fbpx
langitselatan
Beranda » Penemuan Sistem Planet Terkecil oleh Kepler

Penemuan Sistem Planet Terkecil oleh Kepler

Kepler kembali mengejutkan dunia dengan penemuan planet-planetnya!  Ia tidak sekedar menunjukkan mampu menemukan planet-planet di bintang lain melainkan juga menunjukan kalau ia mampu untuk mendeteksi planet yang bahkan lebih kecil dari Bumi dan menunjukkan betapa sistem keplanetan yang ada di Galaksi Bima Sakti sangat beragam!

Ilustrasi sistem keplanetan KOI-961. kredit : NASA/JPL-Caltech

Tiga planet ditemukan Kepler sedang mengitari bintang tunggal bernama KOI-961, bintang katai merah redup yang berada 130 tahun cahaya dari Bumi. Yang menarik sistem keplanetan di KOI-961 ini memiliki kemiripan skala dengan  sistem Jupiter dan satelit-satelitnya.  Artinya, planet di sistem ini memiliki ukuran yang kecil. Dan memang demikian. Ketiga planet di sistem KOI-961 ini memiliki ukuran 0,78, 0,73 dan 0,57 kali radius Bumi, dengan yang terkecil memiliki ukuran hampir sama dengan Mars.

“Inilah sistem “tata surya” terkecil yang pernah ditemukan sampai saat ini dan inilah bukti keragaman sistem keplanetan di galaksi kita”, kata John Johnson kepala penelitian dari Exoplanet Science Institute milik NASA di California Institute of Technology, Pasadena.

Perbandingan sistem Jupiter dan sistem KOI-961. kredit : NASA/JPL-Caltech

Sistem Planet KOI-961
Ketiga planet di sistem KOI-961 diduga merupakan planet batuan seperti halnya Bumi, tapi ketiganya memiliki orbit yang lebih dekat denga bintang induknya. Dengan jarak yang dekat, ketiga planet ini akan sangat panas untuk bisa berada dalam zona laik huni, tempat dimana air dalam wujud cair bisa ada.

Dari 700 lebih exoplanet yang sudah ditemukan sampai saat ini, hanya segelintir yang kita ketahui merupakan planet batuan dan lebih sedikit lagi yang berada di dalam zona laik huni. Mengapa penting mencari yang ada di zona laik huni? Tentu tak lain dan tak bukan karena keingintahuan manusia untuk menemukan kembaran Bumi di luar sana.

Setelah awal tahun 2011 Kepler mengumumkan 1200 kandidat planet yang ia temukan, dalam rentang satu tahun kandidat-kandidat tersebut pun mulai dikonfirmasi dengan hasil yang menakjubkan. Beragam sistem ditemukan dan Kepler menyajikan kepada manusia kalau ia memang dapat diandalkan untuk mencari planet-planet mungil seperti Bumi.

Penemuan planet seukuran Mars menjadi catatan rekor tersendiri bagi Kepler yang memberi petunjuk masih banyak sekali planet batuan di sekitar kita.

Konfirmasi Planet di Katai Merah
Wahana Kepler didedikasikan untuk bertugas memonitor lebih dari 150000 bintang, mencari perubahan yang sangat kecil seperti kedipan sesaat pada kecerlangan bintang yang disebabkan oleh planet yang sedang melintas atau transit di depan wajah sang Bintang. Transit yang tampak adalah saat planet melintas di depan bagian bintang yang berhadapan dengan Kepler.  Untuk bisa menentukan bahwa yang dilihat adalah sebuah planet, dibutuhkan 3 kejadian transit untuk bisa memverifikasi sinyal yang didapat tersebut. Dan setelah itu harus dilakukan pengamatan lanjutan dengan menggunakan teleskop landas Bumi untuk bisa mengkonfirmasi penemuan tersebut.

Untuk ketiga planet di sistem KOI-961 tersebut, pengamatan landas Bumi dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh astronom dari California Institute of Technology di Pasadena. Tim ini menggunakan data yang dirilis Kepler dan kemudian melakukan pengamatan dari Observatorium Palomar, San Diego dan dari Observatorium W.M. Keck di puncak Mauna Kea, Hawaii. Pengukuran yang mereka lakukan ternyata justru merevisi ukuran planet dari dugaan awal.

Ketiga planet ini juga berada sangat dekat dengan bintangnya dan hanya membutuhkan waktu kurang dari dua hari untuk mengitari sang bintang. Bintang KOI-961 sendiri merupakan bintang katai merah dengan diameter hanya 1/6 dari siameter Matahari atau 70% lebih besar dari Jupiter.

Bintang katai merah merupakan jenis bintang yang umum terdapat di galaksi Bima Sakti dan penemuan ketiga planet batuan ini menjadi indikasi kalau galaksi bisa dipenuhi planet-planet batuan serupa.

Sistem seperti ini bisa ada dimana-mana dan akan menjadi tantangan baru bagi para pemburu planet untuk bisa menemukannya. Siapa tahu satu diantaranya adalah si kembar Bumi.

Sumber : NASA

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

5 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini