Bumi berputar mengelilingi Matahari. Akan tetapi “jika dilihat dari Bumi”, tampak kesan semu bahwa dari sudut pandang pengamat di Bumi, Matahari-lah yang bergerak mengelilingi. Gerak semu ini ditandai dengan perubahan posisi Matahari setiap harinya.
Tapi mengapa bintang – bintang di langit posisinya tidak banyak berubah ketika Bumi mengelilingi Matahari? ini tak lain karena jaraknya yang sangat jauh sehingga bintang-bintang relatif tetap posisinya dan dijadikan patokan. Indikasi pergerakan Bumi mengelilingi Matahari bisa dilihat pada Matahari dan planet-planet di sekitar Bumi. Posisi Matahari setiap hari berubah-ubah relatif terhadap bintang latar belakang. Akibatnya kita sering melihat Matahari bulan ini berada di Rasi A, pada bulan berikutnya sudah berubah lagi di Rasi B. Dan gerakan ini memiliki keteraturan.
Gerak Matahari di sepanjang tahun ini mengikuti pola garis yang disebut garis ekliptika. Si garis ekliptika ini juga memotong garis ekuator langit yang memotong bola langit menjadi dua bagian belahan utara dan belahan selatan. Dalam pergerakannya mengikuti garis ekliptika, Matahari akan bergerak melintasi titik perpotongan garis ekliptika dan ekuator langit yang disebut titik equinox.
Setelah melewati titik Equinox, Matahari akan bergerak menjauh ke arah Utara atau Selatan. Pada Bulan Maret, Matahari akan berada pada titik Vernal Equinox yaitu titik yang dilewati matahari dalam perjalanannya dari selatan ke utara langit. Setelah melewati titik Vernal Equinox, Matahari akan bergerak ke utara langit sampai kemudian di Bulan Juni ia akan berada pada titik terjauhnya di Utara atau yang juga dikenal sebagai titik balik musim panas. Pada saat Summer Solstice, Matahari akan berada pada posisi terjauhnya di atas khatulistiwa yakni lintang 23º 27’ LU.
Titik Summer Solstice atau titik balik musim panas merupakan titik paling utara yang dicapai Matahari dalam gerak tahunannya antara 23 September – 21 Juni ketika Matahari bergeser ke arah utara. Di tahun 2011, Summer Solstice akan terjadi pada tanggal 21 Juni 17.16 UT atau tengah malam tanggal 22 Juni 2011 jam 00.16 wib untuk masyarakat Indonesia. Setelah tengah malam nanti, Matahari akan bergerak dari Utara ke Selatan dan akan melintasi titik equinox pada bulan September sebelum kemudian ia akan mencapai titik paling selatan atau titik balik musim dingin pada bulan Desember nanti.
Summer Solstice juga sekaligus menandai dimulainya musim panas di belahan Bumi utara dan dimulainya musim dingin di belahan Bumi Selatan. Istilah Summer Solstice ini memang lebih dikenal karena keberadaan Matahari di titik paling utara menandai berlangsungnya siang yang panjang di belahan utara atau malam terpendek sepanjang tahun. Pada saat itu, Matahari tidak akan terbit tepat di timur tapi agak lebih ke utara dari arah timur dan akan terbenam juga lebih ke utara dari arah barat.
Tapi bagi masyarakat belahan selatan, keberadaan Matahari di atas khatulistiwa merupakan Winter Solstice atau titik balik musim dingin yang menandai peralihan musim gugur ke musim dingin dan mereka akan mengalami hari terpanjang sepanjang tahun.
Pada saat Summer Solstice, Matahari akan tampak berada pada perbatasan rasi Taurus dan Gemini, karena Matahari akan tampak bergerak ke rasi Gemini. Tapi ketika rasi-rasi bintang diberi nama, ketika Matahari di titik paling utara, ia berada di rasi Cancer sehingga titik tersebut juga dikenal sebagai Tropic of Cancer.
Baca lainnya: