fbpx
langitselatan
Beranda » Dunia Nan Dingin di Bintang Kembar

Dunia Nan Dingin di Bintang Kembar

Pernah bermimpi punya dua matahari? Apakah itu cuma mimpi atau bisa menjdi kenyataan? Pertanyaan terbesar dari ide ini adalah, mungkinkah sebuah planet bisa bertahan pada sistem bintang kembar. Ternyata dari seluruh exoplanet yang sudah ditemukan, tercatat ada 17 planet yang ditemukan pada 15 sistem bintang ganda.

Ilustrasi OGLE-2013-BLG-0341L B b yang mengitari bintang ganda. Kredit: Cheongho Han, Chungbuk National University, Republic of Korea.
Ilustrasi OGLE-2013-BLG-0341L B b yang mengitari bintang ganda. Kredit: Cheongho Han, Chungbuk National University, Republic of Korea.

Penemuan kali ini pun membawa cerita dari sistem bintang kembar yang ternyata memiliki planet yang dua kali lebih masif dari Bumi, pada jarak yang sama dengan jarak Bumi dari Matahari.  Tapi tentu ada bedanya. Bintang yang dikitari oleh si planet yang diberi nama OGLE-2013-BLG-0341L B b jauh lebih redup dari Matahari. Jadi, planet OGLE-2013-BLG-0341L B b juga lebih dinign dari Bumi dan bahkan lebih dingin dari Europa, satelitnya Jupiter.  Dari sini bisa disimpulkan kalau planet tersebut tentu tidak cocok untuk tumbuh kembangnya kehidupan.

Tapi, ada yang menarik. Planet OGLE-2013-BLG-0341L B b yang berada di sistem bintang kembar yang jaraknya 3000 tahun cahaya dari Bumi, justru memberi gagasan pada para astronom dimana mereka bisa menemukan planet serupa Bumi yang berpotensi laik huni.

Mengapa demikian? Penemuan OGLE-2013-BLG-0341L B b, merupakan bukti pertama keberadaan planet kebumian atau planet batuan yang terbentuk di orbit yang serupa dengan Bumi di bintang ganda yang jarak kedua bintangnya juga tidak terlalu jauh. Jadi, meskipun planet OGLE-2013-BLG-0341L B b memang tidak laik huni, tapi potensi keberadaan planet serupa yang mengorbit bintang serupa Matahari dalam sebuah sistem bintang kembar, tentunya akan menempatkan si planet dalam zona laik huni sistem. Artinya si planet berpotensi memiliki kehidupan atau lebih tepatnya si planet berpotensi memiliki air dalam wujud cair yang memungkinkan kehidupan untuk bertumbuh dan berkembang.

Setengah dari bintang-bintang yang ada di galaksi adalah bintang ganda. Artinya, jika planet kebumian bisa bertahan di sistem bintang ganda dan kita bisa menemukan sebuah planet kebumian serupa Bumi di zona laik huni bintang, maka kemungkinan kehadiran planet laik huni juga semakin besar. Tidak hanya pada bintang tunggal tapi juga bintang ganda.

Penemuan OGLE-2013-BLG-0341L B b
Planet OGLE-2013-BLG-0341L B b ditemukan bukan lewat metode kecepatan radial ataupun transit. OGLE-2013-BLG-0341L B b ditemukan lewat pengamatan lensa mikro gravitasi.

Pengamatan lensa mikro gravitasi merupakan teknik pengamatan exoplanet dengan memanfaatkan bintang dekat redup yang melintas di antara bintang jauh yang terang dimana gravitasi bintang dekat berfungsi sebagai kaca pembesar bagi cahaya bintang jauh yang lewat. Ketika si bintang redup melintas di antara Bumi dan bintang jauh yang terang, gravitasi si bintang redup menyebabkan terjadinya kelengkungan dan juga penguatan pada cahaya si bintang jauh sesaat lamanya. Jika ada planet yang mengitari si bintang maka akan terjadi simpangan dan cahaya bintang jauh akan lebih diperkuat sesaat lamanya. Dari kurva cahaya yang dihasilkan bisa disimpulkan jika ada benda lain yang mengorbit bintang tersebut.

Baca juga:  Tiga Bintang Menghias Langit Planet di Sistem Gliese 667 C

Tidak hanya menemukan planet OGLE-2013-BLG-0341L B b, para astronom juga menemukan metode lain yang berpotensi untuk menemukan planet pada bintang ganda lewat peristiwa pelensaan. Ada dua kejadian yang menjadi petunjuk kehadiran planet dalam pelensaan mikrogravitasi. Yang pertama adalah peredupan cahaya saat gravitasi planet mengganggu penguatan cahaya bintang sumber, dan yang kedua terjadinya distorsi cahaya.

Jadi, jika para pengamat tidak melihat terjadinya penyimpangan akibat keberadaan planet, maka distorsi cahaya yang terjadi bisa menjadi penanda kehadiran sebuah planet. Tak hanya itu, massa dan jarak planet juga bisa ditentukan.  Kok bisa? Ini penjelasannya.

Peristiwa pelensaan mikrogravitasi yang diamati tersebut merupakan 1 dari 2000 peristiwa yang diamati OGLE (Optical Gravitational Lensing Experiment) tiap tahunnya. Ia menjadi istimewa saat ada planet yang kemudian menunjukkan kehadirannya di bintang yang sedang diamati OGLE. Peristiwa penguatan cahaya tersebut diamati selama 2 minggu dari berbagai teleskop di Chili, Selandia Baru, Israel dan Australia oleh tim astronom dari OGLE, MOA (Microlensing Observations in Astrophysics), MicroFUN (Microlensing Follow Up Network), dan Observatorium WISE.

Pada saat melakukan pengamatan, para astronom bahkan tidak menyadari kalau bintang yang sedang diamati merupakan bintang ganda. Kehadiran bintang pasangan baru disadari ketika ia kemudian menyebabkan terjadinya erupsi cahaya yang besar secara tiba-tiba yang disebut simpangan tajam. Mirip crossing tajam bola pada permainan sepak bola yang tiba-tiba dilakukan pemain. Bintang kedua pun melakukan crossing atau simpangan tajam secara tiba-tiba menandai kehadirannya.

Pada saat itulah, para astronom menyadari dari data yang ada, terjadi distorsi cahaya ketika tanda-tanda keberadaan planet telah menghilang. Pemodelan yang dilakukan oleh Professor Cheongho Han dari Universitas Chungbuk National di Korea terungkaplah misteri distorsi tersebut. Distorsi yang terjadi mengandung informasi si planet yakni massa, jarak dari bintang dan orientasinya. Informasi tersebut sama dengan yang dilihat para astronom saat planet mengganggu bintang saat pelensaan. Dari sinilah para astronom berkesimpulan kalau kehadiran sebuah planet bisa dilihat dari distorsi yang terjadi.

Planet OGLE-2013-BLG-0341L B b
Hasil analisa data mengungkap kalau massa planet OGLE-2013-BLG-0341L B b ternyata dua kali massa Bumi dan ia mengorbit sang bintang induk pada jarak 0,7 au dan mengitari bintang setiap 640 hari. Bintang induknya aka OGLE-2013-BLG-0341L B, 400 kali lebih redup dari Matahari dan massanya 0,1 massa Matahari. Akibatnya planet yang mengitarinya pun sangat dingin dengan  temperatur hanya 60 K (-213 Celsius) dan bahkan jauh lebih dingin dari Europa, satelit Jupiter.  Bintang pasangan dalam sistem bintang kembar tersebut, OGLE-2013-BLG-0341L A, juga merupakan bermassa kecil dengan massa 0,12 massa Matahari dan jaraknya dari bintang OGLE-2013-BLG-0341L B hanya sejayg Saturnus ke Matahari.

Sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang-bintang redup memang merupakan sistem yang umum di dalam galaksi. Karena itu, sangat mungkin jika di sistem lain terdapat planet kebumian serupa yang lebih hangat dan laik huni.

Baca juga:  Ada yang Memanggil Ghostbusters?
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini