fbpx
langitselatan
Beranda » Infografik: Planet Merkurius, si Pembawa Pesan

Infografik: Planet Merkurius, si Pembawa Pesan

Planet Merkurius, si planet terdekat dari Matahari ini bisa diamati kehadirannya di langit jelang fajar menyingsing atau kala senja setelah Matahari terbenam.

Planet Merkurius dalam infografik. Kredit: langitselatan

Infografik: Merkurius

Sebagai planet terdekat dari Matahari, tak pelak Merkurius bergerak mengelilingi Matahari lebih cepat dibanding planet lainnya. Planet yang diberi julukan si pembawa pesan ini hanya butuh 88 hari untuk mengelilingi Matahari. Meskipun lebih cepat mengelilingi Matahari, planet Merkurius butuh 58,6 hari untuk menyelesaikan rotasinya yang juga menandai panjang satu hari sideris di planet tersebut.

Lokasi Merkurius yang dekat Matahari membuat planet ini juga sangat panas, meskipun masih lebih dinign dibanding Vemus. Jika kita bisa berada di Merkurius, perbedaan suhu yang sangat drastis bisa dirasakan ketika siang dan malam. Panas yang luar biasa membakar kala siang dan malam yang dinginnya bisa membekukan air menjadi santapan sehari-hari di Merkurius. Dan jangan salah, panjang siang dan malam di merkurius ini luar biasa lama, yakni 176 hari!

Planet terkecil di Tata Surya ini juga tidak mampu mempertahankan atmosfernya terus menerus akibat interaksinya dengan angin Matahari yang luar biasa kencang. Posisi yang dekat dengan Matahari juga menyulitkan Merkurius untuk memiliki satelit. Setiap kali ada pengiring yang bisa ditangkap, gravitasi Merkurius yang lemah justru membuat bulan di planet ini ditangkap oleh Matahari. Akibatnya, tidak pernah ada satelit yang bisa mengiringinya mengelilingi Matahari. Jika kita berada di Merkurius, planet ini juga dipenuhi kawah sisa tabrakan meteor. Salah satu kawah yang ukurannya cukup besar adalah Kawah Caloris yang lebarnya 100 km.

Bagi pengamat di Bumi, Merkurius bisa diamati dengan mata tanpa alat. Meskipun demikian, separasi ketinggian yang hanya ~28º dari Matahari, ukuran yang kecil serta jarak yang jauh menyebabkan pengamat sulit menemukannya di langit fajar ataupun senja.

Baca juga:  Kepler-10c, Planet Megabumi Pertama!
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini