fbpx
langitselatan
Beranda » Menikmati Vesta Di Langit Malam

Menikmati Vesta Di Langit Malam

Malam ini, kita akan bisa menikmati pemandangan indah di langit. pemandangan itu bisa dinikmati dengan binokuler ataupun mungkin kalau beruntung dengan mata bugil.

Tanggal 17 Februari 2010, Vesta, asteroid termasif kedua di sabuk asteroid akan mengalami oposisi. Di saat oposisi, Vesta akan berada pada arah sebaliknya dari matahari jika dilihat dari Bumi. Dengan kata lain, jika siang ini Matahari tepat berada di atas kepala kita, maka Vesta akan tepat berada di bawah kaki kita pada jarak 211.980.000 km. Pada saat itulah Vesta akan berada pada titik terdekat dengan Bumi.

Asteroid Vesta di langit timur malam ini berada di rasi LEO. kredit : Stellarium

Di malam harinya, asteroid Vesta akan tampak di langit timur pada rasi Leo dengan kecerlangan 6,1 magnitud sehingga akan tampak oleh teleskop maupun binokuler. Bahkan jika memungkinkan Vesta akan bisa terlihat oleh mata bugil seandainya tidak ada polusi cahaya yang mengganggu.

Pada posisinya yang relatif dekat saat ini, setengah dari asteroid tersebut sudah pasti bermandikan sinar Matahari saat terlihat dari Bumi sehingga ia akan tampak terang. Selain itu, Vesta juga tidak segelap sebagian besar asteroid lainnya di Sabuk Utama Asteroid sehingga ia memantulkan lebih banyak lagi sinar matahari.

Sekilas Tentang Vesta

Asteroid Vesta yang dipotret Teleskop Hubble tahun 2007. Kredit : NASA

Vesta merupakan obyek termasif kedua di Sabuk Asteroid dengan diameter rata-rata sekitar 530 km dan memiliki massa pada kisaran 9% dari massa seluruh Sabuk Asteroid. Ditemukan oleh astronom Jerman Heirich Wilhelm Olbers pada tanggal 29 Maret 1807, asteroid ini langsung dinamakan menurut salah satu dewi bangsa Roma yakni dewi Vesta. Vesta di antara asteroid merupakan asteroid yang paling cerlang dan ia juga mengitari sumbunya hanya dalam waktu 5,34 jam.

Tahun 1994, Hubble Space Telescope berhasil memotret Vesta saat Vesta berada pada jarak 251 juta km dari Bumi. Asteroid yang satu ini memang unik, karena ia memiliki kondisi geologi yang berbeda dari asteroid besar lainnya dan merupakan satu-satunya yang memiliki area gelap dan terang seperti halnya wajah Bulan.

Citra yang diambil Hubble mengungkapkan dunia yang berbeda di Vesta. Di sana terdapat aliran lava yang sudah tua dan kolam raksasa yang juga dalam sebagai akibat tabrakan. Dengan demikian tampaklah sub-permukaan atau selubung dari asteroid ini. Permukaan Vesta juga menunjukkan kondisi geologi yang mirip dengan yang ada di planet kebumian seperti Mars dan Bumi. Sementara itu, hasil spektroskopi pengamatan landas Bumi mengindikasikan keberadaan area basalt yang menunjukkan pernah ada aliran lava di permukaan asteroid tersebut. Menarik sekaligus mengejutkan karena ada asteroid yang memiliki interior cair seperti di Bumi. Ini juga sekaligus menjadi kontradiksi dengan keyakinan umum kalau asteroid merupakan pecahan batuan dingin yang tersisa dari pembentukan planet di masa lalu.

Diperkirakan Vesta merupakan hasil pengelompokan materi-materi kecil yang didalamnya juga terdapat sisa radioaktif yang kemudian menyatu di inti. Radioaktif (isotop Alumunium-26) ini diperkirakan berasal dari ledakan supernova di dekat Tata Surya dan isotop panas tersebut kemudian melebur inti sehingga asteroid ini menjadi lebih berat, memiliki materi yang lebih rapat di pusat dan batuan yang ringan di permukaan. Struktur seperti ini memang umum untuk planet-planet kebumian. Nah, setelah Vesta terbentuk tampaknya batuan yang meleleh itu kemudian mengalir ke permukaan asteroid tersebut. Diperkirakan proses ini terjadi lebih dari 4 milyar tahun lalu, dan sejak saat itu permukaannya tidak mengalami perubahan kecuali jika terjadi tabrakan meteorit.

Dalam perjalanan hidupnya, Vesta mengalami kehilangan 1% massa dalam tabrakan yang terjadi 1 milyar tahun yang lalu. Saat itu cukup banyak pecahan Vesta yang jatuh ke Bumi sebagai Howardite Eucrite Diogenite (HED) meteorit. HED ini merupakan meteorit yang kaya dengan bukti dan sumber dari batuan asteroid. Di antara tabrakan yang dialami vesta, ada satu atau lebih tabrakan yang tampaknya menyobek sebagian keraknya sehingga tampaklah selubung olivine yang diyakini ada di didalam selubung Bumi. Tak pelak asteroid Vesta ini menyimpan begitu banyak cerita dari evolusi yang panjang dan kompleks dari Tata Surya.

Karena itu, cobalah malam ini nikmati Vesta di langit malam seandainya cuaca di Indonesia tidak hujan dan berawan.

Clear Sky.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

2 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Absen di depok gak ada soalnya polusi cahaya terlalu besar walupun dilihat dari binokuler,, tapi enggak tau nanti malam ! 😀

  • Oh iya magnitudenya vesta bukannya 5.94,, kalo lebih dari 6 mana bisa diliat dengan mata telanjang 😀