fbpx
langitselatan
Beranda » Semua Berawal dari Big Bang… Tapi Kapan?

Semua Berawal dari Big Bang… Tapi Kapan?

Pernahkah kalian membayangkan kembali ke awal mula waktu atau melihat seluruh alam semesta? Kalian bisa melakukan itu semua hanya dengan melihat foto ini, lho! Teleskop Planck telah mengamati cahaya paling tua di dunia, yang berasal dari sesaat sesudah alam semesta ini ada! Hasil-hasil pengamatannya dikumpulkan menjadi peta seperti pada foto dan menunjukkan bentuk alam semesta ketika masih sangat muda. Bercak-bercak biru dan merah yang kalian lihat adalah cikal bakal bintang-bintang dan galaksi-galaksi masa sekarang.

Peta alam semesta yang dibuat Planck dari radiasi latar gelombang mikro kosmos. Kredit: ESA and the Planck Collaboration
Peta alam semesta yang dibuat Planck dari radiasi latar belakang. Kredit: ESA and the Planck Collaboration

Kebanyakan astronom yakin kalau alam semesta berawal dari Big Bang 13,7 milyar tahun lalu. Sebelumnya, seluruh alam semesta ini berdesak-desakan dalam ‘gelembung’ yang ukurannya ribuan kali lebih kecil dari kepala jarum pentul. Tapi, tiba-tiba ia ‘meledak’, dan lahirlah alam semesta yang kita ketahui. Cahaya redup yang ditangkap teleskop Planck tadi disebut radiasi latar belakang (cosmic microwave background, CMB). CMB ini mengisi seluruh alam semesta, mengepung Bumi dari segala arah. Beberapa orang menyebutnya sebagai ‘echo-nya Big Bang’, karena inilah cahaya pertama yang ada di alam semesta setelah permulaannya yang eksplosif.

Para ilmuwan sekarang mengetahui bahwa bercak-bercak yang ada dalam peta tadi merupakan bukti kuat akan teori Big Bang, hanya saja Big Bang ternyata terjadi 13,8 milyar tahun lalu. Artinya, umur alam semesta 80 juta tahun lebih tua daripada yang selama ini kita yakini. Yang lebih mengejutkan lagi, peta ini mengandung misteri: Mengapa terdapat lebih banyak bercak merah dan panas di peta bagian bawah? Apa yang menyebabkan bercak dingin di peta bagian tengah? Hmm, siapa tahu suatu hari nanti kalianlah yang akan memecahkan misteri ini!

Fakta menarik: Radiasi latar belakang sangaaaaaaaatlah panas saat pertama kali tercipta, tapi lebih dari 13 milyar tahun terakhir, radiasi ini telah mendingin secara drastis. Kini temperaturnya hanya 2,7 derajat di atas temperatur nol mutlak, temperatur terdingin yang bisa terjadi  (-273°C).

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Baca juga:  Mencari Partikel Tuhan
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

4 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • “Teleskop Planck telah mengamati cahaya paling tua di dunia, yang berasal dari sesaat sesudah alam semesta ini ada!”
    Usia bumi 4,5 sampai 5 miliar tahun. Big Bang terjadi 13,8 miliar tahun yang lalu. Seharusnya cahaya tua ini sudah tidak ada lagi saat ini karena terjadi miliaran tahun sebelum bumi terbentuk. Bagaimana mungkin cahaya tua ini masih bisa ada sampai saat ini?
    Mohon pencerahannya.

  • Mbak Ivie,
    Saya masih gak mudeng juga nih…hehehehe… Saya suka astromoni, meskipun sangat awam.
    Big Bang menghasilkan alam semesta. Jika cahaya tua itu baru sampe sekarang ke pengamat (dalam hal ini bumi), bukankah itu berarti bumi sudah terbentuk sebelum cahaya mulai bergerak? Menurut pemahaman saya (mohon diberi pencerahan kalau ngawur), cahaya tua tersebut sudah bergerak jauh sebelum bumi terbentuk. Sehingga kita (bumi) tidak bisa lagi mengamati cahaya itu karena si cahaya sudah jauh meninggalkan bumi milyaran tahun saat bumi mulai terbentuk. Jika kita masih bisa mengamati cahaya tua itu, berarti (lagi2 menurut pemahaman saya):
    – Bumi sudah ada pada saat Big Bang dan bergerak menjauhi sumber cahaya, atau
    – Kecepatan pembentukan bumi lebih cepat dari perjalanan cahaya, atau
    – Pada saat Big Bang, materi penyusun bumi terlempar jauh melebihi kecepatan cahaya, sehingga milyaran tahun berikutnya saat bumi terbentuk, cahaya tersebut baru sampai ke bumi.
    Mohon sharing pengetahuannya ya Mbak. Alangkah baiknya jika ada ilustrasi atau artikel yang menjelaskan secara awam.

    Salam

  • Dari membaca artikel diatas CMBR yang diamati sekarang 13 milyar tahun terakhir panjang gelombangnya berada pada panjang gelombang cosmic microwave dan akan terus bergeser ke panjang gelombang yang lebar di milyar tahun mendatang. Apakah pada masa milyar tahun yang lalu panjang gelombang MBR ini pernah berada pada panjang gelombang tampak, seandainya kita lihat ke angkasa malam hari pada masa itu terlihat terang. Kalau ya seharusnya umur alam semesta dapat diukur dari pergeseran panjang gelombang tersebut