fbpx
langitselatan
Beranda » Rangkaian Pesan Terakhir Wahana Cassini dari Saturnus

Rangkaian Pesan Terakhir Wahana Cassini dari Saturnus

Minggu ini, dua parabola radio yang berada di Australia dan Amerika Selatan berhasil mendengar bisikan Wahana Cassini dari Saturnus.

Masing-masing parabola ukurannya setara dengan rumah yang besar. Karena itu, kedua parabola ini bisa jadi mata yang sangat sensitif untuk menerima sinyal radio yang lemah dari angkasa. Nah, keduanya kemudian diminta membantu menerima pesan terakhir yang dikirim Wahana Cassini dari Saturnus.

Foto Epimetheus, Titan dan cincin Saturnus yang dipotret Wahana Cassini. Kredit: ESA/NASA/JPL/Space Science Institute
Foto Epimetheus, Titan dan cincin Saturnus yang dipotret Wahana Cassini. Kredit: ESA/NASA/JPL/Space Science Institute

Wahana Cassini memulai perjalanannya ke Saturnus tahun 1997. Semenjak itu, ia bekerja keras untuk memperkenalkan Saturnus pada kita di Bumi, dan menjadi salah satu misi paling sukses yang berhasil mengorbit planet gas raksasa.

Dalam tugasnya, Cassini membawa serta Huygens, si penjejak yang kemudian mendarat di Titan pada tahun 2005 dan mengeksplorasi bulan Saturnus yang dijuluki Bumi purba itu.

Selama bertugas, Cassini berhasil menemukan beberapa satelit baru di Saturnus, berbagi kisah tentang Saturnus dalam foto-foto indah juga data dari Saturnus dan satelit-satelit yang mengitarinya. Cerita dari cincin Saturnus juga tak kalah menarik. Cassini berhasil mengungkap usia cincin indah tersebut.

Setelah hampir 20 tahun, Wahana Cassini harus mengakhiri misinya. Penyebabnya tentu saja karena ia mulai kehabisan bahan bakar. Sebelum bahan bakarnya benar-benar habis, Cassini melakukan tur terakhir mengitari Saturnus. Menurut rencana, Cassini akan melakukan 20 putaran pada Saturnus sebelum kemudian terbang tinggi di atas kutub utara Saturnus dan mulai terjun bebas mengarungi cincin F yang tipis di tepi cincin utama.

Cassini akan mengakhiri hidupnya terbakar di langit Saturnus dan tampak seperti meteor yang sedang melintas. Tapi, sampai saat itu, pesan dari Cassini akan terus dikirimkan ke Bumi dan melakukan perjalanan sejauh 1600 juta km untuk bisa mencapai Bumi. Pesan-pesan itu akan melintasi Jupiter dan Mars sampai kemudian diterima di Bumi.

Sinyal pertama yang dikirim Cassini di awal tahun 2017, bergerak melintasi cincin es Saturnus sebelum mencapai Bumi. Pesan ini akan menceritakan bentuk cincin maupun komponen penyusunnya. Sinyal berikut yang dikirim Cassini akan memantul dahulu di Saturnus sebelum tiba di Bumi. Mirip dengan gema.

Pesan – pesan terakhis Cassini akan sangat membantu para astronom untuk memahami cincin Saturnus yang eksotis itu maupun atmosfer planet gas tersebut. Tujuannya tentu saja agar kita bisa memahami masa lalu planet Saturnus.

Fakta menarik: Kapan tepatnya cincin Saturnus terbentuk merupakan misteri yang harus dipecahkan. Apakah cincin Saturnus terbentuk saat pembentukan planet-planet di Tata Surya, atau justru saat era dinosaurus ketika bulan-bulan es hancur berkeping-keping oleh gaya tarik Saturnus. Ternyata menurut Cassini, cincin Saturnus usianya sudah sangat tua. Cincin itu terbentuk 4,5 milyar tahun lalu bersamaan dengan kelahiran Matahari dan planet lainnya.

[divider_line]

Sumber: Dipublikasi kembali dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini