Pencarian sistem baru di alam semesta ini memang tak pernah berhenti. Sistem keplanetan di luar Tata Surya saja sudah mencapai 473 planet yang mengelilingi bintang induknya. Setiap sistem jelas memiliki keunikan tersendiri. Selain sistem keplanetan. sistem lain yang juga sering dicari dan sudah banyak ditemukan adalah sistem bintang ganda. Jika yang satu, bintang ditemani oleh planet-planet kecil pengikutnya, maka sistem bintang variabel justru si bintang akan ditemani bintang lainnya.
Tapi apa pentingnya dan apa kaitannya dengan manusia? Setiap sistem yang ditemukan jelas punya ceritanya masing-masing dan setiap cerita itu ternyata memberi secercah informasi akan misteri di balik pembentukan Tata Surya. Informasi inilah yang kemudian dirangkai dan dikaji untuk memahami lebih baik lagi bagaimana Tata Surya kita di tahap awal pembentukannya. Informasi tersebut memang bukan satu-satunya tujuan para astronom dalam mempelajari obyek-obyek langit namun setidaknya inilah salah satu yang jadi harapan ketika manusia berhasil menemukan sistem baru yang masih terhitung muda.
Dalam perjalanan menguak isteri langit, kali ini sebuah sistem bintang yang spesial berhasil ditemukan. Sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang gagal atau bintang katai coklat dan sebuah bintang muda serupa Matahari berhasil dilihat untuk diteliti lebih jauh.
Sistem Katai Coklat
Sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang muda dan katai coklat ditemukan oleh tim astronomer yang dipimpin oleh Beth Biller dan Michael Liu dari Universitas Hawaii. Tim ini juga dibantu oleh astronom Laird Close serta mahasiswa pasca Eric Nielsen, Jared Males Andy Skemer dari Universitas Arizona. Tim ini menggunakan Near-Infrared Coronagraphic Imager, ataur NICI, yang dipasang pada Gemini-South Telescope 8-meter di Chile. Hasilnya? Sebuah sistem unik beranggotakan katai coklat dan bintang muda serupa matahari yang orbitnya sangat rapat.
Karena jaraknya yang dekat dengan bintang induk, dibutuhkan teknik khusus untuk memisahkan cahaya PZ Tel B yang redup dari cahaya bintang induknya. PZ Tel B dalam pengamatan hanya terpisah 0,33 detik busur dari PZ Tel A atau sama dengan melihat koin pada jarak 11 km.
Apa yang membuat penemuan ini spesial? Bintang gagal atau yang kita kenal sebagai bintang katai coklat dengan massa 36 massa Jupiter dan dinamai PZ Tel B mengitari bintang induknya PZ Tel A hanya terpisah jarak 18 SA atau hampir sama dengan jarak Uranus dan Matahari.
Yang menarik, sebagian besar bintang katai coklat muda dan exoplanet yang ditemukan dari pencitraan langsung memiliki jarak orbit lebih besar dari 50 SA atau lebih jauh dari jarak Pluto ke Matahari yakni 40 SA. Selain jarak yang sangat dekat, beberapa tahun lalu para astronom berhasil mengamati PZ Tel B bergerak dengan cepat keluar dari bintang induk.
Cerita Dari Citra Yang Lalu
Citra yang lebih lama, yang diambil 7 tahun lalu dan dianalisa kembali oleh Laird Close dari Observatorium Steward Universitas Arizona, menunjukkan PZ Tel B tersembunyi atau kabur di balik cerlangnya cahaya bintang induknya. Citra di tahun 2003 ini sekaligus juga mengindikasikan orbit bintang katai coklat jauh lebih ellips dan bukannya lingkaran.
Bintang PZ Tel A sendiri merupakan bintang yang langka karena masih sangat muda dan memiliki pasangan yang sangat dekat dengannya. Bintang ini sudah beberapa kali dipotret di masa lalu. Karena itu cukup mengejutkan juga ketika tim astronom yang mengamati melihat ada pasangan baru di bintang yang awalnya disangka bintang tunggal tersebut.
Tampaknya bintang katai coklat PZ Tel B bergerak dalam orbit yang sangat eksentrik dalam 10 tahun pada orbitnya yang miring di sistem. Penjelasannya? Tak lain tak bukan PZ Tel B memiliki orbit yang eksentrisitasnya tinggi atau orbit berbentuk oval.
Sistem PZ Tel
Bintang induk di sistem, PZ Tel A merupakan versi masa muda Matahari dengan massa yang hampir sama namun berada pada usia yang sangat muda yakni 12 juta tahun atau 400 kali lebih muda dari matahari. Pada kenyataannya, sistem PZ Tel masih sangat muda untuk tetap memiliki sejumlah besar debu dingin dari piringan pembentuk bintang. Sebagian besar debu tersebut tampaknya telah terpahat oleh interaksi gravitasi dan bintang pasangan si katai coklat.
Implikasinya, sistem PZ Tel ini menjadi laboratorium penting untuk mempelajari masa awal pembentukan Tata Surya. Dengan estimasi massa hanya 36 kali massa Jupiter, gerak orbit PZ Tel B jelas memiliki implikasi yang signifikan dalam pembentukan planet di sistem PZ Tel tersebut. Seandainya ada planet yang terbentuk, seperti apakah planetnya dan bisakah planet terbentuk atau tidak di dalamnya?
Sumber : Universitas Arizona
1 komentar