fbpx
langitselatan
Beranda » Exoplanet Termuda di Bintang Muda

Exoplanet Termuda di Bintang Muda

Mengikuti perjalanan penemuan extrasolar planet memang sangat menarik. Penemuan yang terjadi sejak tahun 1995 menunjukkan betapa banyaknya planet di luar Tata Surya ini yang tengah mengitari bintang mereka masing-masing. Dan setiap penemuan tentunya memberi kejutan dan keunikan tersendiri.

Dunia pernah dikejutkan dengan penemuan planet Gliese 581 c yang jadi planet super bumi pertama yang ditemukan sekaligus yang pertama kali diperkirakan memiliki zona laik huni seperti halnya Bumi. Semenjak itu, ditemukan juga planet-planet lainnya yang diperkirakan memiliki potensial untuk terjadinya kehidupan.

Penemuan Exoplanet Termuda

Ilustrasi Exoplanet BD+20 1790b yang berusia 35 juta tahun. Kredit : M. Hernan - Obispo

Kali ini, para peneliti dari University of Hertfordshire, Dr Maria Cruz Gálvez-Ortiz dan Dr John Barne berhasil menemukan exoplanet termuda yang mengitari bintang serupa Matahari, yakni exoplanet BD+20 1790b. Planet yang satu ini masih terhitung planet raksasa dengan massa 6 kali massa Jupiter dan baru berusia 35 juta tahun. Ini benar-benar menarik, karena ia baru saja melewati masa awal pembentukan planet dan tentu masih “segar” untuk memberikan informasi pembentukannya.

BD+20 1790b mengorbit sebuah bintang muda yang aktif pada jarak yang lebih dekat dari jarak Merkurius ke Matahari. Dalam pencarian planet, bintang-bintang muda biasanya tidak disertakan karena pada umumnya mereka memiliki medan magnet yang kuat yang memicu terjadinya aktivitas bintang seperti, flare dan bintik. Nah, biasanya aktivitas seperti ini tampak menipu pengamat sehingga flare ataupun bintik justru dianggap pasangan yang tengah mengorbit si bintang. Akibatnya sulit untuk bisa menguraikan mana yang merupakan sinyal dari si planet dan mana yang merupakan aktivitas bintang.

Pendeteksian exoplanet BD+20 1790b menurut Dr. Maria Cruz Gálvez-Ortiz dilakukan dengan menari perubahan yang sangat kecil pada kecepatan bintang induk yang disebabkan oleh gangguan gravitasi si planet saat ia mengorbit. Teknik ini memang umum digunakan dalam pencarian exoplanet dan dikenal sebagai teknik Doppler. Yang menyulitkan adalah gangguan itu demikian kecil dan harus bisa dibedakan dari aktivitas bintang yang terjadi disana. Namun dengan data yang cukup, akhirnya si exoplanet ini pun bisa terungkap keberadaannya.

Evolusi Exoplanet
Usia exoplanet BD+20 1790b yang masih snagat muda tentunya memberi harapan pada para astronom untuk mengungkap asal usul pembentukan planet dan evolusi awal pembentukan planet. Apalagi sampai saat ini, pengetahuan akan evolusi awal planet masih minim dan penuh misteri. Sebagian besar planet yang selama ini ditemukan dan dicari rata-rata mengitari bintang tua dan umur mereka pun sudah melampaui milyaran tahun.

Sebelum exoplanet BD+20 1790b, sudah juga ditemukan exoplanet dengan usia 100 juta tahun. Penemuan BD+20 1790b yang baru berusia 35 juta tahun ini justru hanya sepertiga lebih muda dari exoplanet sebelumnya. Penemuan exoplanet BD+20 1790b yang menggunakan berbagai teleskop di Observatorio de Calar Alto (Almería, Spain) dan Observatorio del Roque de los Muchachos (La Palma, Spain) selama 5 tahun terakhir akan menjadi sumber informasi sekaligus bahan uji coba berbagai skenario pembentukan planet yang ada saat ini.

Baca juga:  Kisah Bintang Vampir Yang Ramah

Tak hanya itu, keberadaan exoplanet BD+20 1790b juga merupakan obyek yang dapat digunakan untuk menyelidiki tahap awal evolusi planet.

Sumber : University of Hertfordshire

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini