fbpx
langitselatan
Beranda » Adakah Seseorang di Luar Sana?

Adakah Seseorang di Luar Sana?

Adakah seseorang di luar sana? Mungkin tidak. Sebuah model matematika yang dikembangkan Prof. Andrew Watson menunjukan jika kemungkinan untuk bisa mendapatkan kehidupan yang baru di planet mirip Bumi lainnya ternyata cukup rendah. Terutama, dengan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan oleh kehidupan untuk membentuk kondisi saat manusia bisa berevolusi, dan juga dengan memperhitungkan sisa waktu hidup Bumi.

Matahari terbit di Gliese 581c. Kredit Gambar : APOD, Karen Wehrstein.

Struktur kompleks dan makhluk cerdas di Bumi adalah yang terakhir berevolusi di Bumi, dan diyakini, prosesnya dikendalikan oleh sejumlah kecil tahap evolusi yang sangat kompleks. Dalam penelitiannya, Prof. Watson menelaah ide lanjutan dengan menganalisis kemungkinan setiap tahap kritis yang terjadi dan berelasi dengan waktu yang digunakan oleh kehidupan di Bumi. Hasilnya, dia mendapatkan model matematika lebih lanjut yang terkait dengan evolusi kehidupan cerdas.

Menurut Prof. Watson, batas evolusi agar Bumi dan planet-planet serupa Bumi bisa menopang kehidupan akan berakhir saat Matahari semakin terang. Dalam perjalanan hidupnya, model Matahari menunjukan kalau Matahari akan mengalami peningkatan kecerlangan, yang ternyata memiliki korelasi dengan model temperatur. Berdasarkan model temperatur, akibat peningkatan kecerlangan Matahari, masa depan Bumi tidak akan lama lagi dan hanya berkisar satu milyar tahun lagi. Waktu yang pendek jika dibandingkan dengan 4 milyar tahun yang dilewati sejak kehidupan pertama kali muncul di Bumi.

Biosfer Bumi saat ini sedang berada di masa tuanya, dan kondisi ini memiliki korelasi penting dalam pemahaman kita terhadap kehidupan kompleks dan kehidupan cerdas pada planet manapun.

Sebagian ilmuwan percaya, umur alam semesta yang ekstrem serta sejumlah besar bintang di dalamnya justru memberi gambaran jika Bumi itu istimewa. Karena itu, kehidupan extraterrestrial tentu merupakan kejadian umum. Di sisi lain, Watson justru percaya kalau usia alam semesta bekerja penuh keganjilan.

Sampai saat ini hanya Bumilah satu-satunya contoh planet yang memiliki kehidupan. Jika kita belajar tentang planet yang mampu mendukung kehidupan pada satu periode tertentu, dan kita telah berevolusi jauh di awal periode itu, maka walau hanya ada satu contoh, bisa diduga evolusi dari kehidupan sederhana menjadi kehidupan kompleks dan kehidupan cerdas sangat mungkin terjadi dengan pola yang mirip. Sebaliknya, saat ini kita percaya bahwa kita berevolusi di saat lanjut dari periode yang memungkinkan adanya kehidupan (habitable period), dan ini memberi pendapat bahwa evolusi kita terjadi tidak sebagaimana mestinya. Fakta dan waktu kejadiannya pun konsisten dengan kejadian yang sangat jarang terjadi.

Sepertinya Watson menggunakan Paradoks Fermi dalam mempertimbangkan ide-idenya. Paradoks Fermi merupakan argumentasi yang mempertanyakan jika kemungkinan adanya kehidupan lain itu besar, kenapa buktinya masih sangat kurang. Selain itu, tidak ada kontak dengan kolonisasi lain jika memang kemungkinannya sangat besar.

Sejumlah tahap evolusi diajukan oleh Prof. Watson dalam hal munculnya kehidupan cerdas, yakni manusia. Dia menyatakan bahwa ada 4 tahap untuk mencapai kondisi kehidupan cerdas itu, antara lain: munculnya bakteri sel tunggal, disusul sel kompleks, kemudian sel kompleks inilah yang membentuk kehidupan kompleks, dan terakhir adalah kehidupan cerdas dengan kemampuan berbahasa yang baik.

Beberapa tahap yang tidak biasa justru memisahkan kehidupan kompleks dari bentuk kehidupan sederhana, sehingga semakin jelas perbedaan di antara keduanya. Kehidupan cerdas justru berada satu langkah di depan. Model yang diajukan Watson dalam jurnal Astrobiology mengajukan kemungkinan suatu batas atas probabilitas setiap tahap evolusi kehidupan yang bisa terjadi, yaitu 10 % atau kurang. Dengan demikian, kesempatan kehidupan cerdas untuk muncul sangatlah rendah, kurang dari 0,01 % sepanjang 4 milyar tahun.

Setiap tahap dalam perkembangan kehidupan tidak saling bergantung, tapi perkembangan lanjutan hanya akan terjadi jika yang sebelumnya sudah selesai. Kehidupan itu sendiri cenderung sama dengan yang ada sepanjang sejarah Bumi dan juga konsisten dengan beberapa transisi besar yang berhasil diidentifikasi dalam evolusi kehidupan di Bumi.

Sumber : University of East Anglia Press Release

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

21 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • masuk akal juga. terlalu banyak faktor yg mempengaruhi utk menjadikan suatu peradaban ato kehidupan cerdas. tapi daya imajinasi manusia utk memunculkan kemungkinan2 itu terwujud dalam film fiksi. film2 sci-fi jadi bukti betapa tertariknya orang2 ato mungkin memimpikan kemungkinan yang sangat kecil itu. ato sebuah harapan?

  • emang,,kalo kita pgn liat kehidupan di luar bumi susah banget…secara,, bumi ja,terbentunya kehidupan bth jutaan tahun..pa lagi di luar sana???tapi alo misal nya cuma miroorganisme susah banget

  • Kalau kita berpikir kehidupan hanyalah kehidupan organik yang terdiri dari atom-atom karbon (carbon based life) mungkin akan sulit untuk mencarinya. Tapi apabila kita perluas definisi kehidupan sebagai sesuatu yang mempunyai kemampuan mereplikasi diri sendiri, baik itu merupakan senyawa organik ataupun dalam bentuk kristal sekalipun. Mungkin masih ada harapan untuk menemukannya. Saya yakin alam semesta ini penuh dengan kehidupan, seperti kata Carl Sagan, “if the universe only occupied by human, that’ll be a waste of space”. Yang saya ragukan adalah kemungkinan dari kehidupan-kehidupan itu yang mempunyai kesadaran dan kecerdasan. Percayalah ..mahluk hidup dimanapun berada, mempunyai daya lenting (resilient) yang tinggi.

  • Waktu saya kuliah dulu saya sempat dapatkan sebuah wacana dari dosen saya Ibu Premana W. Premadi. Intinya (kalau saya tidak salah kutip)…kehidupan kemungkinan ada tetapi saling terisolasi karena batasan jarak. Kehidupan-kehidupan cerdas ini belum mampu berkomunikasi satu dengan yang lainnya karena jarak yang memisahkannya sangatlah jauuuuuuuuuuuuuuuuh…

  • Betul, Pras. Kehidupan semacam itu mungkin saja ada. Belum lagi bentuk kehidupan di tempat-tempat ekstrem – tampaknya tidak bakal ada organisme ternyata ada dan baik-baik saja. Di sumber air panas, di dasar laut yang gelap…. Tapi, di sisi lain, bentuk kehidupan satu-satunya yang kita tahu baru di bumi. Di Mars pun masih belum ada bukti nyata, baru sampai pada “tampaknya kondisinya mungkin mendukung adanya kehidupan”

  • Jika mengingat ada sekitar 2000 sistem yang mirip sistem tata surya dalam galaksi Bima Sakti, dan ada puluhan milyar galaksi dalam alam semeta, kemungkinan mendapatkan mahluk inteligen dalam alam semesta mestinya cukup besar.

  • Prof sodaraan ame Emma Watson , YA?
    sama dong kayak saya
    saya ini saodara jauh dari paman adeknya spupu cucu dari cicitnya kake buyut dari teman nya sewaktu napoleon berantem ame Ingriss

  • cuma mau sumbang renungan

    pro kontra ttg ufo/alien semakin menarik. jika kita coba mau berpikir bahwa manusia bumi adalah jg alien (mahluk asing). berdasarkan kitab suci Al-qur’an manusia berasal surga, kemudian karena “berkhuldi” yg melanggar peraturan, jadilah di usir dipindahkan ke bumi.

    dalam penciptaan adam telah dibekali ilmu pengetahuan oleh Allah SWT (IPTEK seluruh semesta). hingga malaikat pun kalah dan bersujud. dengan pengetahuan yg meliputi alam semesta, tak sulit bagi adam utk mengengbangkan teknologi (pengetahuan sampai tingkat molekular benda).

    kita belum tahu berapa keturunan adam yg mengembangkan teknologi + peradaban. manuia memiliki sifat bersaing + naluri membunuh (perang). dengan tingkat IPTEK yg maju pertempuran bahkan bisa menyebabkan kerusakan ekosistem bumi secara global. maka dari itu nabi adam mengusir mereka.maka pergilah manusia yg berpengetahuan tinggi keluar dr bumi, dan ditinggalkanlah kita tampak teknologi. tampak dari artefak mereka yg tulis pd artefak di mesir, borobudur, cropcycle.

    mereka selalu berkunjung ke bumi karena kita adalah keturunan mereka. wujud mereka telah bermutasi/berevolusi sedemikian rupa sesuai dg tipe planet yg mereka tempati. sperti halnya di bumi terbentuk beberapa ras manusia.

    ….maka bersujudlah mereka yg ada di langit dan dibumi…. (Al qur’an)

    ingat: adam= homo sapiens
    manusia purba bukan tipe manusia, tapi HEWAN PURBA

    Allah maha besar, tidak menciptakan sesuatu dg sia-sia

  • mungkin qt mesti banyak2 bertobat,BERDOA PD AllaH n mencoba untuk menyelamatkan keadaan bumi yang sekarang dengan…..
    SEPEDA…………..

  • ehm……………..gak akan pernah ada yang tau kehidupan di planet lain….kita sebagai manusia hanya mampu berusaha, mungkin saja apa yang kita miliki sekarang tak kan pernah menjawab semua pertanyaan tentang pa yang ingin kita ketahui, yang pasti kita serahkan semua pada tuhan,,,,,

  • tiap materi kok selalu dinyambung-nyambungin dengan Tuhan? ini sains atau kultum?
    gimana mau pinter?
    ilmu yang baik (kayaknya) adalah ilmu yang berakhir pada Tuhan, jadi kalo belum2 sudah ngomong Tuhan ya….gitu deh.

  • tapi kalau kehidupan itu diciptakan…apakah perlu waktu lama untuk munculnya kehidupan?…ya tidak…asal ada air dalam bentuk cair…maka kehidupan akan muncul, karena Alloh menciptakan segala yg hidup dari (atau mengandung) air(atau cairan yg mengandung air) (QS 21 ayat 30)…Alloh telah menciptakan makhluk hidup dalam 5 kelompok besar yaitu tanaman, hewan, manusia, jin (makhluk ghoib), dan malaikat (makhluk ghoib)…dua makhluk ghoib itu diciptakan terlebih dahulu dari pada manusia, dan mereka mampu (dg seizin Alloh) menjelma menjadi/menyerupai manusia atau apa saja sehingga bisa diindra oleh panca indra dan akal manusia, dan mereka tidak hanya ada di bumi tetapi juga di langit, dan mereka juga berakal…adapun darwinis hanya menerima adanya 3 kelompok besar makhluk hidup yaitu tanaman, hewan, dan manusia yg mereka buat hanya berdasarkan pengamatan indrawi saja (menafikan dua makhluk ghoib itu), dan ketiga kelompok ini menurut darwinis tidak diciptakan tapi ada melalui proses evolusi yg amat panjang dari makhluk bersel satu yg ada secara kebetulan…menurut saya ini jelas suatu spekulasi dan tidak ilmiah…dari sini jelas bahwa darwinis menafikan adanya sang pencipta, dan ini diterima begitu saja oleh kebanyakan saintis (atau memang kebanyakan mereka adalah atheis atau sekuler, mengingat darwin sendiri adalah seorang atheis)…
    saya lebih menerima informasi dari Alloh (yakni al-Qur’an) yg pengetahuannya meliputi segala yg ghoib dan yg nyata dari pada menerima teori darwin…
    kalau ditanya…adakah seseorang diluar sana?…saya jawab…ya pasti ada…yakni para malaikat dan jin…kalau manusia?…mungkin… mengingat manusia jaman dahulu juga ada yg telah memiliki kebudayaan yg tinggi bahkan mungkin lebih tinggi dari dari kebudayaan kita saat ini…dan kita tidak tahu secara pasti sudah berapa lama manusia tinggal di bumi sejak adam as diturunkan di bumi hingga saat ini
    tapi karena adanya jarak yg tidak mampu kita jangkau untuk membuktikan ada atau tidak seseorang disana maka hal itu tetap menjadi misteri…nanti suatu saat jika kendala jarak itu bisa kita pecahkan (tahu tentang mi’roj atau worm hole)… maka kita akan tahu secara pasti jawaban atas pertanyaan ini…

  • Wah klo diliat dri sisi agama,trutama agama Islam, spertinx sangat sulit untk mmunculkan kmungkinan2 tsbt..
    Dri Al-quran saja, sudah trtera bhwa qta(manusia),diciptakan tuk merawat bumi(bukan planet laenx..).jadi bsa hdup d bumi aja dah bsyukur nie.. Tpi pnasaran jga ttg kehdupan d luar sana. Sbtlnx emang ada gak sih?.smwnx,hanx Tuhan yg tau..
    Jdi bingung, kuliah kmana ya?

  • Mo liat khdupan di luar sana,?alien ato ufo,?tonton ja babilon 5,star wars,star trax,red planet,alien,lose in space,mision to mars

  • Menurut saya ,,KEHIDUPAN” itu jangan dimaknai secara sempit, kita harus percaya bahwa ALLAH SWT menciptakan alam dan isinya adalah telah direncanakan dengan baik dan sempurna. KEHIDUPAN tidak boleh diukur dengan apa yang selama ini kita ketahui dengan ukuran atau standard manusia bumi yakni kehidupan 3 dimensi.Disisi yang lain masih ada dimensi 1,2,4,5,6 dan seterusnya. Oleh karenanya marilah kita kembangkan cakrawala wawasan alam semesta dengan cara membuka hati,fikiran dan tentu saja LOGIKA

  • Semakin kita mencari munculah Keganjilan yg berada diluar imajinasi manusia,keunikan dan ketidakmasukakalan adalah hal yg tidak mustahil,sanggupkah kita untuk menerima itu semua,jika anda berpikiran seperti saya maka semua itu mungkin

  • HI ngeri juga ya ada keganjilannya lagi.kalau bumi umurnya pendek umat manusia\makhluk hidup yg lainnya,segera bertransmigrasi ke planet seperti bumi.

  • Matahari yg besarnya 100 kali dari bumi aja mungkin hanya debu di jagad raya ini, gimana dgn manusianya cobak?