langitselatan
Beranda » Supernova Baru di Galaksi Kembaran Bimasakti

Supernova Baru di Galaksi Kembaran Bimasakti

Dini hari 14 Juli 2025, teleskop GOTO Utara di La Palma menemukan supernova baru di galaksi spiral NGC 7331. 

Galaksi spiral NGC 7331 di rasi Pegasus yang dipotret oleh Robin Lim dan Wijaya Sukwanto dari Trevinca Skies Remote Telescope, Spanyol. Foto ini memperlihatkan NGC 7331 sebelum dan sesudah ada supernova. Kredit: Robin Lim dan Wijaya Sukwanto/Trevinca Skies Remote Telescope

Perkenalkan, supernova SN 2025rbs, ledakan bintang yang menampakkan diri dan dipotret oleh teleskop GOTO Utara. Teleskop GOTO (Gravitational-wave Optical Transient Observer) merupakan jaringan teleskop optik yang bertujuan untuk menangkap padanan peristiwa gelombang gravitasi dalam panjang gelombang visual. 

Sesuai namanya, rangkaian teleskop ini berburu cahaya yang lahir dan mati dalam hitungan hari. Kita mengenalnya sebagai objek transien, benda langit yang tidak tetap cahayanya, muncul dengan tiba-tiba dan berangsur-angsur menghilang kembali. Di antaranya adalah ledakan bintang yang kita kenal sebagai supernova. 

Saat supernova terjadi, maka area yang tadinya gelap atau hanya ada bintang redup akan mengalami peningkatan kecerlangan secara tiba-tiba. Sangat terang tapi juga tidak bertahan lama. Dalam waktu beberapa minggu bahkan mungkin beberapa bulan, kecerlangannya akan meredup dan hilang tanpa jejak.

Kali ini, Teleskop GOTO Utara yang sedang memindai langit, menangkap peningkatan kecerlangan dibanding malam sebelumnya. Peningkatan cahaya ini secara otomatis terkirim ke Transient Name Server (TNS) dengan kode AT 2025rbs.

Kemunculan objek baru dengan kecerlangan 17 magnitudo ini tentu saja menarik perhatian para pengamat di berbagai belahan dunia.  Meskipun kecerlangan ini sangat redup untuk mata telanjang, tapi tidak demikian untuk teleskop-teleskop amatir. 

Tujuannya satu: Mengonfirmasi kehadiran objek terang tersebut dan tentu saja mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Empat belas jam dari saat ditemukan, Virtual Telescope Project mengamati AT 2025rbs. dengan Teleskop Elena 17 inci. Kali ini  AT 2025rbs sudah mengalami peningkatan kecerlangan dengan magnitudo 14 dan masih terus mengalami peningkatan sampai kisaran magnitudo 11. Analisis spektrum mengonfirmasi kalau objek ini merupakan supernova Tipe Ia. Nama resminya pun terbit: SN 2025rbs.

Tanggal 25 dan 26 Juli 2025, duo astrofotografer Indonesia, Robin Lim dan Wijaya Sukwanto, memotret supernova SN 2025rbs dengan teleskop Planewave CDK-17 dari Trevinca Skies Remote Telescope, Spanyol. Hasil foto tersebut ditampilkan di laman ini, menjadi bukti kehadiran kembang api kosmik baru di rasi galaksi spiral NGC 7331. Galaksi yang jaraknya 40 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Pegasus. 

Dalam foto yang disajikan di laman ini, tampak perbandingan antara foto terbaru dengan supernova dan foto galaksi spiral NGC 7331 saat supernova belum terjadi. Foto galaksi NGC 7331 tanpa supernova ini juga dipotret oleh Robin Lim dan Wijaya Sukwanto pada tanggal 20 Desember 2024 dengan teleskop yang sama dari Trevinca Skies Remote Telescope di Spanyol.

Galaksi spiral NGC 7331 kerap dianggap kembaran Bimasakti karena ukuran dan struktur spiralnya yang mirip. William Herschel menemukan galaksi ini pada tahun 1784 dan sejak itu galaksi ini telah menampilkan beberapa supernova (1959D, 2013bu, 2014C) sebelum SN 2025rbs bergabung.

Diklasifikasikan sebagai Supernova tipe Ia, SN 2025rbs berasal dari ledakan termonuklir bintang katai putih yang menjadi bagian dari sistem bintang ganda. Jadi, di dalam sistem bintang ganda tersebut, bintang katai putih akan mendapatkan sumbangan atau tepatnya aliran massa dari bintang pasangannya sampai suatu waktu massa bintang katai putih mencapai massa 1,4 massa Matahari atau yang dikenal sebagai batas Chandrasekhar. 

Ketika bintang katai putih mencapai massa 1,4 massa Matahari, bintang akhirnya meledak dan menghasilkan supernova tipe Ia.

Keberadaan supernova Tipe Ia sangat penting bagi para astronom. Kecerlangannya yang hampir seragam menjadikannya sebagai lilin penentu jarak di Alam Semesta. 

Itu artinya, kehadiran SN 2025rbs bukan sekedar menceritakan kematian bintang melainkan melahirkan jejak informasi lilin penentu jarak di Alam Semesta, sebelum akhirnya pudar tanpa jejak. 


Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

Kanal LS

Toko LS
tanya LS

Paling Banyak Dicari

Fenomena Langit Bulan Desember 2025
Jambore Nasional Klub Astronomi 2024
Tahun Cahaya: Satuan Waktu atau Jarak?
Seperti Apa Bentuk Supernova?
Fenomena Langit Bulan November 2025
Fenomena Langit Bulan Oktober 2024

Langanan LS