Semenjak 5 tahun yang lalu saya tidak bisa aktif dalam kegiatan astronomi amatir. Saya tidak bisa kumpul dengan teman-teman sesama astronomer amatir. Saya mencoba mencari tahu klub astronomi amatir di sekitar tempat saya tinggal sekarang. Ternyata, ada beberapa klub, salah satunya adalah Astronomical Society for Greater Hartford (ASGH).
Harftord adalah ibukota negara bagian Connecticut. Disekitar kota ini, banyak kota-kota satelit. dan kota tempat saya tinggal, Middletown, terletak 30 menit berkendara jauhnya. Sebenarnya, saya pun bisa bergabung dengan klub astronomi di New Haven, yang jarak kotanya hampir sama dengan Hartford-Middletown. Akan tetapi, ASGH memiliki keunggulan lain, yaitu ada program rutin pengamatan bintang di Observatorium Van Vleck di Wesleyan University. Kebetulan saya sedang menempuh pendidikan doktoral di kampus itu.
Singkat kata, setelah proses pendaftaran selesai, saya mendapat sepaket surat-surat dari ASGH. Paket surat tersebut diantaranya berisi, ucapan selamat bergabung, kaidah pengamatan bintang secara mendasar, dan sebuah peta bintang. Peta bintang ini berbeda dengan peta bintang yang pernah saya peroleh dari Planetarium Jakarta. Tentu saja, karena peta bintang ini menyesuaikan dengan lintang tempat kita berada. Selang beberapa minggu, saya dapat email yang berisi pemberitahuan star party. Lalu saya putuskan untuk pergi ke lokasi star party tersebut. Lokasinya sangat jauh, dan terletak di tengah hutan, jauh dari pemukiman. Lokasinya memang sangat gelap dan sangat sesuai untuk pengamatan bintang. Untungnya saya dapat pinjaman mobil untuk pergi kesana, meskipun sempat tersesat karena GPS yang mengalami sedikit kerusakan. Salah satu, anggota senior ASGH membawa beberapa teleskopnya dan mempersilahkan saya dan keluarga serta anggota lain yang hadir untuk mengamati bintang melalui teleskopnya. Saya hanya membawa binocular Celestron 15×70. Seperti lazimnya star party disini, para anggotanya membawa peralatan pengamatan, seperti teleskop dan binocular. Tidak lupa mereka juga mempersiapkan diri dengan selimut hangat dan teh hangat. Maklum suhu udara (waktu itu musim gugur) sangat dingin.
Saya juga menyempatkan diri untuk datang di acara pertemuan rutin ASGH yang diselenggarakan di planetarium SCSU (Southern Connecticut State University). Planterium SCSU berukuran tidak terlalu besar, lebih kecil daripada Planetarium Jakarta. Tempat duduknya disusun setengah lingkaran berjumlah kurang lebih 60 kursi. Pertemuan rutin ASGH diadakan setiap rabu malam minggu ketiga tiap bulannya. Berbeda dengan pertemuan HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta) yang diadakan setiap 2 minggu sekali pada hari sabtu malam. Hal ini, menurut pandangan saya, disebabkan karena akhir pekan adalah waktu bagi orang disini untuk berkumpul dengan keluarga. Sedangkan Rabu adalah hari yang cukup bagus bagi mereka, karena bukan awal pekan (yang biasanya sibuk) dan bukan di akhir pekan. Jumlah anggota yang hadir pada pertemuan rutin sekitar belasan sampai 20an orang. Mereka yang hadir kebanyakan kaum tua sekitar umur 50 dan 60an. Hanya beberapa anak muda usia 20an yang tampak pada pertemuan rutin. Hal ini disebabkan karena banyak anak muda yang menempuh pendidikan di luar kota, bahkan di luar negara bagian. Terlebih lagi, untuk mencapai tempat pertemuan, kami harus berkendara. Seperti banyak diketahui, di AS, kami tidak bisa mengandalkan trasnportasi umum karena jumlahnya sangat jarang. Nah, hal ini menyebabkan kendala bagi anak muda yang belum memiliki SIM. Kondisinya bertolak belakang dengan kondisi di HAAJ. Di HAAJ, pertemuan rutin didominasi oleh anak muda bahkan ada yang masih duduk di bangku SD (sering disebut dengan julukan recehan). Selain itu, Planetarium Jakarta juga mudah dijangkau dengan angkutan umum.
Pertemuan rutin diisi dengan rapat anggota sekitar setengah jam. Rapat ini membahas kegiatan yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan. Selain itu, setiap koordinator departemen melaporkan perkembangan kegiatan masing-masing. Setiap anggota dipersilahkan melaporkan hasil pengamatan bintang. Misalnya, seorang anggota melaporkan mengadakan pengamatan bintang disuatu sekolah dasar dan melaporkan obyek langit yang bisa dilihat pada malam pengamatan tersebut. Setelah rapat selesai dan beristirahat sebentar, acara dilajutkan dengan presentasi dari narasumber yang ahli dibidang astronomi. Kegiatan ASGH yang lain tidak jauh berbeda dengan HAAJ. ASGH juga beberapa kali membantu kegiatan science fair di kota Hartford. Selain itu, ASGH bekerjsama dengan Departemen Astronomy Wesleyan University mengadakan pengamatan bintang yang terbuka untuk masyarakat umum. Pengamatan bintang ini menggunakan fasilitas Observatorium Wesleyan University dan beberapa teleskop milik anggota ASGH. ASGH juga mengadakan workshop pembuatan lensa teleskop. Nah untuk workshop ini saya belum sempat mengikutinya. Ada juga kegiatan semacam konferensi yang disebut StarConn. Acara ini berupa seminar yang dihadiri pembicara ahli dari berbagai instansi yang berkaitan dengan astronomi. StarConn ini biasanya mempunyai tema tersendiri setiap tahunnya, misalnya untuk tahun ini temanya adalah astrobiologi.
Begitulah gambaran kegiatan klub astronomi amatir di dekat kota tempat saya tinggal. Semoga dapat bermanfaat bagi klub astronomi amatir di Indonesia baik yang sudah mapan maupun yang masih baru didirikan. Kelak suatu saat, saya bisa menjembatani kerjasama klub astronomi di Indonesia dengan klub astronomi di Amerika Serikat.
Keren infonya teman…..
terimakasih juga kawan, saya orangnya juga keren 🙂
Awesome, just invite us to enjoy the polaris someday, or visit us to enjoy the crux, also someday… 🙂
gue juga mau kl diinvite & dikasih dana
bukannya crux juga bisa dinikmati Indonesia ya.
nantikan laporan pandangan mata dari seminar StarConn tanggal 4 Juni 2011. semoga bisa ikut