fbpx
langitselatan
Beranda » Bayi Planet di Bintang Muda HL Tauri

Bayi Planet di Bintang Muda HL Tauri

Teleskop radio ALMA yang berada di Chile kembali beraksi dan berhasil memotret piringan pembentukan planet di bintang muda. Citra atau foto yang sangat detil tersebut merupakan hasil potret pertama ALMA dalam konfigurasi yang menempatkan antena-antenanya dalam jarak 15 km.

Planet di HL Tauri

Cakram protoplanet di bintang muda HL Tauri. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)
Cakram protoplanet di bintang muda HL Tauri. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)

Kali ini, ALMA membidik sebuah bintang muda bernama HL Tauri yang berada 450 juta tahun cahaya dari Bumi. Bintang muda di rasi Taurus tersebut masih dikelilingi oleh piringan debu yang merupakan area pembentukan planet atau yang kita kenal dengan nama piringan protoplanet.  Keberadaan cakram protoplanet di HL Tauri sebenarnya sudah diketahui dari pengamatan teleskop Hubble. Akan tetapi, ALMA justru membawa cerita yang berbeda. Ia berhasil menyingkap kehadiran cincin yang terpisah oleh celah, yang tampak seperti struktur tambahan di dalam cakram. Tak hanya itu, kehadiran cincin di atau struktur tambahan ini memberi informasi lain. Sebuah bayi planet yang sedang terbentuk.  Kehadiran bayi planet itu memang mengejutkan, mengingat bintang muda seperti HL Tauri tidak diharapkan memiliki benda berupa planet yang cukup besar hingga dapat membentuk struktur cincin di dalam sistem.

Tanpa ALMA, para astronom tak akan pernah bisa mengetahui bahwa bintang seperti HL Tauri yang baru berusia 1 juta memiliki piringan protoplanet yang penuh dengan pembentukan planet. Artinya, kita sedang menyaksikan tahap awal dari pembentukan sistem keplanetan dan bukan saja memberikan informasi terkait pembentukan planet tapi sekaligus menguji semua teori pembentukan planet yang ada.

Cakram protoplanet di HL Tauri juga diperkirakan sudah terbentuk dengan sangat baik atau lebih maju dari seharusnya mengingat usia sistem yang masih sangat muda. Karena itu, proses pembentukan planet di sistem HL Tauri juga akan jauh lebih cepat dari yang diduga oleh para ahli.

Kelahiran Planet
Bintang muda seperti HL Tauri, lahir di dalam awan gas dan debu di area yang sebelumnya mengalami keruntuhan gravitasi dan membentuk inti yang sangat panas. Inti panas inilah yang kemudian bertumbuh menjadi bintang muda. Saat terbentuk, bintang muda tadi berada dalam kepompong gas dan debu yang tersisa setelah membentuk bintang muda. Sisa gas dan debu tesebut kemudian mengendap menjadi cakram protoplanet yang berada di sekeliling bintang muda yang baru terbentuk.

Partikel-partikel debu di dalam cakram kemudian saling berinteraksi dan menyatu, membentuk  gumpalan seukuran butiran pasir dan kerikil. Interaksi yang terjadi di antara benda-benda tersebut pada akhirnya membentuk asteroid, komet, dan bahkan planet di dalam cakram tadi. Ketika sebuah planet muda terbentuk, ia akan menjadi pengacau kecil di dalam cakram sehingga terbentuklah cincinc, celah dan lubang seperti yang tampak dalam struktur cakram di HL Tauri yang dipotret ALMA. Struktur tambahan berupa cincin inilah yang menjadi bukti kehadiran dari sebuah planet muda.

Penyelidikan terhadap cakram protoplanet merupakan upaya yang sangat penting untuk memahami bagaimana Bumi terbentuk di Tata Surya. Pengamatan dari tahap awal pembentukan planet di HL Tauri dapat menjadi petunjuk penting terkait kelahiran Tata Surya lebih dari 4 milyar tahun lalu.

Perbandingan sistem HL Tauri dan Tata Surya. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)
Perbandingan sistem HL Tauri dan Tata Surya. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)

Selama ini, kita hanya dapat membangun teori dan mengenal pembentukan sebuah sistem keplanetan dari teori yang ada. Kehadiran ALMA yang mengamati alam semesta dalam panjang gelombang yang lebih panjang. Dengan penglihatannya yang sangat tajam, ALMA bisa melihat proses yang terjadi di inti awan tersebut. Sedangkan jika dilihat dalam cahaya tampak, maka HL Tauri akan tersembunyi di balik selubung masif gas dan debu.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini