Astro Wicara kali ini masih menghadirkan Dr. Premana W. Premadi yang berdiskusi tentang tantangan serta visi dan misi Observatorium Bosscha yang memasuki usia satu abad.
Perkembangan wilayah Bandung dan Lembang tak pelak memberi efek pada pengamatan di Observatorium Bosscha. Sebagai observatorium riset tertua di Indonesia, tentu saja polusi cahaya menjadi tantangan dalam melakukan penelitian.
Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah Observatorium Bosscha akan pindah ke Kupang? Tentu saja tidak. Tapi, sangat menarik untuk mengetahui bagaimana penelitian bisa dilakukan di tengah polusi cahaya yang sepertinya semakin tak terkendalli. Dalam obrolan kali ini Bu Nana juga bercerita tentang peran ITB dalam pembangunan Observatorium Nasional.
Dalam pembicaraan kali ini, kami membahas penelitian yang masih bisa dikerjakan dari Observatorium Bosscha di tengah terpaan polusi cahaya serta upaya untuk membangun kesadaran tentang polusi cahaya bagi masyarakat sekitarnya.
Topik menarik lainnya adalah bagaimana Observatorium Bosscha menyiasati kondisi wabah Covid19 untuk tetap memberikan pelayanan publik dan apa yang menjadi visi misi Observatorium Bosscha memasuki dekade baru di usianya yang ke-100 di tahun 2023.
Show notes:
Astro Wicara Bersama Dr. Premana W. Premadi – sesi 1
Permulaan tradisi independen astronomi di Indonesia: Sejarah Observatorium Bosscha 1919–1939
Observatorium Bosscha: Cagar Ilmu Pengetahuan, Budaya dan Peradaban Manusia
Perjuangan Pak Thé mengarungi masa sulit Observatorium Bosscha
Pengamatan Exoplanet WASP-74b dari Observatorium Bosscha
Berkemah dan Mempelajari Langit di Observatorium Bosscha
Observatorium Nasional Timau, Pengawas Langit dari Timor
Komet Catalina, Hadiah Natal & Tahun Baru 2015
Hilangnya Langit Malam di Balik Cahaya Lampu Kota
Polusi Cahaya, Kubah Cahaya di Perkotaan
Brosur Polusi Cahaya
Tulis Komentar