Pada tanggal 29 November 2014, di sela perjalanan saya saat menghadiri pertemuan di Jenewa, Swiss, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi CERN (Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire).
CERN merupakan Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir yang mengoperasikan ‘mesin penumbuk atom’ yang disebut sebagai Large Hadron Collider (LHC). Alat ini berupa terowongan berbentuk lingkaran dengan keliling sebesar 27 km, di dalam tanah dekat perbatasan Swiss-Prancis di Jenewa. Alat tersebut dibuat untuk mempelajari komponen terkecil dari materi, sehingga bisa menjelaskan bagaimana semua benda di dalam alam semesta ini bisa terbentuk.
Dalam kunjungan itu, ada pelajaran penting yang saya petik meskipun terlambat yakni, kunjungan di fasilitas CERN hanya dapat dilakukan dengan perjanjian yang dilakukan sebelum kedatangan. Tidak mengherankan karena CERN bukanlah taman hiburan seperti Disneyland atau Ancol dimana pengunjung bisa datang kapan saja untuk melakukan kunjungan.
Meskipun saya tidak bisa melakukan tur di CERN, setidaknya saya masih bisa berkeliling sejenak dan perjalanan 30 menit dengan tram dari Garre Cornavin tidak berakhir sia-sia. Di CERN terdapat sebuah auditorium, musium dan toko oleh-oleh yang bisa saya kunjungi. Maka saya pun memilih untuk melihat Globe of Science and Innovation terlebih dahulu. Bangunan berbentuk bola ini, memiliki dua ruangan, satu ruang serbaguna dan satu ruang berbentuk musium multimedia.
Salah satunya seperti yang tampak di foto, terdapat banyak bulatan-bulatan yang berfungsi sebagai layar sentuh. Setiap bulatan merupakan pertunjukan tersendiri, ada yang membahas mengenai Big Bang, ada yang membahas soal reaksi inti, ada yang membahas neutrino dan juga sinar kosmik. Asyiknya lagi, pengunjung dapat memilih jenis bahasa untuk keterangan pada tiap pertunjukan.
Selain bulatan-peraga tersebut, di dalam musium 1 ruangan tersebut terdapat 1 layar utama, dimana setiap 6 menit ditampilkan sebuah film mengenai bigbang, peran partikel sub atomik, peran CERN dalam penyidikannya serta sejarah pembuatan CERN. Film ini disajikan secara bergantian bahasa pengantarnya, bahasa Perancis dan Inggris. Perlu diakui bahwa penyajian multimedia sainsnya amat menarik! Setidaknya bagi saya.
Di bagian luar bangunan sferis ini, terdapat sebuah patung abstrak berbahan besi berlapis chrome berjudul “Wandering the Immeasurable” (Berkelana dalam Ketidakberhinggaan). Yang menarik bagi saya adalah pada sisi-sisi patung, terdapat nama-nama dan konsep-konsep imliah dari jaman jaman Mesopotamia hingga masa kini yang ditampilkan dalam bahasa aslinya. Keterangan lengkapnya dapat dibaca di berita peresmian patung Wandering the Immeasurable di situs CERN.
Dengan judul Berkelana dalam Ketidakberhinggaan, CERN memberikan perspektif perjalanan teori fisika sejak jaman dahulu sampai saat ini, dimana teori di masa kini tidak lepas dari teori yang sudah dibangun dahulu. Semuanya saling berhubungan membentuk suatu cerita ilmiah. Ibarat menenun kain, teori bagaikan benang yang ditenun membentuk kain dengan corak yang kompleks. Setidaknya ada 396 penemuan yang dirangkai dalam tugu setinggi 11 meter tersebut.
Di seberang jalan dari Globe of Science, terdapat toko oleh-oleh dan pusat pengunjung. Seharusnya tur dari CERN dimulai disini. Selain toko terdapat juga musium kecil dengan beberapa alat peraga yang non-multimedia yang menceritakan big bang, sejarah penemuan partikel sub atomik, peraga 4 gaya dasar di alam semesta (Gaya Nuklir Lemah, Gaya Nuklir Kuat, Gravitasi dan Gaya Elektromagnetik) dan beberapa peraga sejarah pembangunan LHC di CERN.
Sungguh menarik sekali.. Rasanya ingin ke sana dan melihat sendiri bagaimana rasanya berada dalam ruangan LHC itu. Hehehe