fbpx
langitselatan
Beranda » Galaksi Serupa Bimasakti di Awal Alam Semesta

Galaksi Serupa Bimasakti di Awal Alam Semesta

Para astronom menemukan galaksi serupa Bimasakti paling jauh sampai saat ini. Galaksi ini ditemukan ketika alam semesta masih sangat muda! 

Galaksi REBELS-25 yang dilihat oleh Teleskop radio ALMA. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)/L. Rowland et al./ESO/J. Dunlop et al. Ack.: CASU, CALET
Galaksi REBELS-25 yang dilihat oleh Teleskop radio ALMA. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)/L. Rowland et al./ESO/J. Dunlop et al. Ack.: CASU, CALET

Kenalkan, Galaksi REBELS-25. Para astronom menemukan galaksi ini ketika alam semesta baru berusia 700 juta tahun dalam pengamatan dengan teleskop radio  Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA).

Galaksi ini bukan yang tertua, karena rekor galaksi tertua masih dipegang JADES-GS-z14-0 yang terbentuk 290 juta tahun setelah Big Bang. Meskipun bukan yang tertua, galaksi baru yang ditemukan ALMA ini punya keunikan tersendiri dibanding galaksi tua lainnya ketika alam semesta masih muda.

Galaksi baru ini tampak tertata rapi alias teratur seperti galaksi masa kini. Padahal, seharusnya, galaksi-galaksi saat alam semesta masih sangat muda itu tampak kacau dan berantakan. Tapi, rupanya Alam Semesta menyajikan cerita berbeda. 

Evolusi galaksi

Galaksi mula-mula atau galaksi yang terbentuk saat alam semesta masih muda, tidak serapi dan seteratur galaksi yang kita kenal sekarang. Contoh, galaksi spiral yang kita lihat sekarang memiliki rotasi teratur dengan struktur batang galaksi dan lengan spiral. 

Untuk bisa punya struktur yang jelas dan tampak sudah tidak ada kekacauan lagi, galaksi-galaksi tersebut tentu sudah mengalami perkembangan pesat dan melewati masa ketika bentuknya masih tidak beraturan. Galaksi seperti inilah yang biasanya diamati oleh para astronom di awal terbentuknya alam semesta. 

Jadi, ketika para astronom mencari dan mengamati galaksi-galaksi ketika alam semesta masih muda, mereka mengharapkan galaksi kecil yang tampak kacau dan tak beraturan atau berantakan. 

Galaksi-galaksi tak beraturan ini kemudian saling bertabrakan dan bergabung membentuk galaksi yang lebih besar. Galaksi hasil tabrakan ini kemudian berevolusi bentuknya jadi lebih teratur dan rapi dengan bentuk yang lebih jelas dan terstruktu. Tapi, waktu yang dibutuhkan juga sangat panjang sampai galaksi bisa punya struktur seperti galaksi spiral yang kita kenal sekarang.  Dari teori yang ada saat ini, evolusi galaksi sampai punya struktur seperti Bimasakti yang punya piringan berotasi dan lengan spiral itu butuh waktu miliaran tahun. 

Penemuan galaksi REBELS-25 menantang skala waktu evolusi galaksi yang kita ketahui. 

REBELS-25 

Kiri: Gas dingin dalam galaksi REBELS-25 yang memperlihatkan kemungkinan keberadaan batang galaksi dan lengan spiral. Kanan: Pergerakan gas dingin di galaksi REBELS-25. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)/L. Rowland et al.

Galaksi REBELS-25 ditemukan dalam dua pengamatan berbeda oleh teleskop radio ALMA di Gurun Atacama, Chili. Yang pertama, ALMA memperlihatkan keberadaan galaksi jauh yang berotasi. Tapi resolusi data ini tidak cukup tinggi untuk memahami struktur dan gerak galaksi. Karena itu, para astronom memutuskan melakukan pengamatan dengan teleskop ALMA pada resolusi yang lebih tinggi. 

Data pengamatan membawa para astronom menemukan galaksi serupa Bimasakti, tapi pada waktu yang berbeda. 

Cahaya dari galaksi REBELS-25 yang diterima para astronom memperlihatkan kalau cahaya ini sudah melewati perjalanan panjang, dimulai ketika alam semesta baru berusia 700 juta tahun. Saat ini alam semesta sudah berusia 13,8 miliar tahun. Itu artinya, galaksi ini ditemukan ketika alam semesta baru sekitar 5% umurnya saat ini. Harapannya, galaksi yang terbentuk pada usia alam semesta ini masih tampak lebih kacau. 

REBELS-25 menentang semua itu. Rotasinya teratur dan galaksi ini memiliki kemiripan dengan Bimasakti. Sama seperti Bimasakti, galaksi REBELS-25 juga didominasi oleh rotasi. 

Tak hanya itu.

Data pengamatan juga memperlihatkan fitur serupa Bimasakti. REBELS-25 ternyata punya fitur batang dan lengan spiral seperti Bimasakti. Tapi untuk memastikan, masih perlu pengamatan lanjut untuk mengkonfirmasi data tersebut. 

Tak pelak penemuan ini memunculkan pertanyaan, seberapa cepat galaksi di awal alam semesta berevolusi menjadi galaksi yang bisa dibilang rapi, teratur, dan terstruktur seperti galaksi masa kini? 

Perjalanan unutk memperoleh jawaban masih panjang. Akan tetapi, pengamatan lanjut REBELS-25 maupun penemuan galaksi jauh berotasi di masa depan berpotensi untuk mengubah pemahaman kita tentang pembentukan galaksi mula-mula maupun evolusi alam semesta. 

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini