fbpx
langitselatan
Beranda » Berbagi Pengetahuan Langit Belahan Bumi Selatan Bersama langitselatan.com

Berbagi Pengetahuan Langit Belahan Bumi Selatan Bersama langitselatan.com

Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata astronomi? Mungkin ada yang mengatakan’ “Wah, itu sains tuh!” atau mungkin ada lagi yang mengatakan, “Ramalin, bintang gue dong!” Dari pengalaman kami selama bergelut di bidang astronomi, pernyataan kedua adalah yang paling sering kami temui. Kebanyakan masyarakat Indonesia mempersepsikan astronomi dengan peramalan nasib manusia, padahal hal tersebut “dipelajari” dalam astrologi. Kedua hal tersebut yaitu astronomi dan astrologi merupakan dua hal yang berbeda.

ls-logoLantas apa astronomi itu? Nah, coba ketika selepas Matahari terbenam, sempatkanlah kamu untuk keluar rumah dan memandang langit. Jika langit cerah, kamu akan menemukan banyak benda langit yang berkelap-kelip yang kita kenal sebagai bintang. Di bagian langit yang lain ada benda langit yang cahayanya relatif tidak berubah yang kita kenal sebagai planet. Benda-benda ini merupakan sebagian benda-benda langit yang diamati dan diteliti dengan berlandaskan ilmu sains yang dipelajari dan dipahami di Bumi. Temperatur bahkan komposisi kimia suatu bintang, dapat diketahui “hanya” dari bekal informasi cahaya yang diterima pengamatnya. Itulah astronomi. Sebuah ilmu yang mengasah pola berpikir abstrak dan mengembangkan imajinasi karena pengamatnya hanya bisa melihat cahaya benda langit tersebut tanpa bisa menyentuhnya.

Komunitas langitselatan memberikan informasi astronomi dalam bentuk blog, buletin, dan kegiatan-kegiatan pengamatan benda langit tanpa teropong maupun menggunakan teropong bintang. Kegiatan pengamatan benda langit ini dikenal dengan istilah star party. Di bulan Juli, benda-benda langit yang terlihat antara lain bulan, bintang-bintang, planet-planet, dan sesekali melesatlah meteor. Selepas Matahari terbenam, Venus dan Saturnus menjadi objek penghias langit di sebelah Barat diikuti oleh Jupiter di sebelah Timurnya. Semakin sedikit polusi cahaya, semakin banyak objek langit yang terlihat. Di kota-kota besar dengan tingkat polusi cahaya yang tinggi, bulan, beberapa bintang terang, dan planet-planet terang masih dapat diamati. Sayangnya, pita galaksi Bimasakti yang pusatnya terletak di rasi Sagitarius tidak akan teramati oleh mata kita. Cahaya kota yang terang “mengalahkan” keanggunan rona-rona cahaya pita galaksi Bimasakti yang memang cukup redup ini.

Ingin ngamat bareng dan berdiskusi bersama kami, langitselatan mewadahinya dengan serangkaian kegiatan kepada masyarakat pencintanya agar bisa melihat objek-objek langit ini dipandu oleh mereka yang belajar astronomi secara formal. Salah satu kegiatannya adalah star party yang baru saja dilaksanakan pada 7 Juli 2007 di roof top Hotel Mitra Bandung. Mengapa harus di atap hotel? Ngeri dong! Di kota-kota besar, menemukan tempat yang memiliki medan pandang luas cukup susah. Jika kita mengamat di atap suatu bangunan, pengamatan kita tidak akan terhalang gedung-gedung sehingga objek-objek langit dapat kita amati mulai dari terbit hingga terbenamnya di horizon (kaki langit). Tentunya jika cuaca cerah, tidak hujan ataupun berawan.

Pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2007 nanti, acara serupa juga akan dilaksanakan di SPD (Stasiun Pengamat Dirgantara) Tanjungsari di daerah Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan yang kami beri nama “Astronomical Gathering: Southern Sky Star Party 2007” ini merupakan hasil kerjasama antara langitselatan, Himpunan Mahasiswa Astronomi (Himastron) ITB, dan LAPAN (Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional). Selain sebagai ajang diskusi tukar pengalaman antar berbagai komunitas astronomi (khususnya amatir) se-Indonesia, jaringan kerja diharapkan terbentuk sehingga dapat “mengompori” pembentukan komunitas serupa di daerah-daerah lain. Kegiatan ini dilengkapi juga dengan kegiatan workshop astronomi untuk anak-anak. Tak lupa star party diadakan pada malam harinya. Beberapa kegiatan di atas merupakan titik awal untuk dilaksanakannya kegiatan-kegiatan berikutnya.

Komentar masyarakat umum ataupun pertanyaan lugu anak-anak cukup sering kami dengar, ”Kok manusia di Bumi ‘jahat’ yah? Pluto kok dipecat sebagai anggota planet dalam Tata Surya kita?” Di sinilah fungsi langitselatan untuk memberikan informasi dan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan masyarakat.

tulisan ini telah dimuat dalam rubrik Tentang, Media Indonesia, Rabu 11 Juli 2007

Avatar photo

Aldino Adry Baskoro

Alumnus astronomi ITB yang saat ini berprofesi sebagai pendidik di sekolahalam Minangkabau dan penulis di langitselatan.

2 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • eh buat para pembaca yang terhormat, sebenarnya aku adlah seorang yang sangat tertarik dengan astronomi, sejak masih TK aku seneng banget ngelihat langit. but, selama ini aku hanya bisa mengamati lewat mata telanjang aja. sebenarnya aku pengin banget ngelihat luar angkasa dengan menggunakan teropong walo cuma sederhana. tapi sayang seribu sayang di kotaku Ponorogo Jawa Timur (KOTA REYOG) ngak ada fasilitas untuk ngelihat luar angkasa pake teropong. terus aku pernah baca di langit selatan ini jalo teropong itu harganya ada yang murah, tapi jujur aja walaupun murah aku tak akan kuat buat beli. So kalo ada pembaca yang punya teropong yang sudah usang tapi masih bisa dipake boleh donk tak manfaatin? kalo ada hub aku di emai ku: [email protected]
    sebelumnya Thank’s Banget