fbpx
langitselatan
Beranda » Potensi Asteroid Menabrak Bumi Tahun 2182

Potensi Asteroid Menabrak Bumi Tahun 2182

Mungkinkah Bumi ditabrak asteroid seperti dalam cerita fiksi ilmiah? Mungkinkah akan ada kehancuran? Pertanyaan ini mungkin sering kali muncul dalam benak ketika kita berpkir tentang keberadaan Bumi yang memang tidaklah “aman”.

Ilustrasi tabrakan dua buah planet. Kredit : NASA/JPL-Caltech

Bagaimana tidak, tiba-tiba saja sebuah rumah bisa hancur kejatuhan batu meteor kecil kok. Bagaimana seandainya ada yang lebih besar? Pertanyaannya, mungkinkah ini terjadi ?

Asteroid (101955) 1999 RQ36

Salah satu asteroid yang berpotensial untuk menghantam Bumi adalah (101955) 1999 RQ36 bagian dari keluarga asteroid Apollo dan ditemukan oleh LINEAR pada tahun 1999.

(101955) 1999 RQ36 memiliki diameter sekitar 510 meter dan secara rutin dipantau oleh Arecibo Observatory Planetary Radar dan Goldstone Deep Space Network. Dalam studi dinamika yang dilakukan oleh Andrea Milani dan kawan-kawannya, mereka menemukan kalau asteroid kecil ini punya potensi untuk mengalami tabrakan dengan Bumi antara tahun 2169 dan 2199. Kemungkinan terjadinya tabrakan tersebut masih sangat bergantung dengan parameter fisik si asteroid yang masih belum diketahui. Namun diyakini kemungkinan terjadinya tabrakan itu tidak lebih dari 0,07%

Dalam perhitungan yang dilakukan oleh sebuah tim lain dari Universidad de Valladolid (UVA), Spanyol bekerja sama dengan ilmuwan dari University of Pisa (Italy), Jet Propulsion Laboratory (USA) dan INAF-IASF-Rome (Italy), potensi tabrakan (101955) 1999 RQ36 dengan Bumi diperkirakan memiliki perbandingan hanya terjadi 1 kali dari 1000 kesempatan. Dan… dari semua kesempatan ini, indikasi tabrakan yang memungkinkan bisa terjadi pada tahun 2182. Fakta ini jelas akan sangat membantu dalam merancang mekanisme untuk membelokkan jalur asteroid. Oh wow mirip di film-film yah?

Dari total keseluruhan kemungkinan tabrakan si asteroid (101955) 1999 RQ36, bisa diperhitungkan kalau yang mungkin terjadi adalah 0,00092 atau mendekati 1 kali dalam 1000 kesempatan yang dimiliki si asteroid untuk menabrak. Tapi menurut María Eugenia Sansaturio salah satu peneliti asteroid ini, yang mengejutkan adalah lebih dari setengah kesempatan yang ada (0,00054) memiliki kemungkinan terjadi di tahun 2182.

Perhitungan dan pantauan telah dilakukan para astronom untuk melihat kemungkinan terjadinya tabrakan asteroid (101955) 1999 RQ36 sampai dengan 2200 dengan menggunakan dua model matematika (model Monte Carlo dan line of variation sampling). Dari sini dilakukan pencarian terhadap Virtual Impactors (VIs), yang merupakan kumpulan dari statistik ketidakpastian yang bisa menyebabkan terjadinya tabrakan dengan Bumi pada waktu-waktu yang berbeda di abad ke-22. Hasilnya, VIs menunjukan kecenderungan kalau di tahun 2182 terdapat lebih dari setengah kesempatan dari 1000 untuk terjadi tabrakan dan dari 1000 itu hanya 1 yang benar-benar akan menjadi tabrakan.

Asteroid (101955) 1999 RQ36 merupakan bagian dari Potentially Hazardous Asteroids (PHA), yang memiliki kemungkinan untuk mengalami tabrakan dengan Bumi saat orbitnya berada terlalu dekat dengan orbit Bumi. Akibatnya bisa terjadi kerusakan pada kedua obyek tersebut.

Efek Yarkovsky
Dalam prakteknya, orbit dari (101955) 1999 RQ36 sudah diketahui dengan baik dari hasil 290 pengamatan optik dan 13 pengukuran radar. Namun, ada ketidakpastian orbit yang signifikan yang terjadi. Kok bisa?

Selain gaya gravitasi, garis edar asteroid juga dipengaruhi oleh efek yarkovsky, yakni gangguan yang dapat mempengaruhi orbit obyek kecil di Tata Surya. Gangguan tersebut bisa mengubah orbit benda-benda kecil di Tata Surya, karena saat berotasi mereka terjadi radiasi di satu sisi ke sisi lain. Dan yang diradiasikan adalah radiasi sinar Matahari yang mereka terima.

Sampai dengan tahun 2060, perbedaan pada orbit tabrakan masih sangat moderat. Di antara tahun 2060 – 2080, terjadi peningkatan sampai order 4 karena asteroid tersebut memang mendekati Bumi pada tahun-tahun tersebut. Setelah itu terjadi peningkatan sedikit demi sedikit sampai dengan saat asteroid kembali mendekati Bumi di tahun 2162, dan kemudian terjadi penurunan, dan di tahun 2182 tampaknya menjadi tahun dimana tabrakan akan terjadi.

Konsekuensi dari kompleksnya dinamika orbit asteroid (101955) 1999 RQ36, tidak hanya memiliki kemungkinan membawa dampak yang relatif besar namun prosedur untuk membelokan orbit hanya bisa dibuat sebelum kemungkinan tabrakan di tahun 2080. Atau lebih gampang lagi, prosedur tersebut tak bisa dibuat sebelum tahun 2060.

Menurut para ilmuwan, seandainya saja obyek ini ditemukan setelah 2080, maka pembelokan tersebut akan membutuhkan kecanggihan teknologi yang belum tersedia saat ini. Oleh karena itu, kasus ini menunjukkan bahwa pengawasan tabrakan, yang sampai saat ini belum meliputi jangka lebih dari 80 atau 100 tahun, perlu meliputi jangka waktu lebih dari 1 abad.

Maka, usaha untuk membelokkan obyek seperti ini dapat dilaksanakan dengan sumber-sumber sederhana, baik dari sudut pandang teknologi dan finansial.

Sumber : FECYT – Spanish Foundation for Science and Technology, Physorg

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

5 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini