Planet
Penelitian terbaru dari Jepang berhasil menguak misteri mengapa Uranus menggelinding serta bagaimana satelit dan cincin planet es ini terbentuk.
Sepanjang ingatan penulis sebagai pecinta Astronomi, planet Jupiter memegang hampir semua rekor keplanetan di Tata Surya: planet terbesar, planet dengan jumlah satelit terbanyak, planet dengan sistem badai yang bertahan ratusan tahun, dan sejenisnya. Namun, temuan para ilmuwan dari Carnegie Institution of Science (Carnegie Science) telah menurunkan Jupiter dari tahta planet dengan satelit terbanyak. Mari kita sambut sang jawara Satelit Terbanyak yang baru: Saturnus!
Jika kamu tinggal di Mars, maka kamu bisa menyaksikan dua gerhana Matahari dari dua satellit berbeda di planet merah itu, seperti yang disaksikan Curiosity.
Ruang angkasa, meskipun terlihat kosong, sebenarnya memiliki banyak debu yang beterbangan di dalamnya. Dalam situasi tertentu (seperti pencitraan obyek ruang angkasa) debu dapat sangat mengganggu, namun dalam situasi lain sangat bermanfaat untuk mempelajari banyak hal, seperti sejarah Tata Surya. Ketika “mengayak” debu-debu antariksa inilah, para ilmuwan menemukan dan mempelajari fenomena cincin debu di orbit planet.
Para astronom berhasil menemukan objek terjauh di Tata Surya! Objek ini berada pada tepi luar Tata Surya, atau tepatnya area pertemuan angin Matahari dan medium antarbintang. Jaraknya 18 miliar kilometer atau sama seperti jarak Voyager 2 saat ini.
Jauh di tepi Tata Surya, di luar orbit Neptunus, sebuah planet katai baru berhasil ditemukan. Bola es ini dijuluki Goblin a.k.a 2015 TG387
Telah enam belas purnama berlalu (termasuk dua gerhana bulan total!) semenjak tulisan terakhir langitselatan tentang misi Juno. Selama itu pula, Wahana Juno telah menyelesaikan delapan perijove atau delapan putaran terbang lintas di atas planet Jupiter.
Ada air di Bulan. Air yang sudah lama dicari oleh para astronom ini tersimpan di kawah gelap dan dingin pada kutub Bulan.
Ada danau air asin di bawah permukaan Mars! Tak cuma itu. Air yang ada di danau tersebut masih berwujud cair. Satu langkah lagi untuk menjejak kemungkinan kehidupan di Mars.
Oposisi Mars akhir Juli merupakan saat yang tepat untuk mengamati planet merah ini lebih dekat. Akan tetapi, badai debu yang sedang menyelubungi Mars akan menyembunyikan fitur permukaan planet merah tersebut!
Curiosity menemukan molekul organik di batuan Mars dan variasi kandungan metana di atmosfer Mars yang tipis, ketika musim berganti.
Pluto bisa jadi bukan planet katai melainkan sebuah komet raksasa. Teori ini merupakan model kosmokimia yang dibangun untuk menelusuri pembentukan Pluto dengan data yang dikirim Wahana New Horizons dan Rosetta.
Tak lama lagi, New Horizons akan memperlihatkan cakrawala baru dari tepi Tata Surya sebelum misinya berakhir pada tahun 2021. Wahana Antariksa NASA yang berhasil menyambangi Pluto ini pada akhirnya akan bertemu dengan 2014 MU69, objek Sabuk Kuiper lainnya yang jarak tempuhnya ~1,5 miliar km dari Pluto.
Ada beberapa orang yang berpikir bahwa Bumi terlihat datar. Buktinya, saat kita memandang ke horison, tidak terlihat bentuk lengkungan layaknya yang ada pada bola.