Musim gerhana di tahun 2015 diawali dengan Gerhana Matahari Total yang akan terjadi tanggal 20 Maret 2015. Sayangnya, gerhana matahari total itu tak akan dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada pada fase bulan baru saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi sehingga bayang-bayang Bulan akan jatuh ke permukaan Bumi atau dengan kata lain cahaya Matahari terhalang oleh Bulan. Tapi tidak semua area akan mengalami gerhana. Hanya area di Bumi yang dilewati oleh bayang – bayang Bulan yang akan mengalami gerhana. Bagi masyarakat yang dilewati oleh bayang-bayang inti atau umbra Bulan, maka mereka akan dapat menikmati Gerhana Matahari Total, dimana Matahari akan menghilang sejenak di balik Bulan dan siang pun berubah sesaat menjadi malam.
Pada tanggal 20 maret 2015, jalur totalitas untuk Gerhana Matahari Total pertama di tahun 2015 ini akan melintasi laut atlantik utara, laut norwegia dan laut arktik. Daratan yang akan dilintasi oleh totalitas adalah kepulauan Faroe dan Svalbard. Para pemburu gerhana saat ini sudah berada di Kepulauan Faroe maupun Svalbard untuk tidak saja menikmati gerhana matahari total, melainkan juga untuk menikmati aurora. Bahkan ada juga yang akan menikmati gerhana matahari total dari ketinggian 49000 kaki dengan menggunakan pesawat. idenya adalah untuk memburu gerhana tanpa terhalang awan.
Meskipun jalur totalitas hanya melintas area lautan, dan dua pulau akan tetapi seluruh masyarakat Eropa, sebagian Rusia, Kazakhstan, Turkmenistan, Uzbekistan, sebagian kecil Mongolia, Kyrgyztan, Georgia, Azerbaijan, sebagian kecil Iran, Irak, Yordania, Turki, Syria, Libanon, Israel, beberapa negara di Afrika Utara akan dapat menikmati Gerhana Matahari Sebagian.
Puncak gerhana total 20 Maret 2015 akan terjadi selama 2 menit 47 detik, sedangkan keseluruhan gerhana akan membutuhkan waktu 2 jam 8 menit. Gerhana Matahari Total 20 maret 2015 akan dimulai dengan gerhana sebagian ketika Bulan menutupi wajah Matahari dan kemudian memasuki gerhana total sebelum kemudian Bulan meninggalkan Matahari.
Tahapan GMT 20 Maret 2015:
Kontak pertama atau awal gerhana sebagian :Â 20 Maret, 08:42:47.6 UT
Kontak kedua atau awal gerhana total :Â 20 Maret, 09:43:56.9 UT
Maksimum: 20 Maret, 09:45:20.2 UT
Kontak ketiga atau akhir gerhana total :Â 20 Maret, 09:46:43.8 UT
Kontak keempat atau berakhirnya gerhana sebagian: 9 Maret, 10:50:18.0 UT
Untuk Waktu Indonesia bagian Barat
Kontak pertama atau awal gerhana sebagian :Â 20 Maret, 15:42:47.6 wib
Kontak kedua atau awal gerhana total :Â 20 Maret, 16:43:56.9 wib
Maksimum: 20 Maret, 16:45:20.2 wib
Kontak ketiga atau akhir gerhana total :Â 20 Maret, 16:46:43.8 wib
Kontak keempat atau berakhirnya gerhana sebagian: 9 Maret, 17:50:18.0 wib
Untuk Waktu Indonesia bagian Tengah
Kontak pertama atau awal gerhana sebagian :Â 20 Maret, 16:42:47.6 wita
Kontak kedua atau awal gerhana total :Â 20 Maret, 17:43:56.9 wita
Maksimum: 20 Maret, 17:45:20.2 wita
Kontak ketiga atau akhir gerhana total :Â 20 Maret, 17:46:43.8 wita
Kontak keempat atau berakhirnya gerhana sebagian: 9 Maret, 18:50:18.0 witaUntuk Waktu Indonesia bagian Timur
Kontak pertama atau awal gerhana sebagian :Â 20 Maret, 17:42:47.6 wit
Kontak kedua atau awal gerhana total :Â 20 Maret, 18:43:56.9 wit
Maksimum: 20 Maret, 18:45:20.2 wit
Kontak ketiga atau akhir gerhana total :Â 20 Maret, 18:46:43.8 wit
Kontak keempat atau berakhirnya gerhana sebagian: 9 Maret, 18:50:18.0 wit
Seri Saros 120
Gerhana Matahari pertama di tahun 2015 terjadi saat Bulan berada di selatan Pisces dan merupakan gerhana ke-61 dalam rangkaian gerhana keluarga Saros 120. Seluruh gerhana Matahari yang terjadi dalam rangkaian keluarga Saros 120 terjadi saat Bulan berada pada simpul turun dan bergerak ke arah utara. Rangkaian Saros 20 dimulai dengan Gerhana Matahari Sebagian di Belahan Selatan pada tanggal 27 Mei 933 dan akan berakhir dengan Gerhana Matahari Sebagian di Belahan Utara 7 Juli 2195. Durasi seri Saros 120 adalah 1262,11 tahun dan terdiri dari 71 gerhana dengan komposisi 16 GMS, 25 GMC, 4 GMH, dan 26 GMT.
Gerhana berikut yang berasal dari siklus Saros yang sama akan terjadi 18 tahun 11 hari 8 jam lagi. Maknanya adalah, kedua gerhana yang terpisah selama 1 periode saros (18 tahun 11 hari 8 jam) akan memiliki geometri gerhana yang sama.
Bagaimana Mengamati Gerhana Matahari
Jika gerhana Bulan bisa dilihat dengan mata tanpa alat, maka untuk Gerhana Matahari Sebagian kasusnya berbeda. Bulan hanya menutupi sebagian kecil permukaan Matahari. Dengan demikian, sinar Matahari masih bisa tiba di Bumi. Jika pengamat melakukan pengamatan secara langsung ke Matahari, maka akan mengakibatkan kerusakan mata. Karena itu dibutuhkan alat khusus untuk bisa melakukan pengamatan. Untuk pengamatan dengan teleskop, dibutuhkan filter Matahari yang bisa menyaring cahaya yang diterima teleskop. Demikian juga dengan kacamata dengan filter Matahari.
Tapi, tak hanya itu. alat-alat sederhana lain untuk melakukan pengamatan Matahari seperti pinhole, kekeran Venus, juga bisa dibuat sendiri dan aman digunakan untuk mengamati Matahari.
Meskipun di tahun 2015, masyarakat Indonesia tidak dapat menikmati gerhana matahari total, akan tetapi, seluruh Indonesia akan dapat menikmati gerhana matahari pada tanggal 9 Maret 2016. Gerhana Matahari Total di awal tahun 2016 akan melintasi Indonesia sehingga sebagian masyarakat akan dapat menikmati gerhana matahari total, dan sebagian lainnya dapat menikmati gerhana matahari sebagian. Untuk info gerhana matahari total 9 Maret 2016, silahkan kunjungi situs khusus kami di www.gerhana.info
Tulisan yg bagus, kak Aviv. 🙂