Para astronom mengumumkan penemuan planet katai baru dalam keluarga Tata Surya. Dunia beku yang mengintip dari tepi Tata Surya yang gelap.

2017 OF201. Objek beku dari tepi Tata Surya yang tersembunyi selama ribuan tahun dan menyusuri ruang antar planet dalam sunyi hingga akhirnya ditemukan dalam arsip data teleskop.
Inilah sepupu Pluto allias planet katai terbaru di dalam keluarga Tata Surya.
Lebih Kecil dari Pluto, Lebih Jauh dari Sedna
2017 OF201 memang dikelompokkan bersama Pluto, Eris, Sedna, Makemake dalam kelas planet katai. Dalam kategori ini,Pluto merupakan planet katai pertama yang ditemukan pada tahun 1930.
Saat Pluto ditemukan, belum ada kategori planet katai. Karena itu, kita mengenal Pluto sebagai planet ke-9. Tapi, penemuan Sedna di tahun 2003 memberikan wawasan baru terkait kemungkinan objek seukuran Pluto yang mengorbit dari area Sabuk Kuiper atau bahkan lebih jauh. Dan di tahun 2005, ketika Eris ditemukan dengan ukuran yang hampir sama dengan Pluto dan lebih masif. Karena itulah, para astronom memutuskan membuat kelas baru di Tata Surya.

Planet katai. Ada juga yang menyebutnya planet kerdil. Di kelas inilah 2017 OF201 berada. Meski tak sebesar Pluto (~2.376 km), Eris (~2.326 km), maupun Sedna (~1.000 km), planet katai 2017 OF201 punya keunikan tersendiri.
Planet katai ini memecah rekor jarak terjauh planet katai di Tata Surya. Dengan jarak 1600 sa, 2017 OF201 melampaui jarak Sedna yakni 937 sa. Kalau Sedna butuh sekitar 11.400 tahun untuk mencapai perihelion, maka 2017 OF201 butuh 25 ribu tahun untuk mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari!
Waktu yang sangat panjang hanya untuk “berjemur” sejenak. Tapi, jarak terdekat 2017 OF201 ini pun masih jauh. Bahkan planet ini masih tetap membeku pada jarak tersebut. Planet ini hanya bisa mendekati Matahari dari jarak 45 sa, hanya berbeda 4 sa dari jarak terjauh Pluto dari Matahari yakni 49 sa.
Nama | Diameter (perkiraan) | Jarak rata-rata dari Matahari | Orbit (1 putaran) |
---|---|---|---|
Pluto | ~2.376 km | ~39 AU | 248 tahun |
Eris | ~2.326 km | ~68 AU | 558 tahun |
Sedna | ~1.000 km | ~506 AU (sangat lonjong) | ~11.400 tahun |
2017 OF201 | ~700 km | 44,5–1600 AU | ~25.000 tahun |
Dekat Tapi Jauh

Jejak perjalanan planet katai 2017 OF201 bisa dilihat dari lintasan orbitnya. Saat ini, 2017 OF201 sedang dalam perjalanan menjauh setelah mengunjungi Matahari dari jarak terdekatnya pada tahun 1930. Tahun yang sama ketika Pluto ditemukan. Saat ini jarak 2017 OF201 dua kali lebih jauh dan semakin cepat melesat di antariksa menuju jarak terjauhnya.
Dari orbitnya yang sedemikian ekstrim, para astronom bisa menelisik sejarah perjalanan planet katai tersebut. Tampaknya planet katai 2017 OF201 mengalami interaksi gravitasi yang kompleks. Yang pertama, planet katai ini pernah berpapasan dengan planet raksasa yang melontarkannya ke orbit yang lebih lebar.
Tapi, ceritanya tidak hanya sampai di sini. Ada lebih dari satu langkah dalam migrasi hingga planet 2017 OF201 punya orbit seperti sekarang. Saat papasan dengan planet raksasa, 2017 OF201 terlontar ke awan Oort, dan kemudian dikirim kembali ke area dalam Tata Surya. Di awan Oort terdapat waduk raksasa yang menyimpan komet-komet di Tata Suya. Pertemuan planet katai dengan komet-komet menghasilkan interaksi gravitasi yang mungkin punya peran untuk mengubah lintasannya.
Penemuan
Planet katai 2017 OF201 ditemukan oleh tim kecil yang dipimpin oleh Sihao Cheng dari Institute for Advanced Study’s School of Natural Sciences bersama Jiaxuan Li dan Eritas Yang dari Princeton University.
Tim ini memang sedang melakukan survei untuk mengidentifikasi Trans Neptunian Object (TNO) dan mencari planet baru di area luar Tata Surya.
Tapi, yang membuat penemuan ini semakin mengesankan adalah caranya ditemukan. Bukan lewat pengamatan baru dengan teleskop tercanggih masa kini, tapi dari hasil menggali data dalam arsip lama yang nyaris terlupakan.
Mereka menganalisis 19 set citra yang diambil selama 7 tahun oleh Teleskop Blanco di Chili dan Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii dan menemukan pola pergerakan yang konsisten. Itulah planet katai 2017 OF201.
Hal lain yang menarik, 2017 OF201 hanya bisa terlihat saat mendekati Tata Surya bagian dalam, atau sekitar 1% dari total orbitnya. Itu artinya, di balik kegelapan Tata Surya, tak terjangkau oleh teleskop saat ini, masih ada ratusan atau bahkan ribuan objek serupa yang menanti untuk ditemukan.
Planet Sembilan
Dari data yang ada, 2017 OF201 tampak berbeda atau menyimpang dari rerata TNO atau objek sabuk Kuiper dengan orbit ekstrem. Umumnya, objek dengan orbit ekstrem akan tampak membentuk gugus dengan orientasi tertentu. Penggugusan ini yang kemudian jadi bukti tidak langsung ada planet lain yang sedang menggembala objek-objek tersebut dengan gravitasinya. Itulah planet X atau planet Sembilan yang keberadaannya masih jadi dugaan.
Penemuan 2017 OF201 menjadi tantangan baru untuk hipotesis tersebut karena jika planet Sembilan memang ada, maka gravitasinya seharusnya sudah melontarkan planet katai ini keluar dari sistem.
Pengamatan lanjut masih dibutuhkan untuk memahami 2017 OF201. Tapi, satu hal pasti, selama peradaban manusia, planet katai 2017 OF201 belum pernah menyelesaikan orbitnya mengelilingi Matahari.
Tulis Komentar