fbpx
langitselatan
Beranda » Mengungkap Kelahiran Bintang Muda Masif

Mengungkap Kelahiran Bintang Muda Masif

Gabungan beberapa teleskop milik ESO belum lama ini berhasil mengambil citra pertama dari piringan debu yang ada di sekeliling bayi bintang masif. Citra ini sekaligus menjadi bukti bahwa bintang masif terbentuk dengan cara yang sama seperti bintang lainnya yang lebih kecil.

Bintang Muda Yang Akan Menetas

Ilustrasi piringan debu yang ada di sekeliling bintang muda masif. Kredit : ESO/L. Calçada/M. Kornmesser

Pengamatan yang dilakukan kali ini berhasil memperlihatkan piringan disekeliling embrio muda bintang masif yang sudah terbentuk. Bisa dikatakan ini adalah bayi bintang yang baru akan menetas. Dimanakah si bayi ini berada?

Para astronom melakukan pengamatan pada obyek yang dikenal sebagai IRAS 13481-6124 yang massanya sekitar 20 kali massa Matahari dan memiliki radius 5 kali lebih besar dari Matahari. Bintang muda yang sekaligus jadi bintang pusat ini masih tampak dikelilingi kepompong pra-kelahirannya dan berada di rasi Centaurus pada jarak 10000 tahun cahaya.

Dalam pengamatan yang sudah pernah dilakukan dengan Teleskop Spitzer maupun teleskop submilimeter APEX 12 meter, para astronom berhasil menemukan keberadaan jet atau letupan dasyat yang terjadi tiba-tiba dan sangat cepat.

Jet seperti ini termasuk umum teramati di sekitar bintang muda bermassa rendah dan sekaligus mengindikasikan keberadaan piringan di sekitar bintang.

Piringan Bintang Itu Ada
Piringan yang berada di sekeliling bintang sesungguhnya mengandung bahan-bahan penting bagi proses pembentukan bintang bermassa rendah seperti halnya Matahari. Akan tetapi, masih belum dapat diketahui apakah piringan seperti ini juga ada pada saat pembentukan bintang yang lebih masif dari 10 massa Matahari. Pada bintang yang lebih masif, cahaya yang kuat terpancar bisa mencegah terjadinya keruntuhan massa ke bintang. Sebagai contoh, diyakini bahwa bintang bermassa besar terbentuk dari gabungan bintang-bintang yang lebih kecil.

Nah, untuk mencari tahu sekaligus untuk memahami keadaan piringan tersebut, para astronom menggunakan Very Large Telescope Interferometer (VLTI) milik ESO untuk melakukan penelitian. Astronom menggabungkan cahaya yang didapat dari 3 Auxiliary Telescopes VLTI 1,8 meter yang dilengkapi instrumen AMBER ( Astronomical Multi-BEam combineR) untuk mendapatkan hasil dengan detil yang sama dengan teleskop cermin diameter 85 meter. Resolusi yang dihasilkan dari instrumen ini adalah 2,4 juta detik busur.

Dengan kemampuan yang unik dan bisa dikatakan luar biasa, plus dilengkapi pengamatan yang dilakukan dengan teleskop 3,58 meter milik ESO di La Silla, para astronom akhirnya berhasil mendeteksi keberadaan piringan di sekitar IRAS 13481-6124.

Menarik? Langka? Tentu saja, karena ini merupakan pertama kalinya para astronom bisa mengambil citra area bagian dalam piringan di sekeliling bintang muda masif. Yang lebih menarik lagi, keberadaan piringan di sekeliling IRAS 13481-6124 juga menjadi bukti bahwa pembentukan bintang itu berlaku sama untuk semua bintang, tanpa memperhitungkan massanya.

Sistem Tua…
Ada hal menarik lainnya. Sistem bintang ini juga diperkirakan sudah tua sekitar 60 000 tahun dan bintang yang ada di pusatnya sudah mencapai massa akhir. Hal ini disebabkan oleh cahaya bintang yang intens – 30000 kali lebih cerlang dari Matahari. Dengan dmeikian diperkirakan piringan yang ada di sekitar bintang itu akan mulai menguap.

Baca juga:  Kandidat Planet KOI-3728 Ternyata Bintang Katai Putih

Piringan yang menyala ini akan memanjang sampai sekitar 130 kali jarak Bumi-Matahari atau 130 SA, dan akan memiliki massa yang hampir sama dengan bintang pusatnya yakni 20 kali massa Matahari. Selain itu, bagian dalam piringan akan tampak tidak memiliki debu.

Pengamatan lebih lanjut akan dilakukan dengan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) yang sedang dibangun di Chille. Pengamatan dengan ALMA akan meberikan informasi yang lebih banyak lagi mengenai bagian dalam piringan dan memberi pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana bayi bintang masif jadi sedemikian berat.

Sumber : ESO

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini