduanya bisa diamati sampai Matahari terbit pada pukul 06:01 WIB dengan Bulan dan Saturnus berada 80º di atas horison saat Matahari terbit.  

Jika berada di sebagian kecil wilayah Australia, Selandia Baru, dan kepulauan di Pasifik, maka pengamat bisa menyaksikan Bulan mengokultasi Saturnus alias Saturnus digerhanai oleh Bulan. 

Rasi Bintang & Bima Sakti

Pertengahan Juni menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Bimasakti bisa diamati mulai jelang tengah malam sampai fajar merentang dari timur laut ke barat daya.

Setelah Matahari terbenam ada bintang terang Canopus di rasi Carina, Sirius di rasi Canis Major, Capella di rasi Auriga, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di Gemini, yang bisa diamati sampai dua jam setelah Matahari terbenam. 

Selain itu ada bintang terang Regulus di rasi Leo yang bisa diamati sampai tengah malam. Juga bintang Rigil Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus, rasi Crux, Spica di rasi Virgo, Arcturus di Bootes, Antares di rasi Scorpius yang bisa diamati juga sampai dini hari. Mulai tengah malam ada Vega di rasi Lyra, Altair di rasi Aquila, dan Deneb di rasi Cygnus yang bisa diamati sampai fajar.

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Peta Bintang 1 Juni 2024

Peta Bintang 15 Juni 2024

Kampanye Langit Gelap

1-6 Juni & 26-30 Juni — Kampanye Globe At Night

Di bulan Juni, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 1 – 6 Juni dan 26 – 30 Juni.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye ini, pengamat di utara diajak untuk mengamati rasi Bootes pada tanggal 1-6 Juni dan rasi Herkules pada tanggal 26-30 Juni. Sementara itu, pengamat di belahan selatan diajak untuk mengamati rasi Crux pada tanggal 1-6 Juni dan rasi Scorpius pada tanggal 26-30 Juni. Pengamatan dilakukan mulai pukul 20:00 – 22:00 waktu lokal.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini