fbpx
langitselatan
Beranda » Tabrakan di Planet Jupiter

Tabrakan di Planet Jupiter

Tahun lalu tepatnya tanggal 19 Juli 2009, para pengamat langit dikejutkan dengan peristiwa ditabraknya Jupiter oleh benda asing yang tak dikenal. Berbagai analisis diberikan salah satunya si penabrak ini merupakan benda setengah asteroid dan setengah komet.

Dan hampir setahun kemudian di tanggal 3 Juni 2010 pukul 20.30 UT atau 4 Juni 04.30 wib, Anthony Wesley dari Australia yang tahun lalu menjadi orang pertama yang menyaksikan tabrakan jupiter, kembali berhasil melihat tanda adanya tabrakan lain yang terjadi di Jupiter. Bekas tabrakan baru ini juga dikonfirmasi keberadaannya oleh Christopher Go dari Filipina.

Citra Jupiter yang diambil oleh Anthony Wesley, 3 Juni 2010 jam 20.30 UT. Kredit : Anthony Wesley

Lanjutan Cerita Setahun Lalu
Bersamaan dengan tabrakan baru di Jupiter, sebuah hasil penelitian juga dirilis tentang obyek misterius yang tanpa peringatan telah menabrak Jupiter tahun lalu dan menyisakan tanda gelap sebesar lautan Pasifik. Tanda ini pertama kali dilihat oleh astronom amatir Anthony Wesley dari Australia yang ditindak lanjuti oleh observatorium di seluruh dunia termasuk Teleskop Hubble milik NASA. Semuanya mengarahkan matanya pada bintik tak terduga yang tercipta di planet gas raksasa ini.

Sebelum tahun 2009, para astronom juga sudah pernah menjadi saksi hidup kejadian kosmik yang sama di bulan Juli 1994 saat lebih dari 20 potongan komet P/Shoemaker-Levy 9 (SL9) masuk dalam atmosfer Jupiter. Salah satu kebetulan yang menarik, tabrakan di tahun 2009 itu terjadi pada minggu yang sama 15 tahun kemudian.

Citra Jupiter yang diambil Hubble tahun 2009. Sebuah tabrakan misterius yang menyisakan tanda. Kredit : NASA, ESA, M. H. Wong (University of California, Berkeley), H. B. Hammel (Space Science Institute, Boulder, Colo.), I. de Pater (University of California, Berkeley), & Jupiter Impact Team

Perbandingan Citra Pengamatan
Perbandingan citra yang dilakukan dengan menggunakan citra Hubble dari kedua tabrakan (1994 dan 2009) menunjukkan kalau obyek tersangkanya adalah asteroid berukuran 500 meter. Citra yang diambil tampaknya menunjukan kondisi paling awal atau kondisi tepat sesudah terjadinya tabrakan dari sbeuah asteroid pada planet bukannya komet.

Tabrakan terus menerus yang terjadi di Jupiter mengungkapkan bahwa Tata Surya merupakan tempat yang kacau, dimana kejadian tak terduga bisa saja terjadi lebih sering. Bahkan sebenarnya untuk kasus Jupiter, diperkirakan planet gas ini akan mengalami tabrakan setiap beberapa ratus tahun sampai beberapa ribu tahun sekali. Ternyata? Dalam 15 tahun dan dalam selang 1 tahun sudah ada tabrakan yang menyisakan tanda. Walaupun survei untuk mengkatalogkan asteroid terus dilakukan, namun masih saja ada benda-benda kecil yang tidak dikenal dan muncul tiba-tiba menyebabkan terjadinya malapetaka.

Kejadian yang terjadi diam-diam dalam sepi tentunya mengejutkan karena pengamatan hanya bisa menangkap dampak setelah tabrakan terjadi. Untungnya di tahun 1994, Teleskop Hubble berhasil mengamati dan mengambil citra keseluruhan rangkaian fenomena tabrakan termasuk sifat dan asal usul si obyek penabrak sebelum terjadinya tabrakan.

Di tahun 2009, astronom Heide Hammel dari Space Science Institute di Boulder, Colo, bersama timnya berhasil melihat dan menangkap citra puing-puing hasil tabrakan dengan Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Surveys yang dimiliki Teleskop Hubble

Hasil analisa mengungkap kunci perbedaan antara kedua tabrakan (1994 dan 2009), dan memberi petunjuk untuk tabrakan 2009. Pada kejadian tabrakan tahun 1994, para astronom melihat adanya halo yang muncul di sekitar lokasi dalam citra ultra ungu yang diambil Hubble. Keberadaan halo ini merupakan bukti debu halus yang timbul dari tumbukan pecahan-pecahan komet. Citra ultra ungu yang diambil itu juga menunjukkan kekontrasan atau perbedaan yang kuat dari puing-puing yang muncul akibat tabrakan dan awan Jupiter.

Pada tabrakan tahun 2009, citra ultra ungu Hubble tidak menunjukkan keberadaan halo dan perbedaan yang muncul dari puing hasil tabrakan dan awan Jupiter memudar dengan cepat. Kedua petunjuk menunjukkan kurangnya partikel ringan yang memberikan bukti tak langsung untuk tabrakan yang terjadi oleh asteroid padat dibanding debu komet.

Bentuk lonjong dari situs tabrakan juga berbeda dari tabrakan tahun 1994, mengindikasikan obyek yang menabrak Jupiter di tahun 2009 datang dari sudut yang lebih rendah dibanding pecahan SL9. Selain itu obyek yang datang di tahun 2009 ini juga datang dari arah yang berbeda dari arah datangnya pecahan SL9.

Asteroid apakah itu?
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tabrakan di Jupiter setahun yang lalu, anggota tim Agustin Sanchez-Lavega dari University of the Basque Country di Bilbao, Spanyol, mengadakan analisa untuk mendapatkan kemungkinan orbit dari si obyek penabrak. Hasilnya diindikasi kalau si penabrak ini kemungkinan berasa dari obyek di keluarga Hilda, sabuk asteroid sekunder yang terdiri dari 1100 asteroid yang mengorbit dekat Jupiter.

Tabrakan di tahun 2009 itu sendiri memiliki kekuatan sama dengan beberapa ribu kekuatan ledakan bom nuklir standar, atau sebanding dengan tabrakan pecahan medium SL9 di Jupiter 15 tahun lalu. Pecahan terbesar yang meledak bisa memiliki beberapa kali lebih kuat dibanding seluruh ledakan nuklir yang ada di Bumi.

Noda Gelap di Wajah Jupiter
Bintik gelap yang tampak di Jupiter memang sesekali tampak muncul dalam sejarah pengamatan. Catatan pengamat Jupiter telah dipenuhi berbagai referensi dari keberadaan bintik-bintik tersebut, termasuk di dalamnya bintik putih, bintik aneh maupun bintik yang sudah dikenal dengan baik. Hanya sedikit yang bisa menjadi tanda terjadinya tabrakan pada Jupiter oleh benda lain.

Di tahun 1686, astronom Italia Giovanni Cassini meaporkan adanya bintik gelap di Jupiter yang besarnya sebesar hasil tabrakan pecahan terbesar SL9. Dan hampir 150 tahun kemudian di tahun 1834, astronom Inggris George Airy melaporkan adanya fitur gelap di sabuk selatan Jupiter yang tampak 4 kali lebih besar dari bayangan di planet yang disebabkan oleh bulan Galilean.

Kerjasama Para Astronom Amatir
Di balik semua kejadian di Jupiter, teramatinya tabrakan di tahun 2009 maupun di tahun 2010 ini menunjukkan pentingnya kehadiran dan kerja para astronom amatir. Selain itu, ini juga menunjukkan bagaimana seharusnya para astronom amatir dan profesional saling bekerjasama dalam mengamati langit malam dan menyingkap setiap rahasia di baliknya.

Sumber : Hubble, Anthony Wesley, Christopher Go

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

17 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • maksudnya planet gas itu bagaimana sih? kalo gas seperti yang orang awam seperti saya tau, kok bisa ditabrak… harusnya kan tembus, atau bagaimana mohon pencerahan!

    • Planet gas ya planet yg terbentuk dari gas, bukan dari benda cair atau padat. Sama definisi gasnya dengan definisi awam. Kalau ditabrak pun bakal tembus, tapiiii… bayangkan kalo anda sendiri disuruh menembus bola gas yg diameternya 150.000km, kira2 kapan baru tembus ya?

    • terus bintik hitam setelah tabrakan itu apa? apa gas yang terhempas karena asteroid yang nabrak tadi? berarti nanti asteroid tadi gak jatuh dan bisa terus berkecepatan dan tembus ke permukaan sebaliknya dari jupiter donk?

    • tanda hitam itu semacam luka ketika kita habis berbenturan, yg membuat pengamat tau baru terjadi tabrakan disitu.

      Jupiter itu planet gas yg berisi gas. ketika asteroid menabrak Jupiter dia bukan lagi jalan2 terus nyemplung ke dalam tp dia bergerak dengan kecepatan tinggi.

      saat ia menabrak permukaan jupiter atau lebih tepatnya menabrak lapisan astmosfer teratas Jupiter, akan tercipta fireball dan terjadi pelepasan energi yg sangat besar dan mengakibatkan si asteroid itu pecah dan meninggalkan jejak sisa pecahannya.

      dan yg pasti itu asteroid ga akan nembus permukaan sebaliknya. bahkan dia ga pernah nyampe ke lapisan dalam Jupiter. dan in fact inti jupiter merupakan inti logam dan besi.

      sama seperti kasus meteor di Bumi. ketika batuan kecil menghantam Bumi maka yg terjadi dia akan hancur dan terbakar di atmosfer.

    • nah itu penjelasan yang saya tunggu bu. berarti jupiter gak 100% gas ya bu. inti jupiter yang inti logam dan besi itu seandainya gak ada gas yang ada saat ini kira2 apa sebesar bumi atau lebih besar bu?

      • inti jupiter itu sangat kecil dan sisanya berupa molekul2 gas. intinya sendiri berdiameter 12000 km dan massa 20 kali massa Bumi. lapisan2 berikutnya merupakan hidrogen metalik tebatlnya 40000 km dan hidrogen molekul setebal 16000 km dan atmosfer ketebalannya ga apal.

        • oh, berarti inti jupiter gedean bumi dikit ya bu. tapi dengan massa sepadat itu mungkin yang menyebabkan gas2 tersebut tertarik ke jupiter (sok tau mode on). oke bu, dicatet dulu

  • Jupiter itu memang diciptakan Tuhan sebagai “tameng” bagi bumi, nggak kebayang kalo Jupiter nggak ada, pasti bumi bakal dihujani meteor2 rakasasa dari asteroid maupun komet dsb, Tuhan memang Maha Besar!

  • itu semua merupakan peringatan yang kuasa kepada kita supaya tidak lagi membuat kekacauan dimuka bumi ni,,, mudah mudahan kita semjua bisa bertobat dan kembali kejalan yang benar..

  • Boleh tanya? Lalu bagaimana astronom amatir bekerja membantu astronom professional?