fbpx
langitselatan
Beranda » Sistem Asteroid Triplet 3122 Florence

Sistem Asteroid Triplet 3122 Florence

Asteroid 3122 Florence yang baru saja papasan dengan Bumi ternyata punya 2 satelit pengiring!

Asteroid 3122 Florece dan 2 satelit pengiringnya. Kredit: Goldstone Solar System Radar / NASA
Asteroid 3122 Florece dan 2 satelit pengiringnya. Kredit: Goldstone Solar System Radar / NASA

Tanggal 1 September 2017, Bumi berpapasan dekat dengan asteroid 3122 Florence yang melintas pada jarak 7 juta km. Papasan dekat planet yang kita tinggali dan asteroid 3122 Florence tidak memberikan ancaman apapun. Justru para astronom bisa mempelajari asteroid Florence dari pengamatan radar.

Papasan dekat 3122 Florence dengan Bumi tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Setidaknya ada 2 pengamatan yang dilakukan untuk mempelajari asteroid tersebut. Yang pertama adalah pengamatan dengan Goldstone Solar System Radar milik NASA yang dilakukan dari tanggal 29 Agustus sampai 8 September. Pengamatan radar lainnya dilakukan dari Observatorium Arecibo di Puerto Rico yang khusus menganalisa perjalanan 3122 Florence dari tanggal 2 – 5 September 2017.

Asteroid Triplet

Hasil pengamatan Radar Goldstone milik NASA ternyata memperlihatkan hasil yang sangat menarik. Data pengamatan yang dihasilkan memperlihatkan kehadiran 2 pengiring kecil yang mengorbit Florence. Ukurannya belum diketahui dengan pasti, akan tetapi diperkirakan kedua satelit kecil ini berukuran antara 100 – 300 meter. Durasi orbit kedua bulan kecil yang mengitari Florence memang belum diketahui secara pasti. Namun diperkirakan, satelit dalam di Florence mengitari asteroid tersebut setiap 8 jam sedangkan satelit luar butuh waktu 22 – 27 jam. Dari 60 asteroid dekat Bumi yang diketahui memiliki satelit, bulan terdekat dari Florence diketahui memiliki periode orbit paling pendek.

Dari 16400 asteroid dekat Bumi, 3122 Florence merupakan sistem bertiga ketiga yang sudah ditemukan lewat pengamatan radar. Dua sistem asteroid lainnya adalah 2001 SN263 yang diketahui memiliki 2 satelit pada tahun 2008 dan 1994 CC yang baru diketahui punya pengiring tahun 2009.
Citra yang diperoleh radar Goldstone memperlihatkan asteroid Florence dari dekat. Beberapa parameter yang berhasil diketahui dari Florence adalah ukuran yang lebih presisi yakni 4,5 km, dan rotasinya terjadi setiap 2,4 jam.

Bentuk Florence masih termasuk bulat dengan fitur pegunungan yang memanjanng di sepanjang ekuator. Selain itu, 3122 Florence memiliki satu jawah besar, dua area datar yang luas, dan beberapa fitur topografi dalam skala kecil.

3122 Florence yang semakin memudar

Florence memang sudah menjauh dari Bumi. Akan tetapi, pengamatan radar dengan Goldstone Solar System Radar di California dan Observatorium Arecibo di Puerto Rico masih akan terus memantau asteroid tersebut. Tujuannya tentu saja untuk memperoleh pengamatan detil lainnya dari permukaan Florence maupun untuk memperoleh periode orbit kedua satelit yang jadi pengiringnya.

Bagi pengamat di Bumi, meskipun Florence sudah mulai menjauh dan tentunya akan semakin meredup, kesempatan untuk mengamati asteroid berukuran 4,5 km ini masih ada, Ukurannya yang cukup besar membuat Florence tampak lebih terang sehingga bisa diamati oleh teleskop kecil dan binokuler. Saat papasan dekat 1 September lalu, kecerlangannya masih cukup terang yakni 8,9 magnitudo. Dan setelah menjauh kecerlangan Florence akan semakin redup. Tentunya mata tanpa alat tidak akan bisa melihat asteoid yang satu ini. Batas kecerlangan yang bisa diliat mata itu 6 magnitudo. Tapi itu pun harus dari lokasi yang gelap. Pada area perkotaan, batas kecerlangan mata hanya ~4 magnitudo.

Baca juga:  Asteroid Bercincin

3122 Florence bergerak dengan kecepatan 48.708 km/jam, tapi posisinya yang jauh dari Bumi akan membuat obyek kecil ini bergerak sangat lambat di antara bintang-bintang. Dan untuk pengamat dengan teleskop kecil, akan sulit melihat pergerakannya.

Peta bintang untuk menemukan asteroid 3122 Florence. Kredit: in-the-sky.org
Peta bintang untuk menemukan asteroid 3122 Florence. Kredit: in-the-sky.org

Pengamat di Indonesia masih bisa mengamati Florence sampai tanggal 9 – 21 September, bergantung pada lokasi pengamat. Pengamatan bisa dilakukan sejak Matahari terbenam, sampai lewat tengah malam. Setelah papasan dengan Bumi, Florence sudah bergerak dari rasi Aquarius dan sekarang berada di Delphinus untuk kemudian bergeser ke rasi Sagitta (4 September), Vulpeculla (5 September), Cygnus (6 – 11 September), Draco (12 – 18 September) dan Ursa Minor mulai penghujung September. Kecerlangannya juga akan semakin redup dari 9 magnitudo jadi 12-14 magnitudo.

Siapkan peta bintang dan data efemeris asteroid 3122 Florence untuk persiapan pengamatan. Waktu terbaik pengamatan saat Bulan tidak ada untuk mengurangi polusi cahaya alami.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini