Malam pergantian tahun kali ini ada yang berbeda bagi SMAN 1 Subang begitu pula dengan kami sebagai Anggota X-Cakrawala UPI (Cahyo, Deni, Teten, dan Dedi), karena malam tahun baru 2010 ini bertepatan dengan peristiwa gerhana bulan sebagian.
Klub astronomi di SMA N 1 Subang yang dibentuk dan diberi nama PEGASUS saat ini telah berhasil mewadahi minat dan hobi para siswa terhadap kegiatan astronomi. Di penghujung tahun 2009, PEGASUS mengadakan kegiatan pengamatan GBS dengan mengundang Klub Cakrawala UPI dan beberapa klub/orang penyuka astronomi lainnya.
Acara di mulai sekitar pukul 20.00 WIB di kampus SMAN 1 Subang dengan di hadiri sekitar 40 siswa dan 4 guru dari SMAN 1 Subang, sekitar 8 siswa dan 1 guru dari SMAN 3 Subang, dan 6 mahasiswa Fisika UPI anggota Cakrawala. Setelah acara di buka oleh Bapak Deni Karsa Sondana selaku Guru Pembina Klub Astronomi PEGASUS acara di lanjutkan dengan pemamaparan materi mengenai Gerhana yang disampaikan oleh Bapak Teten Sutendi (Guru SMK Taruna Mandiri, Cimahi) dengan sangat luwes. Para siswa tampak antusias saat beliau menjelaskan mengapa Gerhana Bulan tidak terjadi setiap bulan.. dan beliau pun memaparkan mitologi yang bekaitan tentang gerhana baik yang ada di Indonesia dan beberapa Negara lain.
Seharusnya acara kedua adalah pemaparan materi yang akan berlangsung secara Teleconference dari Rumania dengan pemateri Stefania Bogdan, seorang siswa SMU yang telah berhasil meraih medali perunggu dalam Olimpiade Astronomi 2008. Acara yang diharapkan dapat telaksana dengan baik ternyata tidak berjalan sesuai yang di harapkan, Stefania harus menghadiri acara keluarga yang begitu penting. Karena Stefania telah membuat dan mengirimkan presentasinya maka saya berusaha menyampaikan, dalam presentasi itu dia memberi penjelasan tentang jenis Gerhana Bulan dan cara pengamatan Gerhana. Tak hanya itu, ia juga menambahkan nilai mitologi dari Rumania. Dia menceritakan bahawa Matahari jatuh cinta paada Bulan tapi bulan menolaknya, matahari pun marah dan melemparkan sesuatu ke bulan, hingga kita melihat bulan yang penuh dengan kawah.
Tujuan lain yang di harapkan dari teleconference dengan Stefania, yaitu adanya penumbuhan motivasi diri para siswa untuk berkembang ke arah yang lebih baik yang timbul dari sharing pengetahuan mengenai model pembelajaran dan pengalaman yang sedang di lalui oleh Stefania. Sehingga para siswa akan berpikir “saya bisa seprti Stefania, bahkan lebih baik darinya!”, poinnya adalah siswa menjadi terinspirasi. Untuk mencapai poin itu pun saya akhirnya berusaha menghubungi beberapa kawan lain yang menurut saya memliki nilai plus dalam astronomi. Akhirnya saya menghubungi Mbak Avivah dari langitselatan dan Ainil dari Leiden University, yang berhasil terhubung pun hanya Mba Ainil, beliau adalah alumni Astronomi ITB yang melanjutkan S2 di Leiden University, Belanda. Keaktifan nya dalam kegiatan astronomi dan kesuksesan beliau menembus Leiden University dapat menjadi inspirasi para siswa. Akhirnya dalam sesi itu pun terjadi komunikasi yang menarik mengenai perkuliahan astronomi dan jenjang karier dalam astronomi.
Sebelum melakukan pengamatan GBS, para panitia ternyata telah menyiapkan pula perayaan Tahun baru 2010. Di lapangan Upacara kami melakukan pesta kembang api dan meniup terompet sebagai tanda tahun baru telah di depan pintu, berharap tahun ini menjadi tahun yang penuh kesuksesan bagi semua pihak. Acara tersebut begitu meriah, letupan bunga api pun menghias langit. Ada yang sengaja mengarahkan ke Bulan sehingga tercipta pemandangan langit yang indah. Acara perayaan pun di tutup dengan makan malam bersama dengan menu Nasi Liwet yang begitu menggugah selera.
Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari kami pun mulai memasang Teleskop, ada dua teleskop yang kita gunakan. Yaitu teleskop dengan system cermin (Schimdth) dengan motor dan system lensa yang keduanya merupakan pabrikan Celestron. Suasana langit sangat indah kala itu, sambil menunggu kontak GBS kami memandu para siswa untuk mengenal rasi-rasi bintang dan planet. Bulan terlihat begitu menjadi sosok penting, bagaimana tidak malam itu bulan didampingi Si Kembar (Gemini) serta dikawal oleh Sang Pemburu (Orion) dan Dewa Perang (Mars).
Akhirnya sekitar pukul 03.00 WIB pagi, bulan telah mulai memasuki daerah umbra bumi. Meski hanya sepotong kecil saja tapi terlihat perbedaan yang cukup jelas. Berbeda ketika saat memasuki daerah panumbra bumi, kontras bulan tidak cukup kentara. Tapi sayang, awan-awan mulai menguasai medan pandang kita maka sekitar pukul 04.00 pagi kita menyudahi kegiatan. Para peserta pun kembali ke kelas untuk beristirahat dan sholat. Rangkaian acara pun di tutup sekitar pukul 06.00 WIB pagi, menyisakan cerita manis bagi semua tentang malam pergantian tahun baru 2010.
Wah Nice Kang….! Aduh jadi ngiri+jadi nyesel tak ikut…. Tadinya mw ngamat di rumah ma keluarga… But sayang cuaca tak mendukung, berawan sepanjang malam…..
Pokoknya Nice lah……..
Maybe next time… xixixixixi
kita selalu mencoba total memberikan yang terbaik dalam setiap acara…
oposisi Mars ngamat ga yo?
Pengennya ngamat Mba Vie… tapi aku maunya di UPI… katanya ada teleskop baru.. pengen jajal euy… udah dipake waktu GBS kemarin..
Oya gimana dah coba tawarin pengamatan bareng ga ke Cakrawala.. coba lewat Pa Agus Fany atau Pa Nanang..
Emmm boleh tuh……..