fbpx
langitselatan
Beranda » Sisa Supernova Vella, Hantu di Layar Argo Navis

Sisa Supernova Vella, Hantu di Layar Argo Navis

Ledakan supernova tak pelak menandai akhir hidup bintang masif. Tapi ledakan itu menyisakan struktur awan warna warni yang juga tampak bak jaring laba-laba. 

Citra warna warni dari reruntuhan supernova Vella di rasi Vella. Kredit: ESO/VPHAS+ team. Ucapan terima kasih: Cambridge Astronomical Survey Unit
Citra warna warni dari sisa-sisa supernova Vella di rasi Vella. Kredit: ESO/VPHAS+ team. Ucapan terima kasih: Cambridge Astronomical Survey Unit

Bintang tidak selamanya ada. Bintang juga mengalami kematian. Caranya pun berbeda untuk massa bintang yang berbeda. Salah satunya lewat ledakan bintang yang kita kenal sebagai supernova. Dan bintang yang mengakhiri hidup dalam ledakan dahsyat di alam semesta adalah bintang-bintang masif. 

Tapi.. ketika bintang masif meledak, bintang tak punah begitu saja. Di dalam bintang terjadi reaksi pembakaran nuklir yang awalnya mengubah hidrogen jadi helium dan kemudian helium jadi unsur berat. Di akhir hidupnya, bintang masif sudah didominasi oleh unsur berat. 

Saat akhirnya bintang masif meledak, energi yang dilepaskan juga luar biasa besar. Tapi tidak hanya itu. Ada oktiliun (1027) gas yang juga terlontar ke angkasa dengan kecepatan tinggi. Bahkan saat ledakan berakhir gas yang terlontar masih terus bergerak menjauh dari lokasi ledakan dengan kecepatan tinggi. Yang pasti gas inilah yang memperkaya bahan baku pembentuk bintang generasi berikutnya. Sementara itu, di balik gas ada pusat bintang yang tersisa.

Sisa-sisa kehancuran bintang akibat supernova inilah yang dipotret oleh Teleskop Survei VLT (VST) milik INAF (The National Institute for Astrophysics in Italy). 

Sisa-sisa supernova Vela. 

Berada pada jarak 800 tahun cahaya, sisa supernova Vella ini berssal dari ledakan bintang di rasi Vella atau rasi Layar yang jadi bagian kapal Argo Navis. Kapal Argo Navis merupakan rasi bintang yang cukup besar dan kemudian dibagi menjadi tiga rasi yakni Vella, Puppis, dan Carina. 

Ledakan ini terjadi pada bintang sekitar 11.000 tahun lalu saat bintang-bintang masif mencapai akhir hidup dan meledak. Saat ledakan terjadi, lapisan terluar bintang terlontar menuju gas di sekelilingnya dan gelombang kejut yang bergerak melalui gas di sekiatr mengkompresi gas dan menghasilkan struktur filamen nan kompleks. 

Selain itu, energi yang dilepaskan juga memanasi sulur-sulur gas hingga tampak cemerlang dalam yang citra 554 juta piksel yang dipotret dengan kamera OmegaCAM pada VST.

Yang tersisa hanya pusat bintang yang runtuh dan terkompresi menjadi bintang ultrapadat dengan diameter hanya beberapa kilometer. Pada pusat bintang yang tersisa inilah proton dan elektron bergabung menjadi neutron dan terbentuklah bintang neutron yang luat biasa padat. Saking padatnya, berat satu centimeter kubik bisa mencapai seratus juta ton. Tak cuma itu, bintang neutron ini juga sangat panas dan memiliki medan magnetik yang sangat kuat. Bintang neutron ini juga berputar sangat cepat. Sepuluh putaran bisa deselesaikan hanya dalam satu detik! 

Yup pusat bintang runtuh di Vella ini adalah pulsar (pulsating radio source) yang masih bisa diamati pada sisa-sisa supernova Vella sebagai bintang redup.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini