Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari akan menjadi gerhana pertama dari 4 gerhana bulan penumbra di sepanjang tahun 2020.
Sajian cincin Matahari di langit menjadi kado terbaik dari langit untuk mengakhiri tahun 2019. Tapi, atraksi langit belum usai. Gerhana berikutnya sudah menanti untuk diamati. Kali ini memang bukan gerhana Matahari, melainkan gerhana Bulan yang jadi pembuka seluruh rangkaian musim gerhana di tahun 2020.
Pada tanggal 11 Januari 2020, seluruh masyarakat Indonesia berkesempatan untuk menikmati gerhana bulan penumbra yang akan terjadi lewat tengah malam sampai Matahari terbit.
Tapi, jangan berharap Bulan akan menghilang dari langit. Berbeda dari gerhana bulan total maupun gerhana bulan sebagian, Bulan masih akan tampak di langit malam. Bedanya, Bulan yang tadinya terang karena sedang fase purnama, akan meredup atau mengalami penurunan kecerlangan saat terjadi gerhana.
Kalau gerhana Matahari terjadi karena Bulan menghalangi cahaya Matahari ke Bumi, maka saat gerhana Bulan, Bumi-lah yang menghalangi cahaya Matahari ke Bulan. Akibatnya tidak ada cahaya yang diterima Bulan untuk dipantulkan ke Bumi. Tapi, untuk gerhana penumbra, hanya sebagian cahaya Matahari yang terhalang Bumi. Akibatnya, pengamat di Bumi masih bisa melihat Bulan, tapi lebih redup.
Bagaimana prosesnya? Bumi bisa menghalangi cahaya Matahari ketika Bumi berada di antara dengan Matahari dan Bulan dengan konfigurasi yang sejajar.
Posisi ketiga benda yang sejajar menyebabkan terbentuknya dua kerucut bayangan Bumi. Bayangan pada kerucut terluar adalah area bayangan penumbra dimana Bumi mengahalangi sebagian cahaya Matahari untuk mencapai Bulan. Sedangkan kerucut yang ada di dalam kerucut penumbra adalah kerucut umbra dimana Bumi menghalangi seluruh cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.
Pada tanggal 11 Januari 2020, Bulan tidak akan masuk dalam umbra Bumi sehingga tidak terjadi gerhana bulan sebagian maupun total. Bulan akan berada dalam kerucut penumbra Bumi.
Akibatnya, Bumi hanya menghalangi sebagian cahaya Matahari untuk mencapai permukaan Bulan dan menutupi sebagian besar permukaan Bulan tersebut dalam bayangan Bumi. Sisa permukaan Bulan yang tidak berada dalam penumbra Bumi, akan tetap menerima cahaya Matahari secara langsung. Akibatnya saat gerhana, Bulan tampak berubah menjadi lebih gelap, atau berkurang kecerlangannya saat masuk dalam bayangan inti Bumi.
Wilayah dan Tahapan Gerhana
Gerhana Bulan Penumbra akan berlangsung selama 4 jam 4 menit 34 detik dengan kecerlangan 0,8 magnitudo. Kontak pertama Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari terjadi pukul 00:07:45 WIB dan berakhir pada pukul 04:12:19 WIB. Puncak gerhana terjadi pukul 02:11:10 WIB.
Untuk Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020, seluruh masyarakat Indonesia bisa mengamati gerhana ini. Akan tetapi, sebagian masyarakat Papua tidak bisa mengamati GBP sampai akhir karena Bulan sudah terbenam ketika fase akhir gerhana masih berlangsung. Selain Indonesia, sebagian Amerika Selatan, negara-negara di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia berkesempatan menikmati gerhana ini.
Tahapan terjadinya gerhana pada tanggal 11 Januari 2020 adalah sbb:
Waktu Indonesia Bagian Barat
Awal Gerhana : 00:07:45 WIB
Puncak Gerhana : 02:11:10 WIB
Akhir Gerhana : 04:12:19 WIBWaktu Indonesia Bagian Tengah
Awal Gerhana : 01:07:45 WITA
Puncak Gerhana : 03:11:10 WITA
Akhir Gerhana : 05:12:19 WITAWaktu Indonesia Bagian Timur
Awal Gerhana : 02:07:45 WIT
Puncak Gerhana : 04:11:10 WIT
Akhir Gerhana : 06:12:19 WIT (tidak tampak, Bulan sudah terbenam)
Sambil mengamati gerhana, kamu bisa sekaligus melihat kehadiran Mars di arah timur mulai jelang fajar saat planet merah ini sudah cukup tinggi di atas horison. Selamat berburu gerhana bulan.
Clear Sky!
berarti tadi malam dong? yah kelewatan