Ada planet baru di Tata Surya dan ia berada jauh di bagian terluar Tata Surya di awan Oort. Itulah berita yang dicetuskan oleh duo ilmuwan yang berkecimpung dalam dunia keplanetan dari University of Lousiana-Lafayette.
Komet
Lintang kemukus dini hari adalah kosakata yang menanjak pasca sastrawan besar Ahmad Tohari menabalkannya dalam triloginya yang terkenal, Ronggeng Dukuh Paruk.
Kala sebagian dari kita mencemaskan perilaku Matahari yang kian meningkat dan berujung pada aktivitas badai Matahari besar–besaran pada Desember 2012 kelak yang berpotensi memicu kiamat di Bumi, mitos yang berkembang menjadi urban legend padahal dari sisi fisika Matahari dan astronomi tidak memiliki bukti kuat, badai dalam jenis lain justru benar–benar terjadi di Matahari.
Menjelang pergantian tahun 2010 ke 2011, pada tanggal 26 Desember lalu, Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) milik ESA/NASA berhasil menemukan kometnya yang ke 2000.
Komet Hartley 2 kini mulai meninggalkan kita untuk kembali berkelana menyusuri orbitnya menuju bagian tata surya yang dingin membekukan.
“Kayak ayam goreng…”, begitulah kata–kata yang langsung tercetus dalam benak saat menyaksikan citra demi citra hitam putih yang tersaji di layar. Bukan, ini bukan bagian dari demam Upin–Ipin si kembar penggemar ayam goreng dari tanah seberang yang sedang menyihir dunia anak–anak Indonesia.
Dua pengamat langit dari Jepang berhasil menemukan komet baru di konstelasi Virgo. Kaoru Ikeya dan Shigeki Murakami, merupakan 2 astronom amatir Jepang ini berhasil menemukan komet yang kemudian diberi nama Ikeya- Murakami atau C/2010 V1 melalui pengamatan visual.
Di bulan Oktober, para pengamat langit berkesempatan untuk menikmati indahnya komet Hartley 2 kala ia mengalami pertemuan terdekat dengan Bumi. Tak hanya itu, wahana Deep Impact/ EPOXI juga berencana akan bertemu dengan inti komet tersebut di bulan November.
Sebuah komet yang baru saja ditemukan oleh pemburu komet asal China Bo Zhou pada tanggal 19 Oktober 2010 dalam citra yang diambil coronagraph SOHO, tampak sedang menyelam menuju Matahari.
Tanggal 20 Oktober 2010, komet 103P/ Hartley 2 akan melintas cukup dekat dengan Bumi pada jarak 0,12 SA. Pada saat inilah kesempatan bagi para pengamat langit untuk menikmati komet yang satu ini. Kendalanya adalah sinar Bulan yang berada pada fasa jelang purnama sehingga akan membuat langit menjadi terang.
Di bulan Oktober 2010 ini, sebuah komet akan nampak di langit malam. Komet periodik 103P/Hartley 2 ini merupakan komet kerdil yang masih muda dengan diameter inti komet janya 1,14 km.
Komet, bintang berekor yang satu ini jelas membawa ketertarikan tersendiri bagi pengamat langit. Kali ini, komet baru yang ditemukan tahun lalu tersebut akan tampak di langit malam dan terlihat bahkan oleh mata bugil? Menarik? Jelas!
Apakah ada komet es yang besar menghantam Neptunus dua abad lalu? Inilah gambaran yang muncul dari hasil pengukuran terakhir gas di atmosfer si planet biru raksasa.
Para ahli Matahari dari University of California, Barkeley, menjadi saksi mata sekaligus pemotret pertama dari kisah tabrakan komet dan Matahari, dengan menggunakan STEREO kembar milik NASA. Para saksi mata dari Space Sciences Laboratory UC Barkeley juga berhasil melacak jejak komet saat ia mendekati Matahari dan memberikan estimasi waktu dan lokasi terjadinya tabrakan.
Tahun 1996, seorang bocah laki-laki di China melihat sesuatu lewat eyepiece teleskop kecilnya. Sesuatu yang mengubah seluruh hidupnya. Yang ia lihat saat itu adalah sebuah komet dengan nyala yang indah, terang dan mengepulkan asap pada ekornya.