fbpx
langitselatan
Beranda » Menikmati Indahnya Perjalanan Nova

Menikmati Indahnya Perjalanan Nova

Dengan menggunakan Very Large Telescope Interferometer milik ESO, untuk pertama kalinya kita dapat menyaksikan penampakan selubung gas dan debu di sekeliling bintang yang baru meledak, kemudian mengikuti jejak evolusinya selama lebih dari 100 hari. Menarik bukan?

Selubung debu disekeliling nova. Kredit gambar : ESO

Kejadian ini tentunya memberikan kesempatan bagi para astronom untuk mengestimasi jarak obyek dan mendapatkan berbagai informasi penting mengenai mode operasi si bintang vampir, bintang yang memiliki kerapatan tinggi yang menyedot materi dari bintang pasangannya.

Nova awalnya dianggap sebagai bintang baru yang muncul di langit, namun sekarang sudah bisa dipahami kalau nova adalah sinyal dari nyala bintang kecil yang rapat. Nova terjadi pada sistem bintang ganda, yang terdiri dari bintang katai putih dan bintang katai merah. Bintang katai putih merupakan masa akhir bintang bermassa matahari dan bintang katai merah umumnya merupakan bintang bintang normal bermassa rendah. Kedua bintang ini letaknya sangat berdekatan sehingga si katai merah tidak dapat mempertahankan dirinya sendiri dan akhirnya kehilangan massa, disedot si katai putih. Pada akhirnya, selubung materi yang runtuh ke bintang penghisap menjadi tidak stabil dan memicu terjadinya ledakan termonuklir yang membuat sistem tersebut jadi sangat terang.

Nova Scorpii 2007a (atau V1280 Scorpii) ditemukan oleh astronom amatir Jepang pada 4 Februari 2007 di konstelasi Scorpio. Selama beberapa hari, objek tersebut jadi terang dan semakin terang sehingga mencapai maksimal pada tanggal 17 Februari. Pada saat itu, kecerlangannya membuat ia menjadi nova paling terang selama 35 tahun terakhir. Selama masa tersebut, nova ini gampang dikenali hanya dengan mata bugil.

Sebelas hari setelah mencapai kecerlangan maksimal, para astronom menyaksikan pembentukan debu di sekeliling objek tersebut. Debu tersebut tampak di sekeliling sistem selama lebih dari 200 hari, saat nova secara perlahan tampil dari balik asap antara Oktober – November 2007. Selama 200 hari itu, sumber ledakan tersebut terlihat makin melemah 10.000 kali lebih redup secara visual. Pemantauan lanjutan dilakukan oleh VLTI selama 5 bulan setelah penemuan. Pengamatan selama 23 hari setelah penemuan menunjukan sumber tersebut sangat kompak, kurang dari seribu detik busur (1 milidetik busur atau mas), atau seukuran 1 butir pasir yang terlihat dari jarak 100 km. Beberapa hari kemudian, setelah deteksi pembentukan debu, obyek tersebut berukuran 13 mas.

Tampaknya, ukuran yang terakhir terkait dengan diameter selubung debu yang mengalami pengembangan, sementara ukuran yang diukur sebelumnya merupakan batas atas sumber ledakan. Dan selama bulan berikutnya, si selubung debu ini mengalami pengembangan secara regular dengan laju 2 juta km/jam. Dari pengukuran tersebut, diketahui jarak nova sekitar 5.500 tahun cahaya.

Sumber : ESO

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini