fbpx
langitselatan
Beranda » Bintang pun ada yang Berpasangan di Langit

Bintang pun ada yang Berpasangan di Langit

Jangan tertipu. Bintang yang kamu lihat sendiri di langit malam bisa jadi berpasangan. Kita mengenalnya sebagai bintang berdua atau bintang ganda. 

Bintang ganda. Kredit: Cosmos Magazine

Bintang-bintang yang berpasangan pada umumnya tampak sebagai bintang tunggal jika dilihat dengan mata tanpa alat. Kita baru bisa mengetahui kalau bintang tersebut ternyata punya pasangan ketika diamati dengan teleskop. 

Tapi, ada yang menarik. Ada bintang berdua yang memang tampak berpasangan tapi tanpa ikatan, ada juga yang memang punya ikatan sehingga keduanya berpasangan. 

Pasangan bintang berdua yang tanpa ikatan ini pada umumnya merupakan dua buah bintang dengan jarak yang berbeda tapi tampak berdekatan dalam garis pandang pengamat. Tapi tidak ada ikatan apapun di antara kedua bintang. Pasangan bintang seperti ini dijuluki bintang ganda optik. 

Beda lagi dengan pasangan bintang ganda yang memang punya ikatan khusus. Ikatan yang dimaksud tentu saja ikatan gravitasi yang membuat kedua bintang saling mengitari pusat massanya. Itu artinya kedua bintang jaraknya berdekatan atau masih dalam pengaruh gravitasi satu sama lainnya. Ingat, setiap benda bermassa punya gravitasi. Semakin besar massa, semakin besar pula gravitasinya. Tapi semakin jauh jarak suatu benda maka pengaruh gravitasi semakin lemah.

Sejarah Pengamatan

Pasangan bintang v Sgrdr, merupakan bintang berdua yang teramati dengan “mata telanjang” dan disebut dalam buku Almagest yang ditulis Claudius Ptolemy di abad ke-2. Akan tetapi, pengamatan bintang ganda yang sesungguhnya baru dimulai ketika teleskop ditemukan dan mulai digunakan untuk mengamati benda-benda langit. 

Bintang ganda pertama diamati oleh Galileo Galilei dan Benedetto Castelli pada 7 Januari 1617. Keduanya mengamati Mizar, salah satu bintang di rasi Ursa Mayor. Akan tetapi, bintang ini baru benar-benar diketahui sebagai bintang ganda saat Jean Baptiste Riccioli mengamati Mizar di tahun 1650. Mizar yang tampak sebagai bintang tunggal ternyata terdiri atas dua bintang berdekatan. Tahun 1658, Fontenay menemukan kalau Acrux, bintang di rasi Crux juga merupakan bintang berdua. 

Bintang berdua masih dilihat sebagai dua bintang yang berdekatan ketika dilihat dengan teleskop. Baru pada tahun 1767, John Michell mengajukan teori bahwa bintang berdua yang diamati harusnya punya interaksi fisik dan bukan sekedar kesejajaran dalam garis pandang pengamat.  

Eksplorasi bintang ganda dimulai ketika Christian Mayer dan William Herschel melakukan pengamatan bintang ganda dan merilis katalog hasil pengamatan mereka. Pada tahun 1779, Christian Mayer merilis katalog dengan 80 bintang ganda sedangkan William Herschel merilis 700 pasang bintang ganda. Ini menarik karena awalnya, Herschel ingin membuktikan kalau bintang berdua merupakan pasangan bintang yang berdekatan dalam garis pandang pengamat. Ternyata ia justru menemukan kalau bintang ganda merupakan pasangan sejati yang terikat oleh gravitasi.

Baca juga:  Planet Purba di Bintang Kapteyn, Tetangga Matahari

Katalog bintang ganda terus bertambah isinya seiring dengan perkembangan instrumentasi. Menurut para astronom, 85% bintang di Bima Sakti merupakan bintang ganda. Hasil pengamatan satelit Gaia memperlihatkan ada 1,3 juta bintang ganda dalam jarak 3000 tahun cahaya dari Bumi! 

Tentang bintang berpasangan

Nah, seperti apa bintang ganda itu? Sederhananya, bintang ganda merupakan sistem dua bintang   yang terikat satu sama lainnya oleh gravitasi antara kedua bintang, dan mengitari pusat massanya dalam orbit lonjong atau lingkaran. Bintang ganda bisa dibedakan dari cara pengamatannya. 

Ada bintang ganda yang jarak antara kedua bintangnya cukup besar sehingga kedua bintang bisa terlihat terpisah lewat teleskop ataupun binokular. Pada umumnya, jarak antar kedua bintang mencapai beberapa ratus AU (satuan astronomi) dan periode orbitnya sangat lama bisa beberapa ribu sampai beberapa juta tahun. Pasangan seperti ini dikategorikan sebagai bintang ganda visual atau bintang ganda tampak. 

Tapi kadang kita juga menemukan hanya satu komponen dalam bintang ganda yang tampak karena bintang pasangannya terlalu redup. Ketika diamati, bintang ini seperti sedang menari atau bergerak berkelok-kelok di sekeliling ruang kosong. Sejatinya, bintang tersebut sedang mengitari pusat massanya. Pasangan bintang seperti ini dikategorikan sebagai bintang ganda astrometri. 

Ada lagi pasangan bintang ganda yang jaraknya sangat dekat sehingga tidak tampak terpisah meski dilihat dengan teleskop. Untuk mengetahui kalau bintang ini merupakan pasangan bintang ganda, para astronom melakukan pengamatan spektroskopi dan melihat pergeseran Doppler yang tampak pada spektrum cahaya. 

Jika yang diamati adalah pasangan bintang ganda, maka interaksi gravitasi antara keduanya akan tampak dalam spektrum cahayanya. Kedua bintang akan tampak bergerak mendekati dan menjauhi pengamat secara bergantian saat pasangan bintang mengitari satu sama lainnya. Jadi ketika bintang bergerak mendekati pengamat, spektrum bergeser ke arah biru. Dan spektrum bergeser ke arah merah saat menjauhi pengamat. Bintang ganda tipe ini disebut bintang ganda spektroskopi. 

Ada bintang ganda yang ketika mengorbit pusat massa, bintang tersebut melintas di depan atau menutupi bintang pasangannya secara bergantian. Ketika bintang melintas di depan bintang pasangannya, terjadi peredupan cahaya bintang. Akibatnya, pengamat di Bumi bisa melihat perubahan cahaya bintang lagi secara berkala. Yang dilihat bintang yang tadinya terang jadi redup kemudian terang lagi. Pasangan bintang seperti ini dikategorikan sebagai bintang ganda gerhana dan dapat diamati dengan teknik fotometri. 


Artikel ini merupakan kerjasama detikEdu dengan langitselatan dan telah diterbitkan di portal detikEdu.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini