fbpx
langitselatan
Beranda » Unsur Kehidupan dan Badai di Planet Asing

Unsur Kehidupan dan Badai di Planet Asing

Keingintahuan, mimpi dan harapan untuk menemukan kehidupan cerdas lainnya terus membawa manusia dalam pencarian ke sudut-sudut alam semesta. Apakah pencarian itu tanpa hasil? Tidak juga. Tahun lalu penemuan planet layak huni di bintang Gliese 581 membawa kita pada paradigma baru akan keberadaan planet yang memiliki air di luar Tata Surya. Mengapa air? Ini tak lepas dari pentingnya air sebagai unsur kehidupan di Bumi. Karena tentunya pencarian kehidupan akan selalu mengacu pada kehidupan di Bumi.

Tanda adanya badai terdeteksi oleh astronom. Kredit : NASA/JPL-Caltech/T. Pyle

Kali ini para astronom kembali mendeteksi keberadaan air bahkan juga kemungkinan tanda cuaca di sebuah planet nun jauh di luar Tata Surya. Planet gas raksasa yang tengah diamati itu mengorbit bintang yang berada 63 tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Diperkirakan planet asing tersebut memiliki karbon dioksida dan metana di atmosfernya.

Berdasarkan model teoritis, air merupakan molekul paling berlimpah di alam semesta. Nah, tentunya molekul air akan mudah terbentuk dalam atmosfer planet. Sayangnya ternyata tidak semudah itu. Saat pengamatan pertama dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan air di spektrum atmosfernya. Jejak awal air di atmosfer memang sempat dikenali tahun lalu pada planet ini dan exoplanet lainnya. Namun saat itu data yang ada masih ambigu. Bukti baru kembali dimunculkan setelah spektrum yang ada memperlihatkan dengan sangat jelas keberadaan air di atmosfer planet tersebut.

Planet ini termasuk kategori planet “hot Jupiter” – sebuah planet gas raksasa yang mengorbit sangat dekat ke bintangnya dibanding Jupiter ke Matahari. Karena itu planet yang juga dikenal sebagai planet HD 189733b ini lebih panas dari pada Jupiter. Pengamatan pada HD 189733b dilakukan dengan menggunakan metode “gerhana pada saat kontak awal” untuk mengeliminasi cahaya bintang induk dan merekam cahaya si planet.

Dengan metode ini, astronom harus merekam cahaya kedua objek tersebut baru kemudian dikurangi dengan spektrum cahaya bintang yang diambil saat planet berada di baliknya. Carl Grillmair dari Spitzer Science Center menggunakan spektograf infra merah pada Spitzer Space Telescope untuk mengamati planet HD 189733b. Pengamatan dilakukan pada panjang gelombang infra merah menengah, area spektrum dimana tanda molekul air akan mudah dikenali dengan jelas. Hasilnya, tak pelak lagi tampak keberadaan uap air disana.

Langit Berawan
Tapi mengapa pada saat pertama kali diteliti tidak tampak jelas keberadaan air pada spektrum HD 189733b? Mengapa bisa ada perubahan seperti itu?

Perubahan mungkin saja terjadi karena perubahan awan pada lapisan atmosfer teratas planet tersebut. Diprediksi terjadi badai yang dahsyat atau cuaca yang sangat buruk disertai angin ribuan mil perjam yang membentuk awan tinggi di atmosfer dan menyembunyikan tanda keberadaan air pada awan yang lebih rendah.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan Januari 2020

Saat ini masih belum bisa dipastikan apa yang terjadi dengan data yang ada. Namun penjelasan yang menyertakan perubahan cuaca ini sangat memungkinkan dan memberi kegembiraan baru. Bayangkan jika ini benar, kita baru saja mendapat petunjuk laporan cuaca dari dunia baru yang berada jauh dari Tata Surya.

Menurut Adam Burrows dari Princeton University, pertanyaan-pertanyaan yang ada diharapkan akan memperoleh jawaban dari data baru yang akan datang bulan depan. Diharapkan data tersebut bisa mengkonfirmasi apakah memang yang dilihat adalah pola pertama dari cuaca di exoplanet ataukah perbedaan itu muncul dari perbedaan cara pengambilan data.

Tanda Kehidupan
Air.. memang merupakan satu di antara 4 unsur kimia yang mengindikasikan sebuah planet masuk dalam kriteria layak dihuni. Tiga unsur lainnya adalah karbon dioksida, metana, dan oksigen. Dari ke-4 unsur tersebut, 3 di antaranya telah ditemukan di atmosfer HD 189773b. Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan tanda keberadaan oksigen. Bahkan tanda keberadaan oksigen memang belum ditemukan di exoplanet manapun.

Bagaimana kalau oksigen ditemukan di HD 189733b, akankah ada kehidupan di sana? Bukankah ke-4 unsur kimia yang mendukung kehidupan sudah lengkap? Seandainya di sana ada oksigen, planet HD 189733b masih tidak memungkinkan untuk memiliki kehidupan yang mirip dengan Bumi. Ini disebabkan karena planet ini terlalu panas untuk bisa memiliki kehidupan. Seandainya terbentuk pun kehidupan itu tidak akan bertahan lama.

Namun keberhasilan mendapat spektra molekul penunjang kehidupan tetap merupakan sebuah kemenangan. Dan metode yang sama akan dapat diterapkan untuk mempelajari atmosfer planet batuan yang serupa Bumi, yang justru memungkinkan untuk memiliki kehidupan di dalamnya. Tapi untuk mencapai titik tersebut, dibutuhkan peralatan yang lebih besar dan lebih baik.

Sumber : Nature

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • > Ini disebabkan karena planet ini terlalu panas untuk bisa memiliki kehidupan.

    Ma’af kalo pertanyaan saya tergolong newbie. Planet itu terlalu panas, panasnya seberapa? Kalo memang sangat panas, katakan di atas 100 C, kenapa masih ada air di permukaannya. Bukankah suhu yg tinggi gak memungkinkan terbentukan H2O dalam bentuk cair?