fbpx
langitselatan
Beranda » Menjejak Jupiter 2.0 di Tata Surya 2.0

Menjejak Jupiter 2.0 di Tata Surya 2.0

Pencarian planet di bintang lain masih terus dilakukan. Demikian juga dengan pencarian kehidupan lain. Selama ini yang dilakukan para astronom adalah mencari planet serupa Bumi di bintang lain yang berada di zona laik huni.

Ilustrasi saudara kembar planet Jupiter di bintang lain. Kredit: ESO/L. Benassi
Ilustrasi saudara kembar planet Jupiter di bintang lain. Kredit: ESO/L. Benassi

Kali ini sekelompok astronom melakukan pendekatan yang sedikit berbeda. Yang dicari adalah planet serupa Jupiter yang berada di orbit serupa Jupiter di bintang serupa Matahari. Mengapa Jupiter?

Berdasarkan teori yang ada, pembentukan planet raksasa dengan massa Jupiter memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk arsitektur sistem keplanetan. Kehadiran planet massa-Jupiter pada orbit yang juga serupa dengan Jupiter di bintang serupa Matahari akan meningkatkan kemungkinan bagi sistem tersebut untuk memiliki kemiripan dengan Tata Surya.

Berdasarkan teori yang ada, pengaturan dalam Tata Surya sehingga bisa kondusif untuk kehidupan disebabkan oleh kehadiran Jupiter. Yang berperan disini adalah gaya tarik Jupiter yang besar yang mempengaruhi Tata Surya di tahun-tahun pembentukannya. Karena itu menemukan saudara kembar Jupiter akan menjadi batu loncatan penting untuk menemukan sistem keplanetan yang mencerminkan Tata Surya.

Kehadiran Jupiter dengan gaya tariknya yang besar menjadi pengendali yang membelokkan arah asteroid dan komet yang akan menabrak Bumi dan planet kebumian lain di Tata Surya. Dengan demikian potensi kehidupan di Bumi bisa berkembang.

Mencari Saudara Kembar Jupiter
Sampai saat ini, penemuan exoplanet dan survei yang dilakukan lebih fokus pada planet yang berada di area dekat bintang. Bukan pada area yang jauh dari bintang, karena tidak mudah untuk bisa menemukan planet yang berada jauh dari bintang. Dan hasilnya, planet masif serupa Jupiter justru ditemukan pada jarak yang sangat dekat dengan bintang induknya.

Karena itu, tim astronom yang dipimpin oleh Jorge Melendez dari Universidade de São Paulo, Brazil, melakukan pencarian sistem keplanetan yang memiliki planet gas raksasa pada jarak yang sama dengan Jupiter. Pencarian Bumi 2.0 atau lebih tepatnya pencarian Tata Surya 2.0 pun dilakukan dengan menggunakan intrumen HARPS yang dipasang pada teleskop 3,6 meter milik ESO di Observatorium La Silla, Chile.

Dan mereka pun menemukan sebuah planet yang massa dan jarak orbitnya hampir sama dengan Jupiter pada bintang HIP 11915 yang serupa Matahari.

Bintang HIP 11915 yang berada di rasi Cetus merupakan bintang serupa Matahari yang memiliki massa dan juga usia yang sama. Tak hanya itu, komposisinya juga hampir sama dengan Matahari dan dari kompisisi sang bintang inilah diduga terdapat planet batuan yang mengorbit di dekat bintang.

Sampai saat ini memang sudah cukup banyak planet serupa Jupiter yang ditemukan di bintang lain dengan jarak yang beragam dari bintang induknya. Beberapa di antaranya memiliki kemiripan yang menjadikan merka saudara kembar Jupiter. Akan tetapi kehadiran planet di bintang HIP 11915 memberikan cerita berbeda mengingat bukan saja massa dan jarak planet yang mirip tapi bintang induknya pun memiliki kemiripan dan menjadikan sistem ini hampir analog dengan Tata Surya.

Dan untuk pertama kalinya era pencarian Tata Surya 2.0 pun dimulai.

[divider_line]

Versi anak dari tulisan ini bisa ditemukan di: Pahlawan di Tata Surya

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini