fbpx
langitselatan
Beranda » Planet Dalam Misi Bunuh Diri

Planet Dalam Misi Bunuh Diri

Penemuan exoplanet sudah bukan hal baru. Penemuan demi penemuan terus terjadi dan memberi warna baru dalam dunia extrasolar planet. Beberapa waktu lalu sebuah planet yang memiliki gerak retrograde ditemukan. Kali ini sebuah planet lain kembali ditemukan dan planet ini sungguh sangat unik.

Ilustrasi exoplanet yang sedang transit. Kredit: NASA/Hubble
Ilustrasi exoplanet yang sedang transit. Kredit: NASA/Hubble

Pernah membayangkan apa yang terjadi seandainya Bumi ini bergerak masuk ke arah Matahari? Tentunya ini akan jadi peristiwa bunuh diri besar-besaran. Nah, planet yang baru saja ditemukan astronom Scottish mengindikasikan hal tersebut. Penemuan yang sangat unik karena planet baru ini bisa bergerak memilin (spiral) masuk ke bintang induknya dalam kurun waktu 500000 tahun yang akan datang. Menarik bukan?

Planet yang ditemukan ini sangat aneh dan memang menarik karena ia bisa diketahui keberadaannya pada tahap akhir kehidupannya pada kisaran 1000-1. Planet ini tergolong raksasa dan ditemukan mengorbit bintang WASP-18 yang berada di rasi Pheonix.

Planet yang dinamai WASP-18b termasuk planet masif dan berada sangat dekat dengan bintang induknya pada jarak 1,9 juta mil atau 0,02 SA. Jarak yang dekat ini memicu terjadinya pasang surut plama pada bintang induknya dan temperatur planet diperkirakan 3800 K. Bisa dipastikan WASP-18b akan bergerak memilin (spiral) ke arah bintang induknya dan menuju kehancuran selama masa hidup bintang.

Para peneliti dari St. Andrews juga melakukan perhitungan laju ketika interaksi pasang surut antara bintang dan planet tersebut meruntuhkan orbit si planet. Planet WASP-18b ini memang merupakan penemuan yang aneh. Situasinya mirip dengan kondisi friksi pasang surut yang secara bertahap menyebabkan putaran Bumi jadi melambat dan Bulan bergerak spiral menjauhi Bumi. Pada planet WASP-18b, putaran Bintang WASP-18 lebih lambat dari orbit si planet sehingga bintang akan berputar makin cepat dan si planet bergerak memasuki bintang.

Planet dengan massa 10 kali massa Jupiter tersebut mengorbit Bintang induknya kurang dari satu hari dan digolongkan dalam kelas ‘hot Jupiters’ di dalam extrasolar planet. Kelas ini terdiri dari planet masif yang terbentuk jauh dari Bintang induknya dan kemudian bermigrasi dari waktu ke waktu. Bintang induk planet Wasp-18b usianya sekitar satu milyar tahun.

Jika planet ini tetap bertahan hidup dalam rentang waktu pendek, maka peluruhan orbitnya akan dapat diukur dalam satu dekade. Tapi tak ada yang tahu berapa lama planet ini akan dapat bertahan karena pemahaman efek pasang surut bekerja pada Matahari dan bintang lainnya. Mungkin WASP-18b akan bertahan 500000 tahun lagi atau mungkin 500 milyar tahun lagi.

Tapi seandainya si planet ini bergerak spiral dengan cepat, para peneliti akan dapat mengukur perubahan orbitnya dalam sepuluh tahun.

Sumber : Nature, University of Saint Andrews

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

7 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • ikh serem ngebayanginnya juga…
    tapi walo bagaimana pun, pasti akhir dunia akan tetep datang…
    tanpa qta tahu dan qta duga….

  • ya memang akhir zaman pasti datang tapi jangan takut karena tidak ada g tahu bagaimana nasib dunia ini jadi jangan mau percaya planet nibiru/planet x karena tuhan yg menciptakan dan dia juga yg menhancurkan jadi jangan mau percaya kyk dulu ada yg bilang 2007 kiamat buktinya gk benar kan itu cuma bohong jadi jangan percaya karena tidak ada yg tahu kiamat kapan datang ok!!!!!!!!!!!!

  • mbak Ivie, mo nanya dikit ttg wasp-18b dong.

    kalo si planet ini nglewatin titik Roche, dia akan nyemplung ke permukaan bintang kayak batu kedalam air atau akan robek-robek akibat tidal force?