fbpx
langitselatan
Beranda » Rasi Taurus, Lembu Jantan Penyeruduk di Langit

Rasi Taurus, Lembu Jantan Penyeruduk di Langit

Taurus berarti Lembu Jantan ataupun banteng, salah satu rasi bintang anggota zodiak yang berada di ekliptika yang dilintasi Matahari setiap tahun dari 14 Mei – 21 Juni.

Taurus Dalam Mitologi

Ilustrasi Taurus yang dimuat dalam Urania Mirror dan diterbitkan tahun 1825 di London. Kredit: Sidney Hall.
Ilustrasi Taurus yang dimuat dalam Urania Mirror dan diterbitkan tahun 1825 di London. Kredit: Sidney Hall.

Kisah Taurus seringkali dikaitkan dengan kisah penculikan putri Europa. Jupiter/Zeus, Sang Dewa Utama, sangat mudah jatuh cinta pada banyak perempuan cantik. Suatu hari ia melihat Europa, putri Agenor, raja Phoenicia. Ketika Europa sedang bermain-main di pantai bersama teman-temannya, Jupiter/Zeus mengubah diri menjadi seekor lembu jantan dan mendekati Europa dan teman-temannya. Karena lembu tersebut berlaku jinak, Europa mendekatinya tanpa takut, memberinya makan, bermain-main dengannya, dan kemudian menaikinya. Ketika itulah, lembu jantan tersebut melesat terjun ke laut, membawa Europa ke Pulau Kreta, di mana Jupiter/Zeus menikahinya. Putri Europa inilah yang namanya diadopsi menjadi nama benua Eropa.

Kisah lainnya yang juga dikaitkan dengan Rasi Taurus adalah kisah Io, kekasih Jupiter/Zeus yang lain. Dewi Juno/Hera, istri sekaligus saudara kembar Jupiter/Zeus adalah dewi yang sangat pencemburu dan seringkali mengejar kekasih-kekasih mortal (manusia) Jupiter/Zeus tanpa ampun untuk menghukum atau bahkan membunuh mereka. Io adalah seorang perempuan cantik putri Dewa Sungai Inachus. Jupiter/Zeus jatuh cinta padanya dan menikahinya. Untuk menyembunyikan Io dari kekejaman Juno/Hera, Jupiter/Zeus mengubah Io menjadi seekor sapi putih. Sapi putih inilah yang dikaitkan dengan Taurus. Malangnya, Juno/Hera malah meminta sapi tersebut untuk dirinya sendiri, mungkin karena ia tahu bahwa ada yang tidak beres dengan sapi putih ini. Jupiter/Zeus pun tak bisa berkutik. Kalau ia menolak, tentunya Juno/Hera akan curiga. Maka diberikanlah sapi putih itu pada Juno/Hera. Sang dewi menempatkan Argos, seekor makhluk bermata seratus, untuk menjaga Io.

Dengan bantuan Merkurius/Hermes, Io berhasil dibebaskan. Juno/Hera semakin marah, dan mengirim lalat besar untuk menyengat Io. Karena ketakutan, Io berlari keliling dunia dan menyeberangi lautan hingga ia sampai ke tepi Sungai Nil di Mesir, di mana ia mendapatkan tubuh manusianya kembali dan melahirkan anak-anaknya. Ternyata kisah ini tidak hanya terkait dengan kisah Rasi Taurus, namun juga memiliki kaitan dengan nama-nama lautan/selat di wilayah Mediterania. Laut yang diseberangi oleh Io untuk mencapai Mesir dinamakan Laut Ionia yang masih bernama sama hingga hari ini. Selat Bosporus, yang menghubungkan Asia dan Eropa, juga terkait dengan kisah ini. Kata Bosporus sendiri berarti “tempat penyeberangan sapi”.

Kedua lembu/sapi dalam kisah ini menjadi Rasi Taurus. Selain itu, pembaca mungkin mulai melihat bahwa Europa dan Io adalah nama-nama satelit/bulan planet Jupiter. Memang satelit/bulan Jupiter sebagian besar dinamai dari istri-istrinya atau tokoh-tokoh terkait dengannya!

Dalam budaya nusantara, Taurus dikenal dalam pelbagai nama berdasarkan pengaruh budaya yang berbeda. Di Yogyakarta, Taurus diinterpretasikan sebagai wakul atau tempat nasi dari anyaman bambu maupun Minda (Mahenda), seekor kambing jantan yang tampaknya lebih ditujukan pada Aries dan bukan Taurus.

Di Solo, masyarakat mengenal Taurus sebagai Mahisa atau Banteng. Di Bali, Taurus dikenal sebagai Wresabha yang digambarkan sebagai Banteng dan kadang diinterpretasikan sebagai Sapi. Akan tetapi, di area Klungkung, Bali, maupun di Yogyakarta, Taurus juga diinterpretasikan sebagai seekor gajah.

Rasi Taurus merupakan rumah dari dua gugus terbuka paling dekat dengan Bumi, yakni Pleiades dan Hyades. Penamaan kedua objek inipun memiliki kisahnya sendiri.

  • Pleiades

    Pleiades sudah pernah dibahas mendetail dalam tulisan “Pleiades: Mitologi dan Signifikansinya dalam Budaya Jawa”. Dalam mitologi Yunani, Pleiades adalah tujuh bersaudara, putri-putri dari dewa Atlas. Gugus bintang Pleiades memiliki tujuh bintang utama yang masing-masing dinamai sesuai dengan nama tujuh saudara tersebut, yaitu Alcyone, Electra, Maia, Merope, Taygeta, Celaeno, dan Sterope. Dalam dunia astronomi kuno, munculnya Pleiades menjadi penanda mulainya musim berlayar. Bintang terterang di Rasi Taurus, Aldebaran, selalu muncul setelah munculnya Pleiades di langit. Namanya diambil dari bahasa Arab, al-dabaran, yang berarti “Sang Pengikut”.

  • Hyades

    Dalam kisah mitologinya, Hyades adalah sekelompok perempuan bersaudara, juga putri-putri Atlas. Dengan demikian Hyades sebenarnya adalah saudara dari Pleiades. Jumlah saudara ini tidak pasti, ada yang menyebutkan tiga saja hingga 15. Para Hyades dikenal sebagai pembawa hujan. Kisahnya demikian: Atlas memiliki seorang putra bernama Hyas. Hyas adalah seorang pemanah yang ahli dan senang berburu. Suatu ketika ia terbunuh oleh binatang yang akan diburunya. Hyades, saudara-saudara perempuannya, menangis dan bersedih dengan begitu hebatnya hingga mereka semua meninggal. Jupiter/Zeus sangat tersentuh oleh kasih antar saudara yang begitu besar, sehingga ia meletakkan para Hyades di langit menjadi bintang-bintang dalam gugus Hyades. Jupiter/Zeus meletakkan mereka di Rasi Taurus, yang mana munculnya mereka bersama rasi Taurus biasanya disertai dengan banyak hujan, yang merupakan representasi dari air mata mereka.

Taurus dalam Peta Bintang

Prasasti Kassite yang memperlihatkan simbol astronomi. Sumber: Diadaptasi dari Hinke (ref19) dan diproduksi kembali Syndics, Perpustakaan Universitas Cambridge.
Prasasti Kassite yang memperlihatkan simbol astronomi. Sumber: Diadaptasi dari Hinke (ref19) dan diproduksi kembali oleh Syndics, Perpustakaan Universitas Cambridge.

Interpretasi rasi Taurus sebagai lembu jantan sudah ada jauh sebelum mitologi Yunani, yakni pada masa akhir zaman paleolitikum (zaman batu tua) sampai zaman tembaga. Ini ditandai oleh gambar Taurus yang ditemani Pleiade pada dinding goa di Lazcaux yang diperkirakan dibuat pada kisaran 15000 SM.

Dalam sejarah peta bintang, Taurus sudah muncul dalam lukisan bangsa Mesopotamia pada kisaran 3200 SM. Lukisan pada masa itu memuat gambaran singa yang menyerang lembu ataupun dua kambing dan pohon. Yang paling sering muncul adalah lembu, singa dan terkadang kalajengking yang merupakan representasi dari Taurus, Leo dan Scorpious. Ilustrasi lembu dalam bentuk pria dan wanita berkepala sapi juga muncul toples batu tahun ~ 2600 SM dan pada segel tahun ~2500 SM. Diperkirakan, yang memperkenalkan singa dan lembu untuk interpretasi astronomi adalah bangsa Elam, yang berada di timur Mesopotamia.

Gambar Taurus juga bisa ditemukan pada kisaran tahun 1350 – 1000 SM dalam kudurru atau prasasti tanah liat Babilonia yang dibuat pada dinasti Kassite. Meski belum diketahui dalam pola rasi bintang, dalam prasati bangsa Babilonia ini terdapat gambar garpu petir milik Dewa Addad si Dewa Badai yang bertengger di atas lembu jantan milik sang Dewa. Lembu inilah yang merupakan representasi Taurus. Selain itu, pada masa bangsa Asiria, prasasti yang ditemukan memuat gambar pleaides, si bintang tujuh.

Bergeser pada fase “Terdiri dari Tiga Bintang”, prasasti pada masa ini memuat 3 bintang setiap bulan. Pada bulan kedua bintang dari Elam, terdapat Pleiades, Hyades, dan Aldebaran. Dalam bulan yang sama menurut bintang dari Amurru, terdapat juga Perseus.

Taurus dan Hyades sebagai satu asterisma bisa ditemukan pada lempeng MUL.APIN (Bintang Bajak) untuk kalender bintang yang dibuat pada kisaran 1100 – 700 SM. Taurus dan Hyades digambarkan dikenal sebagai GU.AN.NA si lembu jantan atau juga banteng dari Surga, rahang lembu, dan mahkota dewa Anu. Bintang gamma tauri diduga merupakan penanda rahang lembu yang terbit setelah Pleiades yang dikelompokkan terpisah dengan nama MUL.MUL atau tujuh dewa.

Dalam gambaran rasi bintang, Taurus digambarkan sebagai pola setengah lembu jantan dari badan ke kepala. Taurus dikelompokkan sebagai salah satu zodiak pada era Klasik. Taurus dikelompokkan sebagai salah satu rasi bintang dari 48 konstelasi Ptolemy dalam buku 7 dan 8 Almagest yang disusun pada abad ke-2. Dalam Almagest, bintang di pergelangan kaki kanan Auriga merupakan penanda ujung tanduk utara Taurus. Bintang tersebut adalah Beta Tauri.

Pada peta bintang modern, Taurus merupakan salah satu dari 88 rasi yang ditetapkan oleh IAU dentan batas rasi bintang secara resmi ditetapkan pada tahun 1930 oleh Eugène Delporte. Di langit, Taurus bertetangga dengan rasi Aries, Auriga, Cetus, Eridanus, Geminis, Orion, dan Perseus.

Berburu Taurus di Langit

Peta langit Taurus. Kredit: IAU dan Sky & Telescope
Peta langit Taurus. Kredit: IAU dan Sky & Telescope

Ribuan tahun lalu, sekitar 4000 – 1700 SM saat zaman tembaga baru dimulai, Taurus pernah menjadi penanda vernal ekuinok atau awal musim semi. Titik ini merupakan perpotongan ekuator dan ekliptika langit serta titi awal musim semi yang dilintasi Matahari saat vernal ekuinok. Pada kisaran abad 23 SM, Pleiades yang berada dekat matahari dan masih dianggap sebagai rasi terpisah dijadikan acuan untuk musim semi. Pergeseran sumbu rotasi Bumi menyebabkan titik acuan musim semi ini kemudian bergeser ke Aries pada pertengahan zaman tembaga dan sejak 70 SM, titik vernal ekuinok sudah bergeser ke Pisces. Saat ini, kita berada pada penutup era Pisces menuju Akuarius sebagai titik musim semi.

Rasi Taurus merupakan konstelasi di langit utara yang bisa diamati oleh pengamat pada lintang 90º LU sampai 65º LS. Dengan luas area 797,2 derajat persegi, Taurus menempati peringkat ke-17 dari 88 rasi bintang dalam hal ukuran.

Jika mencari Taurus di langit malam, rasi bintang berbentuk lembu jantan ini berbatasan dengan Aries di barat, Gemini di timur, Perseus dan Auriga di utara, Orion di tenggara, Eridanus di selatan, dan Cetus di barat daya. Taurus termasuk salah satu rasi yang mudah dikenali dari bentuk V pada tanduknya.

Taurus, akan berada di atas horison saat malam hari mulai 1 Januari – 19 Mei dan dilanjutkan 12 Juni – 31 Desember. Tanggal 19 Mei menandai hari terakhir Taurus tampak saat senja sebelum akhirnya menghilang dalam terangnya Matahari. Ini terjadi ketika Matahari berada di Taurus sampai jelang akhir Juni saat perlahan Taurus kembali tampak di ufuk timur sebelum Matahari terbit.

Waktu terbaik untuk pengamatan rasi Taurus adalah November – Januari saat Taurus tampak sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing. Memasuki Februari, rasi Taurus sudah berada di meridian pengamat sehingga hanya teramati sampai tengah malam. Memasuki Maret dan April, Taurus bisa dilihat di ufuk barat seiring terbenamnya Matahari. Pertengahan Mei, Taurus terbit di timur bersama Matahari dan baru kembali kembali tampak sebelum fajar menyingsing mulai pertengahan Juni.

ntuk menemukan Taurus, kita bisa mencari Aldebaran si alpha Tauri dengan menarik garis dari sabuk Orion ke arah utara. Jika garis tersebut diperpanjang ke arah selatan dari sabuk Orion, maka akan bertemu dengan Sirius, bintang terang di Canis Mayor. Jalur lain, tarik garis dari Rigel melewati Bellatriks maka akan berpotongan dengan Alnath a.k.a beta Tauri.

Untuk menemukan Pleiades, dari Orion lewati Aldebaran sekitar 10º ke arah kelompok bintang yang tampak samar dalam kabut. Jalur lain, dari Mirfak atau alpha Persei, tarik garis dalam bentuk kurva yang melintasi omega Persei, epsilon Persei, dan zeta Persei atau Atik, maka garis tersebut akan tiba di Pleiades.

Objek – Objek di Taurus

Untuk melihat rasi Taurus secara utuh, tidak diperlukan teleskop karena bintang-bintangnya cukup terang untuk bisa diamati dengan mata tanpa alat.

Bintang paling terang di rasi Taurus adalah Aldebaran, bintang merah pucat dengan kecerlangan 0,87 magnitudo dan merupakan bintang paling terang ke-14 di kubah langit. Bintang terang lainnya adalah Alnath atau beta Tauri atau si penyeruduk yang berada di tanduk utara Taurus. Bintang ini merupakan bintang ganda spektroskopik yang tak lama lagi akan menjadi bintang raksasa jingga. Bintang terang lainnya adalah Alcyone atau Eta Tauri, yang merupakan bintang ganda dan bintang paling terang di gugus Pleiades.

Gugus bintang Pleiades (M45) yang beranggotakan 500 – 1000 bintang ini berada pada kuadran timur laut Taurus. Gugus terbuka ini mudah dikenali karena 7 bintang terangnya bisa diamati dengan mata tanpa alat. Sembilan bintang paling terang di Pleiades adalah Alcyone (2,86 mag), Atlas (3,62 mag), Elektra (3,70 mag), Maia (3,86 mag), Merope (4,17 mag), Taygeta (4,29 mag), Pleione (5,09 mag), Celaeno (5,44 mag), Sterope (5,64 mag), dan Astreope (6,41). Pleione, Celaeno, Sterope, dan Asterope sulit untuk dilihat dengan mata tanpa alat karena kecerlangannya sudah di ambang batas kecerlangan yang bisa idlihat mata dari lokasi yang sangat gelap.

Selain Pleiades, gugus terbuka lainnya yang menempati rasi ini adalah Hyades yang merentang 5º membentuk wajah  Taurus. Asterisma Hyades ini tampak berbentuk V atau K dan di dalamnya terdapat pasangan bintang Theta Tauri yang bisa dilihat dengan mata tanpa alat.

Di rasi bintang Turus ini juga kita bisa mengamati Nebula Kepiting (M1) yang berada di barat laut zeta Tauri. Nebula Kepiting merupakan sisa supernova yang teramati meledak pada 4 Juli 1054. Saking terangnya, supernova ini bisa diamati pada siang hari selama 23 hari dan baru redup 2 tahun kemudian. Supernova yang diamati itu dikenal sebagai SN1054 Tau atau NGC1952. Supernova ini merupakan bintang tamu, julukan yang diberikan oleh pengamat China kuno, dan berada di sebelah tenggara bintang Tien Kuan atau Eta Tauri. Dalam catatan kuno China, tertulis juga kalau sisa supernova ini berada di sekitar bintang Mao (Pleiades) dan ada yang menyebutkan di barat laut zeta Tauri, yang berada di ujung tanduk Taurus.

Selain bintang, rasi Taurus merupakan arah datang hujan meteor Taurid selatan dan Taurid utara yang mencapai puncak pada bulan November. Hujan meteor Taurid berasal dari butiran debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke. Kedua hujan meteor tersebut kaya dengan bola api.

Selain hujan meteor Taurid utara dan selatan, masih ada hujan meteor Beta Taurid yang terjadi pada siang hari di bulan Juni dan Juli. Hujan meteor ini hanya bisa diamati dengan pengamatan radio.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan Januari 2022
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Avatar photo

Ni Nyoman Dhitasari

Berlatar belakang pendidikan Teknik Lingkungan dan musik (piano), Dhita telah jatuh cinta pada dunia Astronomi sejak kecil, terutama Astronomi Budaya. Astronomi telah menjadi hobby utamanya hingga saat ini. Dhita adalah seorang guru piano dan pianis di Denver, Amerika Serikat, dan sempat aktif sebagai tenaga sukarela di Denver Museum of Nature and Science (DMNS), bagian Space Odyssey.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini