Bumi akan kedatangan tamu satelit yang “menginap” selama dua bulan. Tapi jangan harap bisa melihat bulan sementara yang dijuluki bulan mini ini dengan mata telanjang.
Tidak akan tampak!
Butuh teleskop dengan diameter minimal 76 cm yang dilengkapi dengan CCD atau detektor CMOS untuk bisa memotret si bulan mini tersebut. Bahkan teleskop 76 cm dan mata yang mengintip dari balik lensa okuler teleskop pun tidak akan bisa menemukan asteroid ini.
Kandidat Bulan Kedua
Bumi memang punya Bulan yang setia menemani planet tempat tinggal kita ini. Tapi para astronom juga penasaran apakah ada satelit alam lainnya yang juga ikut mengitari Bumi bersama Bulan. Tapi pencarian yang dilakukan sejak abad ke-19 tidak membuahkan hasil meski ada beberapa klaim tentang bulan kedua yang mengitari Bumi. Tapi, semua klaim itu tak pernah terbukti.
Meskipun demikian, di dekat Bumi, ada objek-objek kecil yang juga seliweran mengitari Matahari pada jarak yang tidak jauh dari Bumi. Kita mengenal objek ini dengan nama Near Earth Object (NEO) atau Objek Dekat Bumi. Jaraknya yang cukup dekat dengan Bumi membuat objek-objek yang mengitari Matahari ini bisa jatuh ke Bumi ketika berpapasan terlalu dekat atau ditangkap gravitai Bumi untuk sementara sebelum objek tersebut terlepas dari pengaruh gravitasi Bumi. Perlu diingat bahwa asteroid ini mengelilingi Matahari dan ketika berpapasan dekat dengan Bumi, berada dalam pengaruh gravitasi Bumi. Akan tetapi, pengaruh gravitasi Matahari masih tetap berlaku sehingga orbit asteroid yang tertangkap Bumi ini tidak stabil dan bisa lepas.
Pada umumnya, yang seringkali dirujuk sebagai satelit tambahan Bumi atau yang kemudian tertangkap gravitasi Bumi adalah objek yang orbitnya beresonansi dengan Bumi.
Resonansi orbit terjadi ketika dua objek atau bahkan lebih mengitari objek induknya (dalam tata Surya tentu saja objek induk ini mengacu pada Matahari) dan periode orbitnya seperti berirama. Salah satu contohnya, setiap Pluto menyelesaikan dua putaran pada Matahari, Neptunus sudah tiga kali mengitari Matahari. Jadi keduanya beresonansi dalam perbandingan 3:2.
Bulan Mini 2024 PT5
Pada tanggal 7 Agustus 2024, teleskop survei ATLAS di Sutherland, Afrika Selatan, menemukan asteroid berukuran 11 meter. Asteroid 2024 PT5 merupakan bagian dari kelompok asteroid Arjuna yang mengorbit pada jarak 150 juta km.
Tak hanya itu, kelompok asteroid Arjuna ini memiliki karakteristik orbit yang mirip dengan Bumi. Sama-sama memiliki inklinasi rendah, periode orbit hampir setahun, dan eksentrisitas kecil. Itu artinya, orbit asteroid di kelompok Arjuna ini beresonansi 1:1 dengan periode orbit Bumi. Objek-objek di kelompok asteroid Arjuna ini bisa mendekati Bumi dengan jarak 4,5 juta km dan kecepatan rendah sekitar 3540 km/jam.
Dari analisis orbit asteroid 2024 PT5, para astronom menemukan kalau objek kecil ini akan tertangkap gravitasi Bumi untuk sementara dan menetap selama dua bulan. Para astronom memperkirakan 2024 PT5 akan menjadi bulan sementara Bumi mulai 29 September sampai 25 November 2024.
Singkatnya, asteroid 2024 PT5 akan berpapasan dengan Bumi tepat di luar radius Hill. Radius Hill merupakan atau batas jarak dimana sebuah planet masih dapat terikat dan tidak hancur berantakan akibat gravitasi bintang induknya. Dalam kasus asteroid/satelit planet, radius Hill berarti jarak dari asteroid/satelit ke planetnya. Untuk kasus 2024 PT5, planet ini akan berada pada jarak 1,5 juta km dan bergerak dengan kecepatan rendah antara 7,24 — 1.577 kph. Akibatnya, 2024 PT5 akan ditangkap Bumi dan pada kondisi ini, eksentrisitas orbitnya kurang dari 1 dengan energi orbital geeosentris negatif. Pada eksentrisitas kurang dari 1, atau berbentuk parabola sehingga bisa dipastikan asteroid ini akan lepas dari Bumi. Ketika lepas dari Bumi, asteroid ini akan kembali ke jalur orbitnya untuk mengitari Matahari.
Healing di Bumi
Peristiwa Bulan mini atau Bulan sementara ini ada yang mengitari Bumi dalam waktu panjang di mana asteroidnya bisa menyelesaikan beberapa putaran mengelilingi Bumi dan bisa bertahan sampai beberapa tahun seperti 2006 RH120 dan 2020 CD3 . Sedangkan tipe kedua adalah Bulan sementara yang hanya bertahan beberapa hari sampai beberapa bulan seperti 1991 VG, 2022 NX1, dan 2024 PT5.
Selama September sampai dengan November, Bulan akan punya teman dari jauh yakni si bulan mini 2024 PT5. Meski cuma sebentar untuk “cuci mata dan dan liburan sejenak” di Bumi, tapi, asteroid 2024 PT5 tak pelak menimbulkan rasa ingin tahu masyarakat. Yang pasti pengamat di Bumi tidak akan melihat dua bulan di langit. Asteroid ini tidak akan terlihat dengan mata tanpa alat bahkan tidak tampak dengan teleskop kecil yang digunakan astronom amatir.
Tulis Komentar