fbpx
langitselatan
Beranda » Molekul Organik Ditemukan di Exoplanet

Molekul Organik Ditemukan di Exoplanet

Jauh di luar Tata Surya, telah ditemukan sekitar 400 exoplanet. Pertanyaan menarik yang muncul, apakah mungkin ada planet yang bisa mendukung kehidupan? kalaupun ada apakah di sana ada kehidupan?Para peneliti NASA berhasil mendeteksi senyawa kimia organik di planet gas yang sangat panas.  Namun demikian, planet gas ini bukanlah planet yang dapat dihuni meskipun ia memiliki komponen kimia yang jika ditemukan di planet batuan di masa depan, maka planet itu bisa mengindikasikan adanya kehidupan.

atmosfer exoplanet. kredit : NASA
atmosfer exoplanet. kredit : NASA

Menurut Mark Swain dari NASA JPL, Pasadena, Calif, “planet gas ini merupakan planet kedua di luar Tata Surya yang memiliki air, metana dan karbon dioksida dan memiliki potensi untuk terjadinya proses biologi di sebuah planet yang dapat dihuni.”  Dengan dideteksinya komponen organik di dua exoplanet justru meningkatkan kemungkinan keberadaan senyawa organik di exoplanet lainnya. Bukan tak mungkin komponen organik menjadi hal umum yang bisa ditemukan di planet.

Hasil penelitian Swain dan rekan-rekannya didapat dari data Tleskp Hubble dan teleskop Spitzer yang mengamati HD 209458b, planet gas raksasa yang lebih besar dari jupiter dan mengorbit bintang serupa Matahari pada jarak 150 tahun cahaya di rasi Pegasus.  Sebelumnya, di tahun 2008 mereka juga berhasil menemukan karbon dioksida di planet gas seukuran Jupiter lainnya, HD 189733b. Tak hanya itu, pengamatan awal yang dilakukan Hubble dan Spitzer di kedua planet juga mengungkap keberadaan uap air dan metana.

Pendeteksian dilakukan dengan pengamatan spektroskopi yang dapat memisahkan cahaya ke dalam komponen-komponennya untuk mengungkap tanda-tanda khusus dari setiap komponen kimia yang berbeda. Data dari kamera Hubble dan spektrometer multi obyek mengungkap keberadaan molekul, sedangkan data fotometer Spitzer dan spektrometer inframerah mengukur jumlah kandungannya.

Penelitian ini menunjukkan kalau pendeteksian molekul yang menjadi materi dalam proses kehidupan memang memungkinkan.  Saat ini, dari data yang ada, para astronom sudah dapat memulai untuk membandingkan kedua planet tersebut khususnya untuk melihat perbedaan dan kemiripan yang ada di atmosfer. Contohnya, jumlah kelimpahan relatif  air dan karbon dioksida di kedua planet memiliki kemiripan, namun HD 209458b memiliki kelimpahan metana yang lebih besar dibanding HD 189733b. Kelimpahan metana ini bisa jadi memiliki arti yang penting dalam pembentukan planet tersebut.

Hal lain yang penting, misi Kepler diperkirakan akan mulai menemukan planet batuan dan diyakini dalam 1 dekade ke depan kita akan bisa menemukan tanda-tanda dari kimia organik di planet batuan tersebut.  Tapi yang perlu diingat juga, pendeteksian molekul kimia organik tidak selalu berarti akan ada kehidupan di planet batuan itu. Keberadaan molekul kimia organik tersebut justru dapat memberikan pemahaman yang lebih jauh untuk mengtahui bagaimana planet tersebut mengeliminasi proses yang bukan kehidupan yang dapat memimpin terbentuk molekul kimia organik untuk ada di planet itu.

Sumber : Spitzer / NASA

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • asyiik…makin banyak planet yg kita ketahui…semakin besar peluang planet yg mirip bumi ditemukan…suatu saat nanti…kita mesti berterima kasih kepada para astronom…tapi itu semua tidak ada artinya di hadapan Alloh jika kalian mengingkari Alloh