langitselatan
Beranda » PASTI Astronomi: Dari Kamus Astro ke Sidang Komisi Istilah

PASTI Astronomi: Dari Kamus Astro ke Sidang Komisi Istilah

Bertempat di Cisarua, Bogor, Badan Bahasa menyelenggarakan Sidang Komisi Istilah (SKI) I 2025, dengan Komisi Istilah Ilmu Astronomi sebagai salah satu pesertanya. 

Komisi Istilah Astronomi dalam SKI I 2025. Kredit: Badan Bahasa

Singkatnya, SKI merupakan forum untuk menyusun padanan istilah ilmiah dalam Bahasa Indonesia. Di SKI inilah para pakar dari berbagai disiplin ilmu berkumpul untuk membahas, menyelaraskan, dan menyepakati padanan istilah keilmuannya dalam Bahasa Indonesia. Tujuannya tentu saja untuk memperkenalkan istilah dari berbagai bidang ilmu dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Bahasa yang digunakan sehari-hari, Bahasa Indonesia. 

Forum ini merupakan upaya dari Badan Bahasa dalam mengembangkan dan membakukan istilah-istilah yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Hasil akhirnya akan menjadi daftar istilah yang akan jadi bagian dari PASTI (Padanan Istilah) yang dikembangkan Badan Bahasa serta menjadi kamus khusus bidang ilmu tersebut. Sidang dihadiri oleh para ahli bahasa, akademisi, dan perwakilan dari berbagai lembaga terkait. 

Pembukaan Sidang Komisi Istilah I 2025. Kredit: Avivah Yamani/langitselatan

Pada SKI I 2025 terdapat 7 komisi dari 7 bidang ilmu berbeda, dan salah satunya adalah Komisi Istilah Ilmu Astronomi, komisi yang baru terbentuk pada tahun sebelumnya saat SKI 2024, dan kembali hadir untuk sidang keduanya. Komisi ini beranggotakan Avivah Yamani (langitselatan), Wicak Soegijoko (langitselatan dan Konsultan Satelit Indonesia), serta Hakim L. Malasan (Astronomi ITB dan Sains Atmosfer Keplanetan ITERA). Tim didampingi oleh narasumber Bahasa (Vita Luthfia Urfa; SKI 2024, dan Dira Hildayani; SKI I 2025) serta tim sekretariat untuk mencatat setiap detail diskusi.

Foto bersama para peserta Sidang Komisi Istilah I 2025. Kredit: Badan Bahasa

Selama SKI, komisi ini melakukan diskusi untuk membangun taksonomi Kamus Astronomi serta mengumpulkan dan membuat padanan istilah astronomi dalam Bahasa Indonesia. 

Dari Kamus Astro ke PASTI Astronomi

Kehadiran Komisi Astronomi sebenarnya tak lepas dari cerita Kamus Astro. 

Yup! Kamus Astro.  Situs istilah astronomi dalam Bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh langitselatan sejak 2017. 

Kebutuhan istilah astronomi dalam Bahasa Indonesia ini muncul karena sebagian besar istilah astronomi masih berbahasa Inggris, sementara hanya sekitar 30% masyarakat Indonesia yang bisa berbahasa Inggris dengan baik. Sementara itu, istilah dalam dunia sains termasuk Astronomi, rerata merupakan istilah berbahasa Inggris. 

“English is the lingua franca for science.”

Dari perjalanan sebagai media daring Astronomi serta berbagai kegiatan dengan masyarakat, langitselatan menyadari pentingnya padanan istilah sebagai medium untuk memperkenalkan astronomi pada publik. Selain itu, padanan istilah dengan bahasa yang digunakan sehari-hari juga bisa mengurangi dan mencegah miskonsepsi dalam memahami fenomena astronomi dan berbagai penemuan dalam dunia astronomi. 

Kamusastro.com lahir sebagai respon atas kebutuhan padanan istilah Astronomi dalam Bahasa Indonesia, meskipun saat ini perkembangan teknologi telah menghadirkan penerjemah daring maupun kecerdasan artifisial yang terus berkembang. Akan tetapi, padanan istilah baku tetap dibutuhkan karena penerjemah daring dan kecerdasan artifisial bergantung pada LLM (Large language Model) yang membutuhkan masukan dari manusia.  Tanpa acuan yang tepat, hasil padanan hanya bersifat literal dan bisa menimbulkan kesalahpahaman. Selain itu, definisi yang jelas dan tepat dari setiap istilah sangat penting untuk memberikan pemahaman yang benar kepada publik mengenai makna istilah tersebut.

Dua Sidang Ratusan Istilah

Komisi Istilah Astronomi. Kredit: Wicak Soegijoko/langitselatan

Perkenalan dengan Badan Bahasa diawali pada tahun 2023 saat langitselatan diundang untuk berbagi cerita tentang Kamus Astro dalam Seminar Leksikografi Indonesia. Perkenalan ini juga tak lepas dari peran Ivan Lanin, pendiri Narabahasa yang banyak membantu tim langitselatan dalam diskusi terkait istilah astronomi berbahasa Indonesia. Inilah yang kemudian jadi awal perjalanan untuk membangun PASTI (padanan istilah) Astronomi yang istilahnya akan dibakukan.  

Tahun 2024 merpakan awal perjalanan Komisi Istilah IstilaIlmu Astronomi.  Dalam SKI 2024, Komisi ini menyusun taksonomi dan mengumpulkan 522 istilah dari berbagai subbidang, Namun pada SKI I 2025, Komisi Istilah Astronomi memfokuskan pada padanan istilah subbidang Astrofisika.

Selama lima hari penuh, Komisi Istilah Astronomi membahas dan menyusun padanan untuk 867 istilah astrofisika, ditambah 404 istilah dari subbidang lain. Proses ini bukan sekadar terjemahan langsung, tapi penelusuran makna, konotasi, dan konteks dalam Bahasa Indonesia. 

Mencari Makna

Tim kerja Komisi Istilah Astronomi. Kredit: langitselatan
Tim kerja Komisi Istilah Astronomi. Kredit: langitselatan

Contohnya adalah starburst yang artinya ledakan bintang. Akan tetapi ledakan bintang bisa memberikan makna bintang meledak dalam hal ini supernova. 

Sementara itu, ledakan bintang untuk starburst lebih bermakna pertumbuhan  pembentukan atau kelahiran yang terjadi dengan cepat dalam sebuah galaksi dibanding laju kelahiran bintang pada galaksi normal. Mirip dengan makna ledakan penduduk pada suatu area. Karena itu perlu dibuat padanan yang tidak membuat publik salah kaprah. Hasil diskusi dengan Komisi Pertimbangan Istilah, dipilihlah “galaksi sebar laju bintang” seperti pada laju pertambahan penduduk untuk istilah starburst tersebut. 

Struktur galaksi. Kredit: © Swinburne University of Technology

Contoh lainnya adalah bulge pada struktur galaksi spiral yang memberikan arti area padat yang terdiri dari sekelompok bintang di pusat galaksi spiral dan tampak seperti tonjolan. Meskipun kata tonjolan sudah tepat, namun bisa memberikan ide hanya sekedar tonjolan. Karena itu disepakati menggunakan kata kelasa dengan sinonim bonggol galaksi untuk kata galactic bulge dan sudah dibakukan dalam KBBI

Irisan Lintas Bidang

Hal menarik lainnya adalah pertemuan dengan Komisi Istilah Ilmu lainnya. Pertemuan ini penting karena istilah keilmuan pada umumnya bersinggungan dengan bidang lain. Untuk Astronomi, istilah-istilah yang ada ternyata juga digunakan bidang lain seperti pertahanan (Angkatan Laut), Geologi, Kimia, Biologi, maupun Penyiaran.

SKI I 2025 telah usai, namun perjalanan membangun kamus Astronomi masih jauh dari selesai. Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, kosakata baru pun terus bermunculan untuk dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

Kanal LS

Toko LS
tanya LS
Gerhana

Paling Banyak Dicari

Fenomena Langit Bulan Juni 2025
Xuntian, Teleskop Antariksa dari Negeri Tirai Bambu
Mengenal Satuan-Satuan Jarak dalam Astronomi
Planet Bumi, Si Kelereng Biru Rumah Kita

Langanan LS