fbpx
langitselatan
Beranda » Hope, Wantariksa Pertama Arab Yang Sukses Mengorbit Mars

Hope, Wantariksa Pertama Arab Yang Sukses Mengorbit Mars

Hope a.k.a Al Amal. Misi yang dimulai dari padang gurun itu akhirnya mencapai Mars, si planet merah.

Ilustrasi Hope yang mengorbit Mars. Kredit: Twitter @HopeMarsMission
Ilustrasi Hope yang mengorbit Mars. Kredit: Twitter @HopeMarsMission

Tanggal 9 Februari 2021 pukul 15:30 GMT atau 22:30 WIB merupakan momen penting ketika Pengorbit Hope memulai manuver untuk memasuk orbit Mars. Momen krusial yang menentukan keberhasilan atau kegagalan Al Amal untuk bisa mengorbit Mars dan melakukan misinya selama dua tahun mendatang atau justru cerita kegagalan yang akan dikirim ke Bumi.

Proses penting ini berlangsung selama 27 menit. Akan tetapi, sinyal radio yang dikirim Hope butuh 11 menit untuk tiba di Bumi. Jadi, saat Hope mengirimkan sinyal dimulainya manuver memasuki orbit Mars, ruang kontrol di Dubai baru menerima kabar 11 menit kemudian ketika proses sudah berlangsung setengah jalan. 

Saat-saat yang menegangkan tentunya. Penantian itu berakhir dengan tepuk tangan kebahagiaan saat data dari Hope memperlihatkan kesuksesan wahana tersebut memasuki orbit Mars pada pukul 16:00 UT atau 23:00 WIB. 

Perayaan bukan hanya terjadi di ruang kontrol. Atraksi lampu di Menara Burj Khalifa menjadi luapan kegembiraan atas kesuksesan Hope tiba di Mars. 

Pencapaian ini bukan hanya menandai keberhasilan misi antariksa pertama UEA tapi juga mengukir sejarah sebagai negara Arab pertama yang mencapai Mars dan negara kelima yang berhasil menempatkan wahananya di Mars. Sebelumnya sudah ada NASA (Amerika Serikat), Uni Soviet, ESA (Eropa), dan ISRO (India), yang ikut mengeksplorasi planet merah tersebut. 

Mengorbit Mars

Peta perjalanan Wantariksa Hope ke Mars. Kredit: MBRSC

Hope memulai perjalanannya dari Tanegashima Space Center, Jepang pada tanggal 19 Juli 2020 pukul 21:58:14 UT atau 04:58:14 WIB. Hope merupakan salah satu dari tiga misi Mars yang diluncurkan pada bulan Juli 2020, dan jadi yang pertama tiba di Mars. Misi lainnya adalah Tianwen-1 milik China yang tiba 10 Februari 2021 dan misi Perseverance milik NASA, Amerika Serikat yang akan tiba tanggal 18 Februari 2021.

Misi Mars Hope merupakan misi antariksa pertama United Arab Emirates Space Agency (UEASA) yang dioperasikan oleh Mohammed Bin Rashid Space Centre (MBRSC). Misi Hope diluncurkan dengan roket  H-IIA milik Mitsubishi Heavy Industries, Jepang, dan menempuh perjalanan sejauh 474 juta km selama hampir tujuh bulan sebelum akhirnya melakukan manuver memasuki orbit Mars

Untuk bisa tertangkap oleh gravitasi Mars, wantariksa Hope yang bergerak dengan kecepatan 120.998 km/jam harus melakukan pengereman untuk memperlambat kecepatan menjadi 17.998 km/jam.

Pengereman dilakukan dengan menyalakan mesin selama 27 menit dan menghabiskan setengah bahan bakar yang dibawa. Ketika kecepatan Hope sudah melambat, maka wahana ini bisa tertangkap gravitasi Mars dan memasuki orbit elips untuk mengelilingi planet merah tersebut dari jarak 20.000 sampai 43.000 km di atas permukaan Mars. 

Sampai pertengahan Mei, Hope akan mengorbit Mars pada orbit hasil tangkapan gravitasi dan mengelilingi Mars setiap 40 jam. Selama berada di orbit tangkapn, uji coba instrumen akan dilakukan untuk melihat apakah ada penyesuaian yang harus dilakukan.

Pada pertengahan Mei, Hope akan melakukan transisi ke orbit ilmiah atau orbit yang ditetapkan untuk melakukan pemantauan cuaca Mars. Setelah transisi, Hope butuh waktu 55 jam untuk mengitari Mars dalam orbit elips. Selama dua tahun misinya, Hope bertugas untuk mengambil data cuaca dan dinamika atmosfer Mars. 

Orbit yang akan dimasuki Hope ini cukup unik. Hope akan ditempatkan pada orbit elips dengan ketinggian lebih tinggi dibanding orbit misi Mars lainnya, dan selain itu orbitnya hampir sejajar dengan ekuator Mars. Berbeda dari misi Mars lainnya yang mengitari planet merah ini di atas kutub utara dan selatan. 

Penempatan orbit yang berbeda ini bertujuan untuk memantau cuaca dalam perspektif global, mengambil data pada waktu yang berbeda di Mars, dan orbit elips memberi keuntungan bagi Hope untuk mempelajari satu wilayah berkali-kali dalam satu hari.

Jadi, orbit yang elips membuat Hope bisa berada pada jarak yang dekat dan jauh dari Mars. Ketika berada pada jarak terjauh dari Mars, Hope akan bergerak lambat, sementara saat dekat, wantariksa bergerak sangat cepat dengan kecepatan hampir setara dengan kecepatan rotasi Mars. Konsekuensinya, Hope bisa melintasi satu area berkali-kali dalam sehari dan tentunya mengambil data atmosfer.  

Pantauan Cuaca Mars

Infografik instrumen yang dibawa Hope dan fungsinya. Kredit: Emirates Mars Mission
Infografik instrumen yang dibawa Hope dan fungsinya. Kredit: Emirates Mars Mission

Untuk petualangannya di Mars, Hope membawa serta tiga instrumen ilmiah yang ditujukan untuk membuat peta atmosfer Mars. Instrumen yang dibawa akan mengambil data dari berbagai area di atmosfer untuk melihat perubahan harian maupun musiman. 

Tujuan perjalanan Hope dibangun berdasarkan penemuan MAVEN, pengorbit milik NASA yang tiba di Mars pada tahun 2014. Dalam pengamatannya, MAVEN menemukan kalau Mars yang pada suatu masa hangat dan basah berubah jadi tandus seperti sekarang karena mengalami pengikisan atmosfer oleh radiasi dan angin Matahari. 

Untuk itu, Hope akan mengamati dan menelusuri oksigen dan hidrogen yang lepas ke angkasa dan keterkaitan antara cuaca dan iklim Mars dengan partikel yang lepas tersebut. 

Dari pengamatan yang dilakukan Hope selama dua tahun ke depan, data yang diperoleh bisa digunakan untuk memahami dinamika iklim dan cuaca Mars pada setiap lapisan atmosfer berbeda.

Tujuan lain dari misi Hope adalah untuk mempelajari keterkaitan cuaca pada lapisan atmosfer rendah dengan lapisan atas atmosfer. Hope akan mencari tahu hubungan lapisan bawah atmosfer Mars dengan lapisan atasnya. Apakah ada peningkatan atmosfer yang lepas ketika terjadi badai debu di lapisan bawah. Jika ada, seperti apa mekanismenya. 

Untuk itu, Hope akan melakukan pengamatan yang mencakup keseluruhan atmosfer Mars setiap sembilan hari. Jadi Hope akan mengamati setiap area di Mars tiap saat setiap sembilan hari, selama dua tahun. Dan jika memungkinkan perpanjangan misi selama satu tahun. Data ini akan dikirimkan setiap sembilan hari ke Bumi. 

Hope, Harapan Masa Depan

Tim Emirates Mars Mission. Kredit MBRSC

Sesuai namanya, Hope diharapkan bisa menjadi inspirasi dan harapan kalangan muda Arab untuk mempelajari sains antariksa dan berkarir di bidang tersebut.  Misi yang menghabiskan 200 juta dollar ini memang diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk membangun budaya riset dan inovasi di kalangan muda Arab. 

Dari 450 anggota tim misi Hope, 200 diantaranya berasal dari UEA dan lebih dari sepertiga anggota adalah peneliti dan insinyur perempuan. Setidaknya 34% dari tim teknisi adalah teknisi perempuan dan untuk tim peneliti, jumlah perempuan mencapai 80%. Yang juga menarik, anggota tim Emirates Mars Mission merupakan orang-orang muda dengan usia rata-rata 27 tahun.  Selain tim dari UEA, misi ini memang melibatkan peneliti dari Laboratory for Atmospheric and Space Physics Universitas (LASP) di  University of Colorado, Boulder. 

Satu hal pasti, Hope telah sukses tiba di Mars dan menjadi pencapaian manis untuk merayakan 50 tahun kemerdekaan uni Emirat Arab.

Selamat bekerja, Al Amal!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

3 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini