Satelit bertindak seperti penjaga Bumi. Satelit-satelit yang mengitari planet kita berperan penting dalam menjaga Bumi dan meningkatkan kehidupan sehari-hari kita, mulai dari mengamati daratan, laut, bentang alam, dan pola cuaca hingga membantu komunikasi dan sambungan seluler.

Citra-citra yang dipotret satelit mengandung banyak sekali informasi. Baru-baru ini, saat mengamati citra-citra Bumi yang dipotret satelit cuaca Himawari-8 dan Himawari-9, tim yang terdiri atas ilmuwan-ilmuwan internasional menemukan “wajah yang tak asing” mengintip dari balik planet kita.
Venus, planet terpanas di Tata Surya, diam-diam telah berpose di foto-foto Bumi yang dipotret satelit selama hampir 10 tahun. Inilah momen eureka atau momen “Aha!” para astronom karena mereka menemukan cara baru untuk melacak cuaca Venus selama dasawarsa terakhir. Ini durasi pengamatan terpanjang untuk saat ini!
Venus diselimuti atmosfer tebal. Namun, kondisinya tidak senyaman planet kita karena mengandung banyak sekali karbon dioksida dan awan asam sulfat yang tebal. Dengan kondisi seperti ini, di Venus sangatlah panas! Mengamati Venus dari permukaan Bumi dan luar angkasa tidaklah mudah karena atmosfer Bumi, tutupan awan, dan cahaya matahari dapat mengganggu pengamatan. Sementara itu, pengamatan-pengamatan dari luar angkasa dahulu juga terbatas oleh waktu yang memungkinkan untuk mengamati Venus dan oleh “warna cahaya” yang bisa dipakai. Di sinilah satelit cuaca sangat membantu.
Dengan menyelidiki citra-citra Himawari-8 dan Himawari-9, tim ini menemukan 437 penampakan Venus sebagai titik kecil. Meskipun kecil, titik ini dapat mengungkap detail-detail perubahan cuaca dan temperatur di atmosfer Venus dari tahun ke tahun. Tim menemukan temperatur banyak berubah di sekitar waktu matahari terbit di Venus. Para ilmuwan yang tergabung dalam tim berpendapat bahwa perubahan ini berkaitan dengan gelombang planet. Seperti gerakan air di dalam gelas ketika diaduk, gelombang planet disebabkan oleh rotasi planet dan menggerakkan udara dan lautan dengan pola berbentuk lingkaran. Gerakan inilah yang mempengaruhi cuaca di sana.
Para ilmuwan kini aktif mencari peluang menggunakan satelit-satelit cuaca sebagai tambahan “mata” untuk mengamati atmosfer planet dari ruang angkasa. Apakah upaya ini akan mengungkap lebih jauh rahasia-rahasia Tata Surya kita? Hanya pengamatan-pengamatan di masa depan yang bisa menjawabnya.
Fakta Keren
Tahukah kamu kalau Himawari dalam bahasa Jepang berarti bunga matahari? Satelit-satelit ini dapat melihat cahaya dalam berbagai panjang gelombang. Ada 16 jumlahnya, artinya 16 warna! Satelit-satelit itu memiliki medan pandang yang lebih besar dari Bumi sehingga memungkinkan untuk menyelipkan beberapa objek luar angkasa lainnya ke dalam frame.Â















Tulis Komentar