Bintang deret utama kelas B umumnya langka dijumpai berada jauh dari bidang Galaksi. Bintang-bintang ini diyakini sebagai “bintang pelarian” yang terlontar dari bidang Galaksi usai terbentuk.
Bintang B yang kecepatannya melampaui kecepatan-lepas Galaksi belum pernah dijumpai, hingga pada tahun 2005 dilaporkan bintang hipercepat (hyper velocity star atau HVS). Bintang dengan kecepatan yang sangat tinggi yang dinamai SDSS J090745.0+024507. Bintang HVS pertama ini oleh penemunya, Brown, diperkirakan terlempar dari pusat Galaksi Bima Sakti, galaksi yang kita huni.
Bintang HVS kedua adalah HE 0437-5439 yang dilaporkan oleh Edelmann dan kawan-kawan pada tahun yang sama. Meskipun demikian, fenomena HVS ini masih mengundang pertanyaan: dari manakah asal-usulnya? Menurut prediksi yang dikemukakan Hill, kecepatan setinggi 4000 km per detik bisa diraih ketika suatu bintang ganda terganggu saat berinteraksi dengan lubang hitam yang masif di pusat Galaksi. Yu dan Tremaine mengemukakan dua proses tambahan yang melontarkan HVS selain runtuhnya gaya pasang-surut bintang ganda akibat gangguan lubang hitam. Kedua proses tersebut adalah hampir bersinggungannya dua bintang tunggal dan interaksi tiga-benda antara sebuah bintang dan sepasang lubang hitam.
Nah, rupanya para peneliti sudah menyibak misteri asal HVS ini. Dalam laporan yang akan segera dipublikasikan oleh Astrophysical Journal Letters astronom Carnegie Institution, Alceste Bonanos dan Mercedes López-Morales, beserta rekan mereka dari Queen’s University Belfast, Ian Hunter dan Robert Ryan, menyimpukan bahwa HE 0437-5439 berasal dari galaksi Awan Magellan Besar (Large Magellanic Cloud atau LMC). Bintang tersebut dilontarkan oleh galaksi tetangga kita ini. Kesimpulan ini diperoleh setelah mengkaji kecepatan, intensitas cahaya – dan untuk pertama kalinya – komposisi kimianya, secara lebih teliti.
Dari sepuluh HVS yang ditemukan sejauh ini, HE 0437-5439 berbeda. Kelas spektrum, kelajuan, dan umur mereka konsisten dengan teori bahwa mereka dilontarkan dari pusat Galaksi. Kita tahu bahwa pusat Galaksi dihuni lubang hitam supermasif. Jika dilihat dari komposisi kimianya, bintang HE 0437-5439 juga menunjukkan bahwa bintang ini berasal dari pusat Galaksi kita. Hanya saja ini tidak masuk akal, sebab bintang tersebut mestinya memerlukan waktu 100 juta tahun untuk mencapai lokasinya yang sekarang, sementara umur HE 0437-5439 hanya 35 juta tahun.
Untuk menjelaskan paradoks umur ini, mereka berpendapat bahwa bintang ini termasuk blue straggler – bintang muda dan masif hasil merger dua bintang bermassa rendah di Galaksi kita. Kemungkinan lain adalah berasal dari LMC. Bintang-bintang di LMC diketahui memiliki kelimpahan unsur yang lebih rendah dibandingkan dengan kebanyakan bintang di Galaksi kita, sehingga kita bisa menentukan apakah suatu bintang termasuk anggota Galaksi kita atau LMC.
HE 0437-5439 bermassa sekitar 9 kali massa Matahari serta menjauhi Bima Sakti dan LMC menuju ruang antargalaksi dengan kecepatan 2.6 km per jam. Ditilik dari laju rotasinya, bintang ini berasal dari sistem bintang ganda. Pasangan bintang ganda ini mungkin pernah lewat dekat dengan lubang hitam yang massanya 1000 kali massa Matahari. Ketika salah satu bintang tertarik oleh lubang hitam, pasangannya lepas dari galaksi asalnya. Penemuan ini menjadi petunjuk pertama bahwa suatu lubang hitam masif ada di suatu tempat di LMC. Kita tunggu saja di mana lubang hitam itu rupanya berada.
Sumber:
Carnegie Institution for Science
Astrophysical Journal, vol. 634, hal. 181 (2005)
gak tau….
O…yeah,that star is lose,i guess?